Peringatan Tahun Baru Islam di Desa Sukajaya: Semarak Muharram, Mendidik Generasi Berakhlak Mulia

Bandung Barat Bangun Desa Pendidikan

Sukajaya, Lembang — Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah, Pemerintah Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kembali menggelar peringatan Muharram dengan penuh kemeriahan dan semangat kebersamaan. Agenda tahunan ini menjadi salah satu bentuk syiar Islam sekaligus wahana mendidik generasi muda agar tumbuh dengan akhlak mulia dan cinta kepada ajaran agama.

Asep Jembar Rahmat Kepala Desa Sukajaya

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu 28 Juni 2025, ini disambut dengan antusias oleh ratusan warga dari 15 Rukun Warga (RW) yang ada di Desa Sukajaya. Anak-anak, remaja, oran2g tua hingga para tokoh masyarakat bahu-membahu mempersiapkan segala kebutuhan acara, mulai dari perlengkapan lomba, dekorasi panggung, hingga penyusunan barisan pawai.

Klik tombol di bawah untuk melihat foto-foto dokumentasi kegiatan 40 foto

Di pagi hari, suasana kantor desa dan area sekitarnya tampak ramai. Anak-anak dengan wajah sumringah berdatangan, mengenakan baju muslim terbaik mereka. Tawa riang, semangat berlatih, dan sorak-sorai penonton menambah hangatnya suasana desa yang biasanya tenang.

Dalam wawancaranya, Kepala Desa Sukajaya Asep Jembar Rahmat menjelaskan bahwa peringatan 1 Muharram ini bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan momentum penting untuk membina karakter generasi muda. “Alhamdulillah, kegiatan ini bukan hanya lomba semata, tetapi juga bagian dari ikhtiar kita bersama menanamkan kecintaan anak-anak pada Al-Qur’an, membiasakan mereka tampil percaya diri, belajar seni Islami, serta memahami adab beribadah,” tuturnya.

Menjabarkan 10 Cabang Lomba

Tahun ini, panitia menyiapkan 10 cabang lomba yang dirancang untuk menumbuhkan kreativitas, memperkuat syiar Islam, dan memupuk kepercayaan diri generasi muda.

1️⃣ Lomba Pidato Pendidikan Agama Islam (LPPAI) — Lomba ini menjadi ajang bagi para siswa mengekspresikan kemampuan berbicara di depan umum sambil menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Para peserta diberikan tema seputar akhlak, shalat, dan bakti kepada orang tua.

2️⃣ Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) — Cabang lomba ini diikuti oleh anak-anak yang memiliki bakat membaca Al-Qur’an dengan tartil dan tajwid yang benar. MTQ menjadi lomba yang selalu ditunggu karena para orang tua pun bersemangat mendampingi anak-anak mereka mengasah bacaan ayat suci.

3️⃣ Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) — MHQ menitikberatkan pada kemampuan menghafal Al-Qur’an. Peserta diuji ketepatan hafalan surah-surah pendek maupun juz tertentu. Lomba ini diharapkan menjadi motivasi agar semangat menghafal Al-Qur’an terus tumbuh di lingkungan Desa Sukajaya.

4️⃣ Lomba Kaligrafi Islam (LKI) — Seni menulis ayat suci dengan indah pun turut dilombakan. Anak-anak menunjukkan kreativitas melalui goresan tinta di kertas, memperindah ayat dengan ornamen Islami yang penuh makna.

5️⃣ Lomba Praktik Salat Berjama’ah (LPSB) — Tidak hanya teori, generasi muda juga dibiasakan memahami dan mempraktikkan tata cara shalat berjamaah dengan benar. Penilaian mencakup kekompakan gerakan, bacaan, dan sikap khusyuk.

6️⃣ Lomba Seni Qasidah Rebana (LSQR) — Suara merdu, tabuhan rebana, dan syair-syair pujian kepada Rasulullah saw. berkumandang syahdu di panggung lomba qasidah. Seni ini tidak hanya melatih musikalitas, tetapi juga mempererat kerja sama antaranggota grup qasidah.

