BANDUNG BARAT – 25 Agustus 2025 – Konsolidasi organisasi menghadirkan edukasi etika berbusana, pemberdayaan ekonomi, hingga digitalisasi pelaporan untuk mendukung keluarga ASN yang berkualitas – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bandung Barat menggelar konsolidasi komprehensif dengan tema “Penguatan Kualitas Istri ASN Menuju Ketahanan Keluarga”, yang dihadiri puluhan anggota untuk memperkuat peran strategis perempuan dalam membangun keluarga yang tangguh dan berkarakter. Kegiatan yang berlangsung dengan antusias tinggi ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas para istri ASN di era modern yang penuh tantangan.

Acara yang dipimpin langsung oleh Ny. Erni Ade Zakir selaku Ketua DWP Kabupaten Bandung Barat, turut menghadirkan Ny. Neneng Nurul Sa’adah sebagai penasihat organisasi. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi para istri ASN dalam menjalankan peran gandanya di rumah tangga dan masyarakat.
Konsolidasi ini hadir di tengah dinamika kehidupan modern yang menuntut para istri ASN untuk memiliki keterampilan multidimensi, tidak hanya sebagai pendamping suami dan ibu rumah tangga, tetapi juga sebagai individu yang mandiri dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Tantangan global seperti digitalisasi, literasi keuangan, dan profesionalisme menjadi fokus utama dalam penguatan kapasitas anggota DWP.

Panca Dharma Wanita: Panduan Peran Perempuan Modern
Salah satu fokus utama konsolidasi adalah pemahaman mendalam tentang Panca Dharma Wanita yang menjadi pedoman lima peran strategis perempuan. Kelima peran tersebut mencakup wanita sebagai istri pendamping suami, ibu rumah tangga, penerus keturunan dan pendidik anak, pencari nafkah tambahan, serta warga negara dan anggota masyarakat yang aktif.
“Panca Dharma Wanita menunjukkan bahwa peran wanita tidak hanya terbatas pada urusan rumah tangga, tetapi juga mencakup kontribusi aktif dalam lingkup sosial dan ekonomi,” ungkap salah satu narasumber dalam acara tersebut.

Konsep ini menegaskan pentingnya peran perempuan dalam mendukung suami, terutama dalam konteks ASN, sambil tetap mengembangkan potensi diri untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa. Pendekatan ini sangat relevan dengan dinamika keluarga modern yang membutuhkan keseimbangan antara peran domestik dan publik.
Implementasi Panca Dharma Wanita dalam kehidupan sehari-hari memerlukan pemahaman mendalam tentang setiap aspek peran tersebut. Sebagai istri pendamping suami, perempuan diharapkan mampu memberikan dukungan moral dan praktis dalam karier suami, terutama menghadapi tuntutan birokrasi dan pelayanan publik. Peran sebagai ibu rumah tangga tidak sekadar mengelola urusan domestik, tetapi menciptakan atmosfer rumah yang kondusif untuk tumbuh kembang seluruh anggota keluarga.

Etika Berbusana: Cerminan Profesionalisme dan Identitas
Ny. Marlina Andi Iriana, Sekretaris DWP Kabupaten Bandung Barat, memberikan materi khusus tentang etika berbusana yang menjadi bagian penting dari pembentukan citra profesional. Materi ini menghadirkan panduan lengkap mengenai ketentuan pakaian seragam resmi, muslimah, batik nasional, hingga pakaian olahraga DWP.
Standar yang ditetapkan mencakup detail teknis seperti panjang blouse 20 cm dari pinggang, rok selebar 15 cm di bawah lutut, dan spesifikasi kerah yang disesuaikan dengan ukuran leher. Untuk seragam muslimah, diberikan adaptasi dengan lengan panjang dan celana yang tetap mempertahankan kesopanan.

Standar yang ditetapkan mencakup detail teknis seperti panjang blouse 20 cm dari pinggang, rok selebar 15 cm di bawah lutut, dan spesifikasi kerah yang disesuaikan dengan ukuran leher. Untuk seragam muslimah, diberikan adaptasi dengan lengan panjang dan celana yang tetap mempertahankan kesopanan.
Ketentuan berbusana ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga memiliki filosofi mendalam tentang representasi nilai-nilai luhur organisasi. Seragam resmi, muslimah, batik nasional, hingga pakaian olahraga dirancang untuk mencerminkan kebanggaan terhadap identitas nasional sambil tetap mengakomodasi keberagaman budaya dan agama di Indonesia.
“Penampilan yang rapi dan sesuai aturan bukan hanya mencerminkan profesionalisme, tetapi juga identitas organisasi yang kuat,” dijelaskan dalam panduan berbusana tersebut. Bahkan organisasi telah memperkenalkan desain baru seragam batik DWP yang menggabungkan nilai tradisional dengan sentuhan modern, menunjukkan adaptabilitas organisasi terhadap perkembangan zaman.

