Desa Cipeundeuy Salurkan Insentif Guru Ngaji Tahap Pertama, Refleksi Komitmen Pemerintah Desa Terhadap Pendidikan Keagamaan

Bandung Barat Bangun Desa Pendidikan

PADALARANG, BANDUNG BARAT- Pemerintah Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, melaksanakan pembagian insentif kepada 80 guru ngaji pada Rabu (30/7/2025). Program ini merupakan tahap pertama dari rencana pemberian insentif yang akan dilanjutkan dengan tahap kedua di masa mendatang.

Kepala Desa Cipeundeuy, Asep Suhendar, S.Sos, menyatakan bahwa program ini mencakup seluruh wilayah administratif desa yang terbagi dalam 14 RW. “Alhamdulillah, hari ini kami melaksanakan kegiatan pembagian insentif bagi para guru ngaji. Jumlah penerima kurang lebih sebanyak 80 orang,” ujar Asep Suhendar.

Strategi Pemberdayaan Pendidikan Keagamaan Desa

Program insentif guru ngaji di Desa Cipeundeuy sejalan dengan tren kebijakan nasional yang semakin memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik keagamaan. Berdasarkan data terkini, berbagai daerah di Indonesia telah mengimplementasikan program serupa dengan skema dan nominal yang beragam.

Respons positif dari para penerima insentif menunjukkan bahwa program ini memiliki dampak psikologis yang signifikan. “Alhamdulillah, mereka merasa senang dan mengapresiasi perhatian dari pemerintah desa. Walaupun jumlahnya tidak seberapa, setidaknya ini menjadi bentuk penghargaan dan perhatian kami terhadap para guru ngaji dan ustaz yang telah berkontribusi dalam pendidikan keagamaan di Desa Cipeundeuy,” ungkap Kepala Desa.

Implikasi Jangka Panjang dan Tantangan Implementasi

Program insentif guru ngaji telah menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di tingkat grassroot. Namun, implementasi program serupa di berbagai daerah menghadapi tantangan administratif dan anggaran.

Visi Berkelanjutan dan Dampak Sosial

Asep Suhendar menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bantuan finansial, melainkan investasi jangka panjang untuk penguatan karakter generasi muda. “Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi para guru ngaji dan ustazd untuk terus semangat dalam membimbing anak-anak kita, khususnya dalam hal keagamaan. Semoga program ini bisa terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas ke depannya,” harapnya.

Program insentif guru ngaji di Desa Cipeundeuy mencerminkan paradigma baru dalam pengelolaan dana desa yang tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia di bidang keagamaan. Dengan melibatkan 80 guru ngaji dari 14 RW, program ini berpotensi memberikan efek multiplier dalam penguatan nilai-nilai keagamaan di masyarakat.

Keberhasilan tahap pertama program ini akan menjadi indikator penting bagi sustainabilitas dan ekspansi program serupa di wilayah lain, sekaligus menguji komitmen pemerintah desa dalam memprioritaskan pendidikan keagamaan sebagai bagian integral dari pembangunan desa berkelanjutan. (Nuka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *