P2MI Kalbar Berbagi Kasih dengan Anak Yatim di HUT RI ke-80

Nasional

PONTIANAK, 18 Agustus 2025 – Semangat kemerdekaan yang ke-80 tidak hanya dirayakan dengan upacara bendera dan pawai. Di Kota Pontianak, sekelompok jurnalis dari Perkumpulan Pemimpin Media Independen (P2MI) Kalimantan Barat memilih merayakannya dengan cara yang berbeda namun bermakna – berbagi kebahagiaan bersama anak-anak yatim piatu.

Senin (18/8/2025), para anggota dan pengurus P2MI Kalbar melakukan kunjungan ke Panti Asuhan Al Aliyah Assyafi’iyah yang berada di Jalan Kebangkitan Nasional, Kota Pontianak. Kegiatan sosial ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT RI ke-80, sekaligus wujud kepedulian sosial di tengah kesibukan profesi jurnalistik mereka.

Inisiatif Kolektif yang Bermakna

Thomas Mamahani, Ketua P2MI Wilayah Kalimantan Barat, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif bersama seluruh anggota organisasi. Thomas Mamahani, yang sebelumnya juga aktif membela kepentingan media independen, kali ini menunjukkan sisi humanis organisasinya.

“Mudah-mudahan adanya kegiatan yang digelar P2MI Kalbar bisa membantu dan membahagiakan anak panti asuhan di hari Kemerdekaan RI ke-80,” ujarnya di sela-sela acara, Senin (18/8/2025).

Komitmen P2MI Kalbar untuk terus peduli tidak berhenti di sini. Mamahani mengungkapkan bahwa ke depannya, kegiatan serupa akan dijadikan agenda rutin organisasi, menunjukkan konsistensi dalam kepedulian sosial.

Perjuangan Panti di Tengah Keterbatasan

Panti Asuhan Al Aliyah Assyafi’iyah, seperti kebanyakan panti asuhan lainnya, menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan misinya. Meski menghadapi keterbatasan, pihak panti tetap berusaha keras memenuhi kebutuhan dasar anak-anak asuh mereka, termasuk dalam hal pendidikan.

Semua anak di panti ini mendapat akses pendidikan formal mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Pertama, dengan seluruh biaya pendidikan ditanggung sepenuhnya oleh panti. Selain pendidikan formal, panti juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan agama.

“Kami rutin mengajari anak tentang pendidikan agama dari sore hingga malam. Karena mereka tidak punya sosok orang tua, panti harus hadir sebagai pengganti,” ungkap salah seorang pengurus Panti Asuhan Al Aliyah Assyafi’iyah.

Kemandirian Tanpa Donatur Tetap

Yang menarik dari panti ini adalah kemampuannya bertahan tanpa memiliki donatur tetap. Keberlangsungan operasional panti sepenuhnya bergantung pada uluran tangan masyarakat yang datang secara sukarela. Kondisi ini menggambarkan realitas banyak panti asuhan di Indonesia yang mengandalkan kepedulian spontan masyarakat.

Kegiatan bakti sosial ke panti asuhan dalam rangka HUT RI memang menjadi tradisi berbagai instansi, mulai dari lembaga pemerintahan hingga organisasi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial masih mengakar kuat dalam budaya bangsa Indonesia.

Ucapan Syukur dan Harapan

Perwakilan pengurus panti menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kunjungan dan bantuan yang diberikan P2MI Kalbar. “Kami mewakili pengurus panti dan anak-anak yatim piatu di sini mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan bantuannya dari teman-teman pengurus P2MI Kalbar, semoga Allah SWT memudahkan rezekinya,” pungkas pengurus panti.

Aksi peduli P2MI Kalbar ini menunjukkan bahwa profesi jurnalis tidak hanya bertugas menyampaikan informasi kepada masyarakat, tetapi juga dapat menjadi bagian langsung dari solusi terhadap permasalahan sosial. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi media independen saat ini, kepedulian sosial seperti ini menjadi bukti bahwa jurnalis tetap dekat dengan masyarakat.

Kegiatan ini juga mengingatkan kita bahwa perayaan kemerdekaan yang paling bermakna adalah ketika kita dapat berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Semoga inisiatif P2MI Kalbar dapat menginspirasi organisasi lain untuk turut peduli terhadap nasib anak-anak yatim piatu di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *