Bandung Barat, 23 April 2025 — Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat layanan kesehatan masyarakat dengan berpartisipasi dalam kegiatan “Abdi Nagri Nganjang ka Warga” yang kali ini diselenggarakan di Desa Cilame, Kabupaten Bandung Barat.
Ema Rahmawati, perwakilan dari Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian ketiga dari program yang telah berlangsung sejak awal tahun.
“Ini adalah kegiatan ketiga dari Abdi Nagri Nganjang ka Warga. Sebelumnya sudah dilaksanakan di Kota Bandung, tepatnya di Gedung Pakuan, lalu dilanjutkan ke Cangkuang di Kabupaten Bandung, dan sekarang di Desa Cilame, Bandung Barat,” ujar Ema saat diwawancarai di lokasi acara.

Menurut Ema, kehadiran Dinas Kesehatan dalam kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antarinstansi pemerintah dengan berbagai unsur masyarakat. “Kami hadir bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, dan di tingkat provinsi kami bekerja sama dengan unsur universitas, organisasi profesi, sektor swasta, dan elemen masyarakat lainnya. Ini bentuk implementasi konsep pentahelix,” jelasnya.
Pelayanan Kesehatan Gratis dan Komprehensif
Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga, tetapi juga menghadirkan berbagai bentuk pelayanan kesehatan gratis yang bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.
Layanan yang disediakan cukup beragam, mulai dari pemeriksaan kesehatan umum, pengobatan dasar, hingga pemeriksaan khusus untuk berbagai kelompok usia. “Kami melayani bayi, balita, ibu hamil, lansia, dan juga masyarakat usia produktif. Jadi sangat menyeluruh,” ungkap Ema.
Salah satu layanan yang menjadi perhatian masyarakat adalah pemeriksaan USG bagi ibu hamil. Pemeriksaan ini dilakukan langsung oleh dokter spesialis kandungan atau dokter umum yang telah mendapat pelatihan khusus dalam penggunaan alat USG.

Selain itu, terdapat pula layanan promosi kesehatan yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan. Informasi-informasi ini disampaikan secara interaktif agar lebih mudah dipahami oleh warga dari berbagai latar belakang.
Kolaborasi Luas dan Inovatif
Dinkes Jabar juga menggandeng sejumlah mitra strategis dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Pemeriksaan gigi, misalnya, dilakukan bekerja sama dengan organisasi profesi dan universitas. “Kami menerapkan pendekatan kolaboratif. Semakin banyak pihak yang terlibat, semakin kuat dampaknya bagi masyarakat,” jelas Ema.

Kegiatan ini juga menyediakan layanan konseling jiwa dan pemeriksaan tuberkulosis (TBC) secara gratis. Menurut Ema, dua layanan ini penting karena kerap terabaikan dalam pelayanan kesehatan tingkat dasar, padahal memiliki dampak besar terhadap kualitas hidup masyarakat.
“Konseling jiwa penting untuk menjaga kesehatan mental warga, apalagi di tengah tekanan kehidupan saat ini. Sedangkan pemeriksaan TBC bertujuan untuk deteksi dini dan pencegahan penularan,” katanya.
Komitmen Berkelanjutan
Ema menegaskan bahwa kegiatan ini bukanlah acara seremonial semata, melainkan bagian dari komitmen berkelanjutan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam mendekatkan layanan kepada masyarakat. Program Abdi Nagri Nganjang ka Warga disebutnya sebagai sarana membangun komunikasi dua arah antara pemerintah dan warga.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga, bahkan yang berada di wilayah yang jauh dari pusat kota, memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan berkualitas. Ini bukan kegiatan terakhir, akan ada kegiatan serupa di tempat lain dalam waktu dekat,” pungkasnya.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan kolaboratif, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam upaya memperkuat sistem kesehatan berbasis komunitas. (Nuka & Aki)