Cililin, Bandung Barat– Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025 di Kabupaten Bandung Barat menunjukkan implementasi strategis kolaborasi TNI-Polri dalam pembinaan karakter generasi muda. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut mulai 14-16 Juli 2025 ini melibatkan berbagai sekolah menengah atas di wilayah Kecamatan Cililin dan Cihampelas.

Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan MPLS dengan melibatkan TNI-Polri sebagai pembina dan pemateri merupakan tindak lanjut dari arahan Pemerintah Daerah Jawa Barat tentang kolaborasi dalam pelaksanaan MPLS SMA/SMK dan SLB di Provinsi Jawa Barat. Kebijakan ini mengindikasikan adanya pergeseran paradigma dalam penyelenggaraan pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan kesadaran berbangsa.
AKP D.M.S. Andriani S, S.Pd selaku Kapolsek Cililin yang menjadi pembina utama dalam kegiatan ini menyampaikan pesan penting kepada para siswa. “Harapan kita semua khususnya di Prov. Jabar agar tidak ada yang putus sekolah,” ujar Andriani dalam sambutannya pada upacara pembukaan MPLS di SMAN 01 Cililin.

Materi Strategis untuk Ketahanan Nasional
Kurikulum MPLS tahun ini menunjukkan pendekatan komprehensif terhadap tantangan yang dihadapi generasi muda. Materi yang diberikan mencakup aspek-aspek krusial seperti kenakalan remaja, keselamatan lalu lintas, bela negara dan kebangsaan, serta isu-isu kontemporer seperti anti-bullying, bahaya radikalisme dan intoleransi, hingga penggunaan media sosial yang bijak.
Khususnya untuk materi “Tahapan proses hukum terhadap pelaku Tindak Pidana Korupsi,” hal ini mengindikasikan keseriusan dalam menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sejak dini. Demikian pula dengan materi tentang bahaya radikalisme dan intoleransi yang menunjukkan upaya preventif terhadap ancaman ideologi yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

Jangkauan Luas dan Dampak Sistemik
Kegiatan MPLS yang dipimpin Polsek Cililin ini mencakup setidaknya tujuh institusi pendidikan, termasuk SMAN 01 Cililin dengan 515 siswa, SMK Bina Putra Citapen, SMKN 1 Cihampelas, SMK Mitradarma Cililin, serta MTs dan MA Nurul Falah Karangtanjung. Jangkauan ini menunjukkan upaya sistematis dalam menjangkau berbagai tingkat pendidikan menengah di wilayah tersebut.
Pelibatan personel dari berbagai satuan seperti Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam kegiatan ini mencerminkan pendekatan terintegrasi antara Polri dan TNI dalam pembinaan teritorial. Koordinasi ini berpotensi menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan dan ketertiban di tingkat grassroot.

Implikasi Jangka Panjang
Dari perspektif strategis, kolaborasi TNI-Polri dalam MPLS ini dapat dilihat sebagai investasi jangka panjang dalam pembentukan karakter generasi muda yang memiliki kesadaran kebangsaan tinggi. Pendekatan ini berpotensi menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki ketahanan mental dan moral yang kuat.
Kehadiran figur-figur otoritas seperti Kapolsek dan personel TNI-Polri dalam lingkungan pendidikan juga dapat membangun kepercayaan dan kedekatan antara aparat keamanan dengan masyarakat, khususnya generasi muda. Hal ini sejalan dengan konsep community policing yang menekankan pendekatan preventif dan partisipatif.

Tantangan dan Peluang
Meskipun menunjukkan potensi positif, implementasi program ini juga perlu dievaluasi secara berkelanjutan. Keberhasilan program tidak hanya diukur dari kelancaran pelaksanaan, tetapi juga dari dampak nyata terhadap perilaku dan karakter siswa dalam jangka panjang.
Dokumentasi yang lengkap dan pelaporan yang sistematis dari setiap kegiatan, sebagaimana terlihat dalam laporan Kapolsek Cililin, menunjukkan komitmen terhadap akuntabilitas dan transparansi. Hal ini penting untuk evaluasi dan perbaikan program di masa mendatang.
Kegiatan MPLS kolaboratif ini pada akhirnya dapat menjadi model yang dapat direplikasi di daerah lain, mengingat tantangan yang dihadapi generasi muda dalam era digital dan globalisasi memerlukan pendekatan yang holistik dan melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk aparat keamanan.
Prospek Pengembangan Program
Melihat antusiasme dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, program MPLS kolaboratif ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi program berkelanjutan. Integrasi materi-materi strategis dengan metode penyampaian yang disesuaikan dengan karakteristik generasi digital dapat meningkatkan efektivitas program. Selain itu, evaluasi berkala terhadap dampak program terhadap perilaku siswa perlu dilakukan untuk memastikan tujuan pembentukan karakter tercapai.
Kolaborasi ini juga dapat diperluas dengan melibatkan stakeholder lain seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan praktisi pendidikan untuk menciptakan ekosistem pembinaan yang lebih komprehensif. Dengan pendekatan yang tepat, program ini berpotensi menjadi salah satu pilar penting dalam upaya membangun generasi yang berkarakter, nasionalis, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (Nuka)