Berikut adalah rangkuman wawancara dengan AKP D.M.S. Andriani, S.Pd. – Kapolsek Cililin dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79
Cililin, Kabupaten Bandung Barat – Menjadi seorang polisi bukan hanya tentang mengenakan seragam, menjaga ketertiban, atau menegakkan hukum. Lebih dari itu, bagi saya sebagai seorang perempuan yang mengemban tugas sebagai Kapolsek, menjadi Bhayangkara sejati adalah tentang melayani dengan hati, membantu tanpa pamrih, dan menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat.

Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, kami dari Polsek Cililin melaksanakan kegiatan Bakti Bhayangkara sebagai bentuk kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini kami laksanakan dengan semangat gotong royong dan nilai kemanusiaan yang tulus.
Kali ini, saya bersama anggota Polsek Cililin menyambangi Yayasan Majelis Ta’lim Nurul Huda yang terletak di Kampung Cisarongga, RT 01 RW 01, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Di tempat sederhana nan penuh keberkahan inilah kami menyerahkan bantuan satu unit toren air sebagai sarana penyimpanan air bersih bagi kebutuhan para santri dan jamaah yang beraktivitas di yayasan tersebut.

Yayasan ini menjadi tempat belajar, berdoa, dan membina akhlak generasi muda. Namun di balik kesederhanaannya, mereka menghadapi keterbatasan sarana, termasuk dalam hal akses air bersih. Oleh karena itu, kami merasa bahwa bantuan ini sangat dibutuhkan dan semoga menjadi berkah bagi semuanya.
Sebagai seorang perempuan yang juga seorang ibu, saya memahami betapa pentingnya akses air bersih bagi kehidupan sehari-hari, apalagi untuk tempat pendidikan keagamaan. Bantuan toren air ini bukanlah hadiah mewah, tapi harapan kami bisa memberikan manfaat nyata dan jangka panjang bagi mereka.

Tak hanya berhenti sampai di sana, kami pun mengajak seluruh anggota untuk ikut membersihkan lingkungan yayasan secara bersama-sama. Saya percaya, sebuah tindakan kecil yang dilakukan dengan hati yang besar bisa memberikan dampak luar biasa. Dengan menyapu halaman, mengepel lantai, dan merapikan sekitar masjid serta ruang belajar, kami ingin menyampaikan bahwa polisi hadir bukan hanya dalam kondisi genting, tapi juga dalam kesederhanaan kehidupan masyarakat.
Melihat senyum para ustazah, anak-anak pengaji, dan warga sekitar, hati saya merasa hangat. Kebahagiaan mereka adalah semangat bagi kami untuk terus berbuat baik. Karena sejatinya, Bhayangkara bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga pelindung dan pengayom yang hadir dari hati.

Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh anggota Polsek Cililin yang dengan penuh semangat turut serta dalam kegiatan ini. Saya bangga memiliki tim yang tidak hanya tangguh dalam menjalankan tugas, tetapi juga memiliki empati dan rasa kepedulian yang tinggi kepada masyarakat.
Kami sadar bahwa menjaga hubungan yang harmonis antara polisi dan masyarakat merupakan fondasi penting dalam membangun kepercayaan dan stabilitas sosial. Maka dari itu, melalui kegiatan seperti Bakti Bhayangkara ini, kami berharap terjalin sinergi yang lebih erat antara institusi kepolisian dan warga.

Hari Bhayangkara bukan sekadar perayaan seremonial bagi kami. Ini adalah momentum untuk merefleksikan kembali tugas dan tanggung jawab kami sebagai Bhayangkara negara. Menjadi pelayan masyarakat, pengayom, sekaligus penegak hukum yang berjiwa sosial dan humanis.
Sebagai Kapolsek, saya akan terus mendorong berbagai kegiatan kemasyarakatan yang bersifat membangun, termasuk dalam bentuk bakti sosial, pembinaan remaja, hingga pendekatan keagamaan. Karena saya percaya, keamanan yang sesungguhnya akan tumbuh dari masyarakat yang saling peduli, saling menjaga, dan saling menguatkan.
Kami berharap, semangat Hari Bhayangkara ke-79 ini menjadi titik tumbuh semangat baru dalam membangun kebersamaan antara polisi dan masyarakat. Mari kita bergandengan tangan, saling menopang demi mewujudkan lingkungan yang aman, damai, dan sejahtera.
Salam hangat dan hormat dari kami di Polsek Cililin.
(Reporter Nuka)