Bandung Barat, 24 Juni 2025 – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melaksanakan pelantikan tujuh Kepala Desa Pengganti Antar Waktu (PAW) pada Selasa pagi (24/6), bertempat di Aula Abadi Kasih, Jalan Raya Lembang No. 234/276, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang. Pelantikan ini dilakukan langsung oleh Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, disaksikan oleh, DPRD, jajaran Forkopimda, , para Camat, APDESI, perangkat desa, keluarga kepala desa terpilih, dan tokoh masyarakat.

Tujuh kepala desa yang dilantik menggantikan kekosongan jabatan di desa masing-masing akibat berbagai alasan, seperti pencalonan legislatif, wafatnya kepala desa, hingga permasalahan hukum. Nama-nama yang dilantik adalah:

- Abdul Syukur – Desa Cibogo, Kecamatan Lembang
- Enjang Sumpena – Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang
- Hari Irawan – Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang
- Sukmara – Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang
- Uus Abdurachman – Desa Situwangi, Kecamatan Cihampelas
- Omin, S.Sos. – Desa Tarumulya, Kecamatan Ngamprah
- Syamsudin – Desa Wangunsari, Kecamatan Cikalongwetan

Dalam sambutannya, Bupati Jeje Ritchie Ismail menekankan bahwa pelantikan ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan proses penting dalam menjaga kesinambungan roda pemerintahan desa. Ia menyebutkan, dari total 12 desa yang mengalami kekosongan kepemimpinan, pelantikan hari ini merupakan gelombang kedua yang dilakukan secara demokratis melalui mekanisme musyawarah desa.

“Pelantikan ini adalah bagian dari proses demokratis yang sehat. Kepala desa PAW dipilih melalui musyawarah desa, sebagai cerminan partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpinnya secara langsung,” jelas Jeje.
Bupati Jeje juga mengingatkan pentingnya peran kepala desa dalam mendukung visi Kabupaten Bandung Barat yang AMANAH: Agamis, Maju, Adaptif, Nyaman, Aspiratif, dan Harmonis. Dalam konteks ini, kepala desa dituntut tidak hanya sebagai pemimpin administratif, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan, pelayan publik, dan motor penguatan ekonomi lokal.

“Desa hari ini bukan lagi pelengkap struktur pemerintahan, tapi garda terdepan pembangunan. Jadikan kantor desa sebagai tempat harapan, bukan beban. Tugas kepala desa adalah hadir bersama rakyat, menyerap aspirasi, menyelesaikan persoalan, dan mempercepat pembangunan,” tegasnya.
Salah satu penekanan penting dalam arah kebijakan desa ke depan adalah pembentukan Koperasi Merah Putih, sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025. Program ini diharapkan menjadi penggerak utama ekonomi desa, memperkuat UMKM, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong kemandirian desa dalam membangun kesejahteraan warganya.

“Pemerintah pusat, melalui Bapak Presiden dan Wakil Presiden terpilih, memiliki komitmen besar untuk membangun desa. Karena itu, koperasi desa harus jadi lokomotif ekonomi yang dikelola dengan semangat gotong royong,” ujar Jeje.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para penjabat kepala desa sebelumnya atas dedikasi dan pengabdiannya selama masa kekosongan jabatan. Kepada kepala desa yang baru dilantik, Bupati berpesan agar segera menyesuaikan diri, membangun komunikasi yang harmonis dengan seluruh elemen desa, dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dengan pengambilan sumpah jabatan oleh para kepala desa yang mengenakan pakaian dinas upacara besar (PDUB) lengkap. Istri-istri kepala desa tampak anggun mengenakan kebaya, sementara para undangan hadir dalam busana bebas rapi.
Acara ini turut dihadiri oleh Ibu Syahnaz Sadiqa, istri Bupati Bandung Barat, serta para Asisten Daerah dan perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kehadiran berbagai unsur ini menunjukkan dukungan dan harapan bersama untuk menciptakan desa yang lebih maju dan sejahtera di bawah kepemimpinan baru.
“Selamat bertugas kepada para kepala desa yang telah dilantik. Mari bersama-sama kita wujudkan desa yang kuat, mandiri, dan menjadi kebanggaan masyarakat. Dari desa yang hebat, akan lahir Bandung Barat yang AMANAH,” pungkas Jeje menutup sambutan. (Nuka)
Berikut Link Dokumentasi 50 Foto Acara, klik saja