7️⃣ Lomba Praktik Adzan (LPA) — Peserta lomba adzan diuji lantang tidaknya suara, keindahan irama, serta pengucapan kalimat adzan sesuai makhraj. Lomba ini melahirkan muadzin-muadzin muda yang diharapkan kelak dapat mengumandangkan adzan di masjid-masjid sekitar.

8️⃣ Lomba Marawis (LM) — Selain qasidah, marawis juga menjadi cabang yang sangat diminati. Irama marawis membangkitkan semangat dan menjadi hiburan Islami bagi warga yang menonton.

9️⃣ Pawai Ta’aruf — Pawai ini menampilkan kreativitas warga dan peserta didik. Replika Kabah, binatang unta, dan kuda dibawa berkeliling desa. Pawai ta’aruf menjadi simbol perkenalan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat.

🔟 Pawai Obor — Puncak kemeriahan tercipta saat malam tiba. Ribuan warga berjalan beriringan membawa obor, menembus gelap malam sambil melantunkan salawat dan takbir. Cahaya obor yang berkelip menjadi lambang penerangan hati dan semangat hijrah menuju kebaikan.

oplus_0

Semangat yang Menggerakkan Desa

Kepala Desa Asep Jembar Rahmat menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah desa, tetapi hasil sinergi seluruh lapisan masyarakat. Dana kegiatan berasal dari kas desa dan didukung partisipasi para pengusaha lokal melalui proposal yang diajukan panitia. Penyelenggaraan ini juga berkat kerja sama antara Pemerintah Desa Sukajaya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Sukajaya.

“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Tidak perlu lagi diajak, karena mereka sudah menanti agenda tahunan ini. Bahkan banyak warga yang berinisiatif membuat replika pawai secara mandiri. Kita batasi bentuk replika agar tidak menimbulkan penafsiran negatif, misalnya hanya berupa Kabah, unta, atau kuda saja,” kata Asep.

Beliau juga menyampaikan pesan bijak, “Kita semua berharap anak-anak di Sukajaya kelak tumbuh sebagai generasi berakhlak karimah, yang selalu hormat pada orang tua, patuh pada guru, cinta Al-Qur’an, dan bangga pada budaya syiar Islam. Karena anak-anak inilah pewaris masa depan desa kita.”

Warga Bergembira, Anak-Anak Tersenyum

Selama perlombaan berlangsung, senyum bahagia anak-anak tampak di mana-mana. Orang tua pun mendukung dengan penuh suka cita. Di antara peserta lomba, ada yang menunggu giliran sambil berlatih adzan, ada yang serius menata huruf kaligrafi, dan ada pula yang mempersiapkan diri dengan membetulkan kerudung atau peci.

Sorak tepuk tangan terdengar setiap kali seorang peserta tampil di panggung lomba. Suasana kebersamaan, semangat gotong royong panitia, dan antusias warga menjadikan Desa Sukajaya begitu hidup di malam 1 Muharram ini.

Berkah untuk Desa Sukajaya

Rangkaian acara ditutup dengan pembagian tropi, piagam penghargaan, serta hadiah bagi para pemenang. Kepala desa berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun dengan lebih baik dan lebih meriah.

“Semoga peringatan Muharram ini membawa keberkahan untuk Desa Sukajaya, menjadi wasilah lahirnya generasi Qur’ani yang bukan hanya cerdas ilmu, tetapi juga santun, berbudi luhur, dan siap menjadi pemimpin masa depan,” pungkas Asep Jembar Rahmat.

Dengan suasana syahdu pawai obor yang merangkai malam, warga Sukajaya menutup pergantian tahun Islam dengan hati penuh doa. Semoga semangat hijrah Nabi Muhammad saw. menjadi teladan bagi seluruh warga untuk terus berbenah, menanamkan kebaikan, dan membangun desa yang lebih sejahtera lahir dan batin.Nuka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *