PT Pos Indonesia Gandeng Koperasi Desa Merah Putih, Perkuat Infrastruktur Ekonomi Desa di Bandung Barat

Bandung Barat Koperasi Merah Putih Kota Cimahi

Bandung Barat, 30 Juli 2025 — PT Pos Indonesia (Persero) melalui Kantor Cabang Cimahi, mengambil peran aktif dalam mendukung Program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Desa Wangunsari Kecamatan Sindangkerta sebagai agen PosPay pertama di Kabupaten Bandung Barat, ini adalah sebuah inisiatif strategis pemerintah yang bertujuan membangun kemandirian ekonomi desa melalui kelembagaan koperasi.

Dalam moment tersebut dihadiri oleh Rochmat Bahtiar Kabid Dinas UMKM dan Koperasi Kabupaten Bandung Barat, Tri Rahayu, Executive Manager PT Pos Indonesia Cabang Cimahi, Dadang Hermawan Kepala Desa Wangunsari Kecamatan Sindangkerta dan Yayat Ketua Koperasi Desa Merah Putih Wangunsari.

Program yang saat ini digalakkan secara nasional itu telah disosialisasikan menjangkau ratusan desa di Kabupaten Bandung Barat. Dalam pelaksanaannya, PT Pos Indonesia menunjukkan komitmen tinggi dengan terlibat langsung dalam roadshow ke berbagai kecamatan, memperkenalkan potensi kemitraan logistik dan layanan keuangan yang dapat mempercepat pertumbuhan koperasi di tingkat lokal.

“Kami merasa bangga karena sebagai salah satu BUMN, kami dilibatkan langsung dalam mendukung program KDMP. Kami juga sangat mengapresiasi komunikasi efektif dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, khususnya Dinas Koperasi dan UMKM,” ujar Tri Rahayu, Executive Manager PT Pos Indonesia Cabang Cimahi, dalam wawancara pada 30 Juli 2025 di Kecamatan Sindangkerta.

Dukungan Nyata dari Lini Depan

Melalui program KDMP, PT Pos Indonesia menawarkan dua layanan utama yang dinilai sangat relevan bagi penguatan koperasi desa: layanan logistik dan layanan keuangan digital. Dengan jaringan kantor yang tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, PT Pos memiliki posisi strategis dalam mendukung distribusi produk UMKM serta memfasilitasi transaksi keuangan koperasi.

“Kami siap jemput bola. Teman-teman KDMP tidak harus datang langsung ke Cimahi. Mereka bisa berkoordinasi dengan petugas kami di kantor Pos tiap kecamatan,” jelas Tri.

Langkah ini memungkinkan efisiensi tinggi, terutama bagi koperasi yang baru terbentuk dan masih merintis unit usaha. PT Pos bahkan siap menjadi mitra dalam pengambilan barang, layanan kurir, sistem cash on delivery (COD), serta agen pembayaran seperti listrik, telepon, dan zakat serta lainnya.

Sambutan Positif dari Masyarakat Desa

Keterlibatan PT Pos dalam program KDMP disambut hangat oleh pengurus dan pengawas KDMP, “Alhamdulillah, responsnya sangat positif. Hari ini saja, setelah acara di Sindangkerta selesai, langsung ada satu koperasi dari Desa Wangunsari yang mendaftar,” ungkap Tri.

Tak hanya itu, PT Pos juga berperan dalam edukasi masyarakat. Setiap pertemuan menghasilkan daftar kontak yang selanjutnya dikelola dalam grup komunikasi antarperwakilan desa. Dengan ini, proses pembinaan koperasi bisa dilakukan secara kontinyu.

Momentum Reposisi BUMN dan Kekuatan Lokal

Keterlibatan PT Pos dalam program ini juga dimaknai sebagai bagian dari reposisi strategis perusahaan BUMN di tengah ketatnya persaingan industri logistik yang selama ini didominasi swasta. PT Pos memanfaatkan momentum KDMP sebagai wahana pembuktian bahwa layanan milik negara tidak kalah kompetitif, bahkan memiliki keunggulan pada jejaring lokal yang solid.

“Dulu ada anggapan bahwa layanan milik BUMN kurang kompetitif. Tapi sekarang, kami ingin menunjukkan bahwa kami siap bersaing dan berkontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi masyarakat,” tegas Tri.

PT Pos tak hanya menyodorkan jasa, tetapi juga membangun kemitraan jangka panjang dengan koperas, mendorong koperasi tidak hanya menjadi entitas administratif, tapi juga pelaku usaha yang aktif dan produktif.

Menanam Pondasi Ekonomi dari Desa

Program KDMP sendiri kini telah memiliki legalitas formal melalui akta notaris dan mendapatkan dukungan regulasi pusat yang membuka akses koperasi untuk mengajukan pembiayaan hingga miliaran rupiah. Namun semua itu tidak akan berjalan tanpa infrastruktur lapangan yang mendukung, di sinilah peran PT Pos menjadi signifikan.

Sebagai mitra strategis, PT Pos menjadi simpul penghubung antara desa, koperasi, dan pasar. Dengan pendekatan langsung ke masyarakat, pemanfaatan teknologi digital, serta integrasi layanan keuangan dan logistik, PT Pos turut menanam pondasi ekonomi desa yang kokoh dan berkelanjutan.

“Harapan kami, program seperti ini bisa terus berlanjut. PT Pos siap dilibatkan dan berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari desa,” tutup Tri Rahayu.

Langkah nyata ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara BUMN dan koperasi bukan hanya wacana, melainkan strategi konkret untuk membangun kemandirian ekonomi dari bawah, dari desa, untuk Indonesia. (Nuka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *