Penyerahan Surat Keputusan dan Nomor Pendirian Koperasi kepada desa-desa di Padalarang dan Batujajar.

Bandung Barat Koperasi Merah Putih

Padalarang, 17 Juni 2025 – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat resmi meluncurkan program Koperasi Desa Merah Putih di wilayah Kecamatan Padalarang dan Batujajar, menandai langkah strategis dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat desa. Program yang mendapat dukungan dana pinjaman sebesar 3 miliar rupiah ini diharapkan menjadi katalisator peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

Peluncuran Resmi dan Penyerahan Surat Keputusan

Dalam acara yang dihadiri oleh Rohmat Bahtiar Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Agus Achmad Setiawan Camat Padalarang, serta seluruh kepala desa wilayah Padalarang dan kepala desa wilayah Batujajar, kemudian dilakukan penyerahan surat keputusan dan nomor pendirian koperasi kepada masing-masing desa.

Camat Padalarang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting bagi pengembangan koperasi di masa mendatang. “Desa Ciharashas, Cipeundeuy, dan Desa Cikole sudah launching secara fisik kegiatan koperasi. Semoga pertemuan ini menjadi moment kedepannya bagi peningkatan koperasi lainnya,” ujar Camat Padalarang.

Strategi Pemberdayaan Ekonomi Desa

Kepala Bidang Koperasi dan UMKM yang mewakili Kepala Dinas menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan Koperasi Merah Putih. Menurutnya, program ini dirancang untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di setiap desa.

“Bantuan pinjaman dan bukan dana hibah sebesar 3 miliar rupiah ini berbeda dengan dana desa yang dipergunakan untuk pembangunan desa. Pinjaman koperasi ini khusus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya dalam acara tersebut.

Fokus pada Potensi Unggulan Lokal

Salah satu aspek strategis dari program ini adalah orientasi pada pengembangan produk unggulan lokal. Kabid Koperasi dan UMKM menekankan pentingnya mencari peluang bisnis yang dapat meningkatkan perekonomian dari bahan baku lokal.

“Orientasi untuk mencari peluang bisnis atau peluang yang bisa meningkatkan perekonomian baik dari bahan baku lokal, pupuk, sayur, daging dan sumber lainnya yang menjadi potensi unggulan, yaitu produk unggulan,” ungkapnya.

Program ini juga membuka peluang kerjasama dengan bandar atau distributor grosir untuk mensuplai barang yang menjadi kebutuhan anggota koperasi, menciptakan ekosistem ekonomi yang terintegrasi.

Sinergi dengan BUMDes dan Sistem Pendampingan

Dalam konteks yang lebih luas, Koperasi Merah Putih diposisikan sebagai mitra strategis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Koperasi merah putih bisa menjadi mitra BUMDes, jadilah menjadi mitra ekonomi kerakyatan bagi kemaslahatan masyarakat desa,” tegas Kabid Koperasi dan UMKM.

Untuk memastikan keberlanjutan program, telah ditetapkan sistem pendampingan regional. Wilayah Padalarang akan didampingi oleh Ibu Tita dari Dinas Koperasi, sementara wilayah Batujajar akan didampingi oleh Ibu Titin sebagai konsultan untuk menangani permasalahan atau bantuan yang berhubungan dengan koperasi.

Implikasi Jangka Panjang dan Konteks Nasional

Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Padalarang ini merupakan bagian dari program nasional yang lebih besar. Menurut informasi yang disampaikan dalam acara tersebut, Presiden Prabowo dijadwalkan akan meresmikan program serupa di Klaten pada tanggal 21 Juli mendatang.

Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari aspek ekonomi semata, tetapi juga dari kemampuannya dalam membangun partisipasi masyarakat secara transparan dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi kerakyatan yang menekankan pada pemberdayaan ekonomi dari bawah.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Meskipun masih dalam tahap “kick off” sebagaimana disampaikan oleh Kabid Koperasi dan UMKM, program ini memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap ekonomi pedesaan. Keberhasilan implementasi akan sangat bergantung pada kemampuan masing-masing desa dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi unggulan lokal.

Transparansi dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat menjadi kunci utama dalam memastikan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat kohesi sosial di tingkat desa

Program Koperasi Desa Merah Putih ini diharapkan menjadi model pemberdayaan ekonomi yang dapat direplikasi di daerah lain, sekaligus menjadi fondasi kuat bagi pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan.

Komitmen Berkelanjutan dan Monitoring Program

Keberhasilan program ini akan memerlukan komitmen jangka panjang dari semua stakeholder yang terlibat. Dengan telah terbentuknya kepengurusan koperasi yang terpilih di masing-masing desa, langkah selanjutnya adalah implementasi program yang terstruktur dan terukur.

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat akan melakukan monitoring berkala untuk memastikan bahwa bantuan pinjaman 3 miliar rupiah tersebut digunakan secara optimal dan sesuai dengan tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Transparansi dalam pengelolaan dana dan keterlibatan aktif seluruh anggota koperasi akan menjadi indikator utama keberhasilan program ini dalam jangka panjang. (Nuka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *