Halal Bihalal Kecamatan Ngamprah: Momentum Pererat Silaturahmi dan Sinergi Lintas Sektor

Bandung Barat Nasional

Ngamprah, 14 April 2025, Bandung Barat – Suasana hangat penuh kebersamaan menyelimuti Aula Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, saat pemerintah kecamatan menggelar acara Halal Bihalal pasca Idulfitri 1446 H, Senin (tanggal sesuai konteks). Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Muspika, tokoh masyarakat, anggota legislatif, serta perwakilan dari 11 desa yang berada di wilayah Kecamatan Ngamprah.

Acara dimulai dengan ucapan hangat dari pihak kecamatan, “Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin,” sebagai simbol saling memaafkan di bulan Syawal. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang menggema penuh semangat, mencerminkan tekad bersama membangun wilayah.

Sambutan Camat Ngamprah: Silaturahmi Jadi Kunci Kolaborasi

Dalam sambutannya, Camat Ngamprah, Ibu Agnes Virganty, S.STP., M.Si., mengucapkan terima kasih atas kehadiran para undangan yang terdiri dari Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat Kyai Moch Mahdi dari Fraksi PKS, anggota dewan K. Wahyu dari PAN, Danramil Padalarang Letkol Inf Wastra, perwakilan Kapolsek, Ketua Penggerak PKK, Ketua MUI Kecamatan Ngamprah Ustad Arif, Ketua MUI Desa, serta jajaran lembaga desa lainnya.

Agnes menyampaikan salam dari Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat yang menitipkan harapan agar Halal Bihalal ini tidak hanya menjadi acara seremonial, namun menjadi ajang mempererat silaturahmi lintas kalangan serta memperkuat sinergi antar instansi.

Dalam arahannya, Camat juga menyampaikan sejumlah program prioritas yang akan digulirkan pada tahun 2025, antara lain perbaikan infrastruktur jalan di beberapa titik wilayah Ngamprah, optimalisasi validasi Universal Health Coverage (UHC), dan kemudahan pelayanan publik seperti kehadiran mobil Samsat keliling setiap hari Jumat untuk mempermudah pembayaran pajak kendaraan bermotor tanpa harus mengantri di kantor Samsat.

Selain itu, pihak kecamatan juga mengapresiasi pengumpulan zakat melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di 11 desa. “Desa dengan capaian zakat tertinggi akan mendapat penghargaan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi agar pengelolaan zakat lebih optimal,” tutur Agnes.

Ketua DPRD: Dana Infrastruktur Harus Tepat Sasaran

Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat, Kyai Moch Mahdi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya transparansi dalam pengelolaan anggaran. Ia menyampaikan bahwa dana bagi hasil sebesar Rp164 miliar yang diterima Bandung Barat akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur.

“Meski dana tersebut telah terbagi ke berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), namun tetap harus digunakan untuk kepentingan infrastruktur. Demikian pula hasil dari pungutan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebesar Rp5 miliar per bulan yang harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk penerangan jalan,” ujar Mahdi.

Ia juga menyampaikan pesan Bupati bahwa efisiensi anggaran bukan berarti pemotongan, tetapi relokasi dana agar lebih tepat guna dan sesuai urgensi. Dengan anggaran yang saat ini dalam kondisi surplus, masyarakat diimbau tidak khawatir terhadap kebijakan efisiensi tersebut.

Danramil Padalarang: Ketahanan Pangan dan Program Sosial Jadi Perhatian

Letkol Inf Wastra, Danramil Padalarang, turut memberikan arahan dalam acara ini. Ia menekankan pentingnya dukungan masyarakat terhadap berbagai program pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Danramil mengusulkan kerja sama penyediaan lahan seluas 800 m² untuk program dapur sehat yang ditargetkan mampu menyerap tenaga kerja hingga 5.000 orang dari seluruh Indonesia. Ia juga menyoroti keberhasilan ketahanan pangan di Majalengka yang dapat dijadikan contoh. “Gabah kering panen dijual ke Bulog seharga Rp6.500, sementara berasnya bisa mencapai Rp12.000. Ini potensi besar bagi kesejahteraan petani,” katanya.

Terkait ketertiban sosial, Wastra mengingatkan tentang bahaya judi online yang bahkan telah menyusup ke kalangan TNI. “Kami melakukan sweeping internal dan tidak segan menjatuhkan sanksi. Selain itu, masyarakat juga harus waspada terhadap praktik bank emok dan penipuan di marketplace,” tegasnya.

Apresiasi Pengelola Zakat dan Penyaluran Santunan

Momentum Halal Bihalal ini juga dimanfaatkan untuk memberikan penghargaan kepada desa-desa dengan capaian pengumpulan zakat tertinggi yang dikelola oleh Baznas Kecamatan Ngamprah. Total pemasukan zakat tahun ini mencapai Rp67 juta. Tiga desa teratas yang menerima penghargaan adalah:

Desa Gadobangong – Rp11 juta

Desa Pakuhaji – Rp10 juta

Desa Bojongkoneng – Rp9,6 juta

Penghargaan diserahkan langsung oleh Camat Ngamprah, Danramil, dan perwakilan Kapolsek. Dana zakat tersebut disalurkan kepada para mustahik yang berhak menerima.

Sebagai bentuk kepedulian sosial, sebanyak 100 paket santunan disalurkan kepada para guru ngaji, serta 100 paket lainnya diberikan kepada anak yatim. Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kelancaran program-program yang akan dijalankan ke depan.

Penutup: Kolaborasi dan Silaturahmi sebagai Modal Pembangunan

Halal Bihalal ini menjadi bukti nyata pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen dalam mendorong pembangunan wilayah yang inklusif dan berkeadilan. Semangat silaturahmi menjadi pondasi utama untuk menghadapi tantangan pembangunan ke depan, dengan harapan besar bahwa Ngamprah akan menjadi kecamatan yang semakin maju, harmonis, dan sejahtera. (Nuka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *