Bandung Barat – Aksi tegas kembali ditunjukkan jajaran Polsek Cililin dalam memberantas premanisme yang meresahkan warga. Dipimpin langsung oleh Kapolsek Cililin, AKP D.M.S. Andriyani, S.S.Pd, aparat kepolisian menyisir titik-titik rawan pungutan liar dan intimidasi di wilayah Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat (10/5/2025).

Dalam operasi yang menjadi bagian dari instruksi Kapolri dalam pemberantasan premanisme secara nasional ini, AKP D.M.S. Andriyani tidak hanya memberi perintah dari balik meja. Ia turun langsung ke lapangan, memimpin apel kesiapan personel, dan berinteraksi dengan masyarakat serta pelaku usaha untuk memastikan situasi kamtibmas benar-benar dalam kendali.
“Kami tidak memberi ruang bagi pelaku premanisme. Setiap aksi yang merugikan masyarakat, menghambat aktivitas ekonomi, dan mengganggu ketertiban umum akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKP Andriyani kepada wartawan di lokasi operasi.

Operasi yang berlangsung sejak pagi hari ini menyasar sejumlah titik yang selama ini kerap dikeluhkan warga sebagai sarang aksi preman, seperti pasar tradisional Cililin, area terminal, perempatan jalan strategis, dan beberapa lokasi parkir liar yang disinyalir menjadi ladang pungli.
Bersih-bersih Preman, Warga Sambut Antusias
Kehadiran polisi berseragam lengkap di bawah komando langsung Kapolsek membuat suasana pasar berubah. Para pedagang menyambut baik langkah cepat aparat dalam merespons keluhan masyarakat. Mereka menilai kehadiran polisi secara langsung memberikan rasa aman dan nyaman yang selama ini mereka rindukan.
“Alhamdulillah, akhirnya ditindak. Kami sering ditagih uang ‘keamanan’ yang tidak jelas. Kadang maksa, kadang ngancam. Mudah-mudahan sekarang kapok mereka,” ujar seorang pedagang sayur di Pasar Cililin.
Dalam operasi tersebut, aparat mengamankan beberapa pria yang diduga melakukan pungutan liar dan intimidasi terhadap pengemudi ojek pangkalan maupun sopir angkot. Mereka kemudian dibawa ke Mapolsek Cililin untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Bila ditemukan unsur pidana, proses hukum akan dilakukan secara profesional.
Tindakan Humanis, Tegas Tapi Tidak Arogan
Meski dilakukan dengan penuh ketegasan, operasi ini tetap mengedepankan pendekatan humanis. Setiap orang yang diamankan diperlakukan secara sopan dan sesuai dengan hak-haknya sebagai warga negara. Kapolsek memastikan tidak ada kekerasan dalam proses penindakan.
“Kami tidak anti kritik, tapi kami anti kriminalitas. Kita ingin memberikan pesan kepada siapa pun bahwa keamanan adalah milik bersama. Polisi bukan musuh rakyat, tapi musuh dari para pelanggar hukum,” imbuh AKP Andriyani.
Tak hanya penindakan, dalam kesempatan itu, Kapolsek juga menyampaikan edukasi kepada warga tentang pentingnya melaporkan segala bentuk tindakan premanisme. Ia menekankan bahwa keberhasilan polisi dalam menjaga keamanan sangat bergantung pada peran serta masyarakat.
Dukungan Penuh Dari Forkopimcam
Operasi ini juga mendapat dukungan penuh dari unsur Forkopimcam Cililin. Camat Cililin dan perwakilan Koramil menyampaikan apresiasi terhadap Polsek yang sigap menindak persoalan klasik yang meresahkan masyarakat selama bertahun-tahun.
“Langkah ini luar biasa. Kami harap bisa menjadi rutinitas agar efek jera benar-benar terasa. Jangan sampai wilayah Cililin dicap sebagai zona rawan premanisme,” kata warga setempat.
Langkah Serius dan Berkelanjutan
Kapolsek memastikan bahwa operasi ini bukan tindakan sesaat, melainkan bagian dari langkah strategis jangka panjang. Pihaknya akan terus melakukan monitoring, patroli dialogis, dan penguatan fungsi intelijen untuk mendeteksi dini potensi kerawanan sosial yang bisa berkembang menjadi gangguan nyata.
“Operasi ini bukan akhir, tapi awal dari langkah berkelanjutan. Kami akan hadir terus, pagi, siang, dan malam. Jangan coba-coba bermain di wilayah hukum Polsek Cililin,” tutup Kapolsek dengan nada tegas.
Masyarakat pun berharap kegiatan ini menjadi titik balik pemberantasan premanisme di Bandung Barat. Mereka meminta agar aksi serupa dilakukan secara rutin dan konsisten, karena kehadiran polisi yang aktif dan proaktif menjadi harapan utama masyarakat di tengah berbagai tantangan sosial.
Dengan langkah tegas dan kepemimpinan langsung dari pucuk pimpinan Polsek, warga kini bisa lebih tenang menjalani aktivitas sehari-hari. “Kapolsek Turun Tangan, Preman Ketar-ketir”, begitulah suara warga yang kini merasakan langsung perubahan nyata di lingkungannya. (Nuka)