Cimahi, Sabtu, 17 Mei 2025 – Semangat demokrasi dan pengabdian dalam dunia pendidikan kembali bergema di Aula SMKN 1 Cimahi, Jalan Martanegara, tempat berlangsungnya pemilihan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Cimahi. Acara yang diselenggarakan secara terbuka, efisien, dan sarat dengan nuansa kekeluargaan guru ini menjadi momentum penting dalam menentukan arah organisasi profesi guru terbesar di tanah air, khususnya di Kota Cimahi.

Dipandu oleh Sekretaris Umum PGRI Provinsi Jawa Barat, Dede Hidayat, M.Pd, acara pemilihan ini berlangsung dengan tertib, khidmat, namun tetap dinamis. Dedi membuka jalannya sidang dengan semangat kolegial yang mencerminkan kesatuan para pendidik dalam menyuarakan hak dan aspirasi mereka melalui wadah organisasi.

Penentuan Qorum: Seluruh Cabang Hadir, Kesiapan Terjaga
Agenda pertama memastikan terpenuhinya syarat qorum, yang menjadi dasar sahnya pelaksanaan pemilihan. Semua cabang dari wilayah Kota Cimahi hadir: Cabang Cimahi Utara, Cimahi Tengah, Cimahi Selatan, dan Cabang Khusus. Dengan kehadiran penuh ini, forum dinyatakan memenuhi syarat dan dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Pengesahan Hak Suara: 223 Suara Sah, Refleksi Kekuatan Guru Cimahi
Agenda kedua menetapkan jumlah hak suara yang sah. Cabang Cimahi Utara memiliki 64 suara, Cimahi Tengah 81 suara, Cimahi Selatan 72 suara, dan Cabang Khusus sebanyak 6 suara. Total 223 suara resmi ini menjadi bukti nyata representasi kekuatan dan partisipasi aktif para guru dalam menentukan pemimpin mereka.

Calon Pengurus F1 dan F2: Figur Pendidik Terbaik Maju ke Garis Depan
Memasuki agenda ketiga, panitia mengesahkan calon pengurus F1—yaitu calon ketua. Tiga nama yang muncul merupakan tokoh-tokoh pendidik yang telah malang melintang di dunia pendidikan: Apit Partakusumah, Juli Suprijadi, dan Jajang Koswara. Ketiganya diajukan oleh cabang dan ranting, menunjukkan legitimasi serta dukungan kuat dari akar rumput organisasi.

Namun dalam pernyataan terbuka, Apit Partakusumah memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencalonan ketua karena kini berdinas di tingkat provinsi. Ia menegaskan bahwa meski tak lagi berada di garis depan, dirinya akan tetap mendukung penuh perjuangan PGRI Kota Cimahi.

Dengan demikian, tersisa dua calon ketua: Juli Suprijadi, S.Pd., MM, dan Drs. Jajang Koswara, M.Si. Keduanya menyampaikan kesiapan dan tekad mereka untuk memimpin PGRI Kota Cimahi ke arah yang lebih baik.
Sementara itu, agenda keempat mengesahkan delapan calon pengurus F2. Tujuh nama ditetapkan sah untuk maju ke tahap pemilihan empat anggota pengurus harian.

Tata Tertib Pemilihan: Menjaga Integritas dan Kredibilitas
Agenda kelima adalah pemilihan pengurus. Tata tertib pemilihan ditegaskan, dengan syarat khusus yang menunjukkan komitmen PGRI terhadap integritas. Para calon wajib tidak terlibat dalam pertemuan ilegal, bersih dari catatan kriminal, serta bersedia menandatangani pakta integritas sebagai bentuk tanggung jawab moral dan profesional.
Proses pemilihan dilakukan secara efisien tanpa bilik suara, di mana para pemilih menuliskan pilihan mereka di tempat duduk masing-masing. Ini menjadi bentuk adaptasi yang tetap menjaga esensi demokrasi dan efisiensi.
Hasil Pemilihan: Juli Suprijadi Terpilih Sebagai Ketua Baru PGRI Kota Cimahi
Dalam suasana penuh antusiasme, proses penghitungan suara berlangsung terbuka. Juli Suprijadi unggul dengan perolehan 163 suara, yang berasal dari dua kotak suara (82 dan 81). Sedangkan Drs. Jajang Koswara memperoleh 76 suara (38 di masing-masing kotak). Dengan hasil ini, Juli Suprijadi secara sah ditetapkan sebagai Ketua PGRI Kota Cimahi yang baru.
Dalam sambutannya, Juli menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh anggota yang telah memberikan kepercayaan. Ia berkomitmen untuk membawa PGRI Kota Cimahi menjadi organisasi yang responsif terhadap perubahan zaman, berpihak pada kesejahteraan guru, dan tetap teguh pada nilai-nilai luhur profesi pendidik.
Empat Pengurus Harian Terpilih: Sinergi dan Harapan Baru
Untuk F2, ada tujuh calon, dimana hanya empat nama yang terpilih lewat pemungutan suara terbuka yang akan mendampingi ketua dalam menjalankan roda organisasi:
- Apit Partakusumah
- Asep Irawan
- Elan Haelani
- Agus Budi Karyana
- Asep Suwarna
- Dedi Farid Kurniawan
- Dessy Triyani
Nama ke empat yang terpilih adalah :
1. Apit Partakusumah 172 suara sebagai wakil ketua satu
2. Elan Haelani 157 suara sebagai sekretaris
3. Asep Irawan 150 suara sebagai wakil ketua dua
4. Dedi Farid Kurniawan 84 suara sebagai wakil ketua tiga
Keempatnya kemudian dilantik mereka adalah figur-figur yang sudah dikenal dengan kiprah dan dedikasinya di dunia pendidikan.
Bersama Ketua Juli Suprijadi, formasi ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan profesi guru di masa depan, termasuk dalam hal digitalisasi pendidikan, peningkatan profesionalisme, dan penguatan solidaritas antaranggota.
Penutup: Pemilihan yang Menyatukan, Bukan Memecah
Pemilihan Ketua PGRI Kota Cimahi ini bukan sekadar ajang memilih pemimpin, melainkan cermin dari kedewasaan organisasi dalam berdemokrasi. Di tengah arus perubahan zaman dan tantangan pendidikan yang semakin kompleks, para guru Cimahi membuktikan bahwa mereka tidak hanya mendidik di ruang kelas, tetapi juga mampu menunjukkan keteladanan dalam kehidupan berorganisasi.
Dengan semangat baru yang diusung oleh kepemimpinan Juli Suprijadi dan timnya, harapan besar tumbuh bahwa PGRI Kota Cimahi akan terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan guru, menjaga marwah profesi, dan mewujudkan pendidikan yang bermartabat. (Nuka)