SNAKMA Cikole Lembang Wujudkan Aksi Nyata “Zero Rabies” Lewat Edukasi dan Kolaborasi

Bandung Barat Nasional Pendidikan

Lembang, 14 Oktober 2025. Dalam suasana sejuk khas kaki Gunung Tangkuban Perahu, semangat para siswa dan tenaga pendidik SMK Negeri Peternakan Lembang — atau dikenal dengan SNAKMA Cikole, menghangatkan suasana peringatan World Rabies Day (WRD) 2025. Kegiatan tahunan ini menjadi wujud nyata peran sekolah vokasi dalam mendukung kesehatan hewan, keselamatan masyarakat, sekaligus pendidikan karakter generasi muda.

Dengan mengusung tema global “Act Now: You, Me, Community”, peringatan WRD tahun ini digelar di lingkungan sekolah pada bulan Oktober 2025, menghadirkan berbagai kegiatan edukatif seperti vaksinasi hewan peliharaan, sosialisasi penyakit zoonosis, dan demonstrasi layanan kesehatan hewan.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur ; Neneng Nurul Saadah (Wakil Ketua I TP PKK KBB), Dr. Nonong Winarni selaku Kepala KCD VI Dinas Pendidikan Jawa Barat, drh. Wiwin Aprianti, M.Si (Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat), Eni Bohon Ade Zakir (Ketua Dharma Wanita Persatuan KBB), Drs. Edy Purwanto, M.M. (Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat), drh. Syafrison, M.Si (Ketua Substansi Zoonosis, Direktorat Kesmavet), Kepala Desa Cikole Drs. H. Tajudin., M.Ag, serta para perwakilan kepala dinas, instansi teknis UPTD, Polres, Babinsa, Babinkamtibmas, komunitas pecinta hewan (HIPARU), tenaga pendidik, para siswa, serta masyarakat sekitar.

Edukasi dan Aksi Nyata di Tengah Masyarakat

Kepala Sekolah Drs. Cucu Sumiarsa, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan WRD menjadi bagian dari komitmen sekolah dalam membangun kesadaran publik terhadap pentingnya kesehatan hewan dan bahaya rabies.

“Kami bangga bisa ikut serta dalam kegiatan membasmi rabies menuju zero rabies di KBB. Sekolah kami memiliki tiga jurusan utama, yaitu kesehatan hewan, unggas, dan ruminansia, yang seluruhnya relevan dengan program ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat,” ujar Cucu dalam sambutannya.

Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi. “Terima kasih atas kerja sama dari Dinas Peternakan dan dukungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan Provinsi Jawa Barat.

Peringatan WRD bukan hanya kegiatan simbolis, tetapi juga sarana pembelajaran kontekstual bagi siswa. Para peserta didik turut berperan aktif dalam penyuluhan kepada masyarakat sekitar sekolah, mendampingi tenaga kesehatan hewan dalam vaksinasi, serta melakukan praktik pelayanan medis dasar pada hewan peliharaan.

Dua Agenda Tahunan untuk Ketahanan Pangan dan Kesehatan

Selain WRD, SNAKMA Cikole juga dikenal rutin menyelenggarakan Festival Stop-op-op dalam rangka memperingati Hari Susu Nasional. Dua kegiatan besar ini telah berlangsung hampir tiga tahun berturut-turut dan menjadi wadah interaksi antara dunia pendidikan, masyarakat, serta pemerintah daerah.

Namun, pelaksanaan tahun ini tidak lepas dari tantangan. Menurut Kepala Sekolah, keterbatasan anggaran mendorong pihaknya menjalin kemitraan strategis.

“Karena keterbatasan dana, kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Peternakan Lembang dan beberapa sponsor lokal,” ungkapnya dalam wawancara terpisah.

Meski demikian, kegiatan tetap berjalan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari siswa serta masyarakat.

Sekolah Vokasi dengan Akreditasi A dan Fasilitas Lengkap

SMK Peternakan Negeri Lembang merupakan sekolah vokasi di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan akreditasi A. Didirikan sejak tahun 2004 oleh Yayasan Ksatria Bina Satwa, sekolah ini kini menempati lahan seluas 8.800 meter persegi di Jl. Raya Tangkuban Perahu Km. 22, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Dengan lokasi strategis di kawasan wisata dan pertanian, SNAKMA Cikole menjadi pusat pembelajaran yang memadukan teori dan praktik langsung di lapangan.

Tiga kompetensi keahlian yang ditawarkan adalah:

  1. Agribisnis Ternak Ruminansia – fokus pada pengelolaan sapi dan kambing, termasuk budidaya dan manajemen pakan.
  2. Agribisnis Ternak Unggas – membahas produksi ayam dan bebek serta inovasi hasil ternak.
  3. Keperawatan Hewan – melatih peserta didik menjadi asisten dokter hewan atau teknisi laboratorium.

Kurikulum yang diterapkan mengintegrasikan praktik lapangan, kewirausahaan, dan pelatihan agribisnis, menjadikan lulusan SNAKMA Cikole siap bekerja di sektor swasta, instansi pemerintah, atau melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Dari Laboratorium ke Layanan Masyarakat

Sekolah ini tidak hanya menekankan teori, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti laboratorium kesehatan hewan, analisis pakan, kandang ternak ruminansia dan unggas, perpustakaan agribisnis, hingga fasilitas revitalisasi modern hasil bantuan pemerintah.

Kegiatan rutin seperti Vet & Food Festival, Recycling Competition, serta sosialisasi zoonosis telah menjadi tradisi. Tahun lalu, sekolah bahkan meraih Juara 1 Lomba Daur Ulang Tingkat Jawa Barat, menandai komitmen terhadap inovasi berkelanjutan.

“Sekolah kami ingin terus memperluas peran sosial, termasuk layanan vaksinasi dan sterilisasi hewan gratis. Ini bukan hanya bagian dari pembelajaran, tetapi juga pengabdian kepada masyarakat,” ujar Cucu.

Mengangkat Kesadaran Lokal dan Menarik Siswa Baru

Meski dikenal luas di tingkat nasional dan menerima siswa dari berbagai provinsi di Indonesia, SNAKMA Cikole kini berupaya memperkuat basis lokalnya.

“Kami ingin masyarakat Lembang tahu bahwa ada sekolah vokasi berkualitas di daerahnya sendiri. Kami berharap lebih banyak siswa lokal yang tertarik belajar di sini,” kata Kepala Sekolah menegaskan.

Upaya ini sejalan dengan visi sekolah untuk “membentuk generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas, tangguh, dan berpartisipasi dalam pembangunan sektor peternakan.”

Dengan misi menanamkan nilai iman, menguasai ilmu peternakan, dan memiliki jiwa tangguh serta berdaya saing, SNAKMA terus mempersiapkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja maupun melanjutkan studi di bidang pertanian dan kesehatan hewan.

Pentingnya Gerakan Pencegahan Rabies

Secara global, World Rabies Day diperingati setiap 28 September sebagai bentuk kampanye dunia untuk menekan angka kematian akibat rabies. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), penyakit ini masih menyebabkan sekitar 59.000 kematian manusia per tahun, dengan lebih dari 95% kasus terjadi di Asia dan Afrika.

Di Indonesia, Kementerian Pertanian menargetkan pencapaian Zero Rabies 2030, dan kegiatan edukatif seperti yang dilakukan SNAKMA Cikole menjadi bagian penting dari gerakan nasional tersebut.

Rabies dapat dicegah sepenuhnya dengan vaksinasi hewan peliharaan, penyuluhan masyarakat, serta pengendalian populasi hewan liar melalui program sterilisasi. Karena itu, sekolah berperan sebagai pusat informasi sekaligus pelaksana kegiatan berbasis ilmiah.

Sekolah Vokasi Sebagai Garda Depan Ketahanan Pangan

Selain fokus pada kesehatan hewan, SNAKMA Cikole juga mendukung program ketahanan pangan nasional. Melalui tiga jurusan keahlian utama, siswa dibekali kemampuan untuk mengelola usaha peternakan berkelanjutan, mengembangkan pakan alternatif, hingga mengolah produk hasil ternak bernilai jual tinggi.

Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan pendidikan vokasi di Jawa Barat yang menekankan kolaborasi antara sekolah, industri, dan masyarakat.

Masa Depan Cerah dari Lembang untuk Indonesia

Peringatan World Rabies Day 2025 di SNAKMA Cikole bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari perjalanan panjang sekolah dalam membangun generasi peternak muda yang peduli, berpengetahuan, dan berkarakter.

Melalui dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Dinas Peternakan, serta masyarakat sekitar, sekolah ini telah membuktikan bahwa pendidikan vokasi dapat menjadi ujung tombak perubahan sosial dan kesehatan publik.

“Kami ingin SNAKMA Cikole bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bagi inovasi dan pengabdian kepada masyarakat,” tutup Kepala Sekolah Drs. Cucu Sumiarsa dengan penuh harapan.

Dengan visi besar dan langkah konkret, SNAKMA Cikole Lembang terus melangkah menjadi pusat pendidikan peternakan berdaya saing, sekaligus penjaga keseimbangan antara manusia, hewan, dan lingkungan — sebagaimana semangat tema Act Now: You, Me, Community yang diusung dalam World Rabies Day 2025. (aq-nk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *