LEMBANG 23 Agustus 2025 – Gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai memenuhi Lapang Sinapeul, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Puncak acara Lembang Festival Art’ulistiwa 2025 yang menjadi penutup rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 berlangsung meriah dengan sentuhan kejutan yang tak terduga.
Festival yang dihadiri ribuan warga Lembang ini bukan sekadar perayaan biasa. Acara dimulai pagi hari dengan senam bersama yang melibatkan seluruh warga, perangkat kecamatan, serta tamu undangan termasuk Forkopimca dan ke-16 kepala desa se-Kecamatan Lembang. Suasana kebersamaan langsung terasa ketika berbagai kalangan bersatu dalam gerakan senam yang sama.

“Kita ingin momen 80 tahun kemerdekaan ini menjadi perayaan kebanggaan bersama warga Lembang,” ungkap pihak penyelenggara sebelumnya. Semangat ini terwujud nyata dalam setiap rangkaian acara yang digelar sepanjang hari.
Kejutan Romantis di Tengah Perayaan Kemerdekaan
Momen paling berkesan terjadi saat kedatangan tak terduga artis dangdut Ade Astrid yang ternyata merupakan kejutan spesial untuk merayakan anniversary kedua tahun pernikahan Ibu Maya dan Bapak Camat Bambang Eko. Kejutan yang direncanakan oleh sang suami ini sontak membuat suasana semakin hangat dan penuh haru.

“Ternyata Ade Astrid berteman di TikTok dengan Ibu Maya,” ungkap salah satu panitia yang menyaksikan momen mengharukan tersebut. Inisiatif Camat Lembang ini menunjukkan bagaimana perayaan kemerdekaan dapat menjadi momen untuk mempererat hubungan personal sekaligus menghibur masyarakat.
Puncak kejutan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng cantik dan pemberian bucket coklat SilverQueen dari Kasipem Kecamatan Lembang kepada pasangan Camat sebagai hadiah anniversary. Momen ini menjadi bukti bahwa perayaan nasional dapat dipadukan dengan kehangatan keluarga besar Kecamatan Lembang.

Kekayaan Budaya Lokal Memukau Panggung
Setelah istirahat siang, panggung Festival Art’ulistiwa dihidupkan oleh penampilan seni dan budaya dari seluruh desa di Kecamatan Lembang. Keberagaman tampilan menunjukkan kekayaan budaya lokal yang masih lestari.
Desa Sukajaya membuka penampilan dengan permainan angklung sebanyak tiga lagu, bahkan kepala desa turut serta tampil di atas panggung. Desa Kayu Ambon menampilkan penyanyi muda yang akan menjadi calon peserta Indonesian Idol, memberikan nuansa modern pada festival tradisional ini.

Tarian tradisional pun mewarnai panggung. Desa Jayagiri menampilkan tari Sunda anak-anak yang menggemaskan, sementara Desa Mekarwangi memukau penonton dengan tari Jaipong yang energik. Desa Cibogo menghadirkan keanggunan tari Merak, dan pertunjukan pencak silat menambah variasi seni budaya yang dipresentasikan.
Persiapan Lengkap dan Dukungan Sponsor
Penyelenggaraan festival ini menunjukkan persiapan yang matang dari berbagai aspek. Tim kesehatan siaga dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Jayagiri, Bapak Haji Anwar, dengan menyediakan tiga unit mobil ambulan dan personel kesehatan yang siap tanggap menangani kondisi darurat selama acara berlangsung.
Kehadiran tim medis ini memberikan rasa aman bagi ribuan warga yang hadir, mengingat acara berlangsung dari pagi hingga malam hari dengan berbagai aktivitas fisik mulai dari senam bersama hingga gerak jalan santai.

Festival ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai sponsor yang turut menyukseskan acara, antara lain BJB, Baba Parfum, KPSBU, Floating Market, Djarum Coklat, dan Ria Busana. Dukungan sponsor ini memungkinkan penyelenggaraan acara yang berkualitas dengan fasilitas yang memadai untuk seluruh peserta.
Hadiah Melimpah untuk Warga
Antusiasme warga semakin tinggi dengan adanya pembagian door prize yang sangat menarik. Empat unit mesin cuci, kulkas, TV LED 32 inch, mesin cuci portable, rice cooker, panci presto, dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya dibagikan kepada warga yang beruntung.

Pembagian hadiah ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga bentuk apresiasi pemerintah kecamatan terhadap partisipasi aktif masyarakat dalam perayaan kemerdekaan. Sorak sorai penonton semakin membahana setiap kali nama pemenang diumumkan.
Hiburan Berkelas Tutup Festival
Memasuki malam hari, festival mencapai puncaknya dengan penampilan hiburan berkelas. Dimulai dengan penampilan group band selama satu jam, dilanjutkan dengan pertunjukan rap yang energik, dan diakhiri dengan penampilan istimewa Abiel Jatnika.
Abiel Jatnika dikenal sebagai “rising star” di kancah musik Pop Sunda yang meneruskan jejak ayahnya, Yayan Jatnika, di industri musik Sunda. Penampilan Abiel dengan lagu-lagu hitsnya seperti “Kapalang Nyaah” dan “Teu Sangka” selama lebih dari satu jam menjadi penutup yang sempurna bagi festival ini.

Riuh gembira penonton semakin terasa dengan hadirnya kembang api dan flare yang mewarnai langit malam Lembang. Joget dan teriakan penonton memadati area lapangan, menciptakan suasana sukacita yang tak terlupakan.
Semangat Persatuan dan Kemajuan
Dalam sambutannya, Camat Lembang menyampaikan ucapan terima kasih dan pesan penting kepada seluruh warga. “Mari kita bergembira, namun tetap menjaga ketertiban dan kebersihan. Semoga Lembang semakin maju dan rakyat sejahtera,” ujarnya, mengutip motto HUT RI ke-80 Kabupaten Bandung Barat yang disampaikan Bupati pada upacara 17 Agustus 2025: “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.
Pesan ini semakin menguat dengan kehadiran berbagai tokoh dalam penutupan acara, termasuk Ketua APDESI Agus Karyana, Kang Ubro Ketua Karang Taruna, dan Kang Baal, yang bersama-sama menyampaikan harapan untuk kemajuan Lembang.

Festival Art’ulistiwa 2025 ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT RI ke-80 yang telah dimulai dengan Lembang Street Carnival pada 13 Agustus 2025, upacara bendera pada 17 Agustus, hingga Fun Lembang Color Run pada 22 Agustus.
Dengan berakhirnya Lembang Festival Art’ulistiwa 2025, perayaan HUT RI ke-80 di Kecamatan Lembang resmi ditutup dengan catatan manis berupa kebersamaan, keceriaan, dan semangat gotong royong yang semakin kuat. Festival ini bukan hanya berhasil menghibur masyarakat, tetapi juga mempererat tali silaturahmi dan memperkuat rasa cinta tanah air di kalangan warga Lembang. (Nuka).