Pemberdayaan Ekonomi Melalui Produk Perbankan
Aspek pemberdayaan ekonomi mendapat perhatian khusus melalui pengenalan produk “My Goals” dari Bank BJB Padalarang yang dipresentasikan oleh Diva Direja dari divisi Marketing Funding. My Goals merupakan produk simpanan tabungan yang memberikan kemudahan nasabah dalam menentukan pilihan jangka waktu dan nominal untuk menabung dengan tujuan tertentu di akhir periode.
Produk ini menawarkan fasilitas maksimal 10 rekening tabungan perencanaan yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan keluarga, mulai dari pendidikan anak, liburan keluarga, hingga persiapan hari tua. Bank BJB juga menyediakan layanan mobile banking yang memudahkan nasabah dalam mengelola keuangan secara digital.
Aspek pemberdayaan ekonomi mendapat perhatian khusus melalui pengenalan produk “My Goals” dari Bank BJB Padalarang yang dipresentasikan oleh Diva Direja dari divisi Marketing Funding. My Goals merupakan produk simpanan tabungan yang memberikan kemudahan nasabah dalam menentukan pilihan jangka waktu dan nominal untuk menabung dengan tujuan tertentu di akhir periode.

Produk ini menawarkan fasilitas maksimal 10 rekening tabungan perencanaan yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan keluarga, mulai dari pendidikan anak, liburan keluarga, hingga persiapan hari tua. Bank BJB juga menyediakan layanan mobile banking yang memudahkan nasabah dalam mengelola keuangan secara digital.
Kehadiran produk perbankan dalam acara DWP menunjukkan komitmen organisasi untuk mendukung literasi keuangan anggotanya, sekaligus membuka peluang bagi para istri ASN untuk berperan sebagai perencana keuangan keluarga yang cerdas dan berdaya. Dalam konteks ekonomi keluarga ASN, kemampuan mengelola keuangan dengan baik menjadi kunci penting untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan jangka panjang.
Digitalisasi Melalui E-Reporting
Kemajuan teknologi turut diadopsi melalui pengelolaan e-reporting Dharma Wanita Persatuan yang dipresentasikan oleh Endah Yulianti. Sistem pelaporan elektronik ini dibuat secara nasional dengan tujuan memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh cabang DWP di Indonesia.
“E-reporting ini dibuat secara nasional dengan tujuan dan maksud agar dapat terlihat setiap kegiatan yang dilakukan,” ungkap Endah dalam paparannya. Sistem ini memungkinkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik dalam pengelolaan organisasi.
Kemajuan teknologi turut diadopsi melalui pengelolaan e-reporting Dharma Wanita Persatuan yang dipresentasikan oleh Endah Yulianti. Sistem pelaporan elektronik ini dibuat secara nasional dengan tujuan memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh seluruh cabang DWP di Indonesia.
“E-reporting ini dibuat secara nasional dengan tujuan dan maksud agar dapat terlihat setiap kegiatan yang dilakukan,” ungkap Endah dalam paparannya. Sistem ini memungkinkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik dalam pengelolaan organisasi, sekaligus memfasilitasi pertukaran informasi dan best practices antar cabang DWP di seluruh Indonesia.
Prestasi yang membanggakan, DWP Kabupaten Bandung Barat berhasil meraih peringkat kedua di Jawa Barat setelah Subang. Pencapaian ini dievaluasi setiap bulan berdasarkan aktivitas pelaporan dan kerjasama dengan seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Keberhasilan ini mencerminkan dedikasi tinggi pengurus dan anggota dalam mengimplementasikan program-program organisasi secara konsisten dan terukur.
Membangun Ketahanan Keluarga ASN yang Berkelanjutan
Konsolidasi ini mencerminkan komitmen DWP dalam membangun ketahanan keluarga ASN yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga berkarakter dan berintegritas. Melalui pendekatan holistik yang menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan kemajuan modern, para istri ASN dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tantangan zaman.
Kegiatan semacam ini menjadi penting di era modern ketika keluarga ASN dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari tuntutan profesionalitas, stabilitas ekonomi, hingga pendidikan karakter anak. Dengan pemahaman yang komprehensif tentang peran strategis perempuan, diharapkan dapat terwujud keluarga-keluarga ASN yang menjadi fondasi kuat bagi pembangunan bangsa.
Ketahanan keluarga yang dibangun melalui konsolidasi ini bukan hanya bersifat reaktif terhadap tantangan, tetapi juga proaktif dalam mempersiapkan generasi mendatang. Para istri ASN diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang tidak hanya mengurus keluarga, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan bangsa.
DWP Kabupaten Bandung Barat melalui konsolidasi ini membuktikan komitmennya sebagai organisasi yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan anggotanya, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan ASN. Semangat kolaborasi dan inovasi yang ditunjukkan dalam acara ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi pencapaian visi organisasi yang lebih besar dalam membangun Indonesia yang maju dan berkarakter. (Nuke)