Bandung Barat, 9 Maret 2025 – Pondok Pesantren Daarus Sunnah kembali menggelar Ramadhan Sunnah Competition (RSC) sebagai ajang kompetisi dan pembinaan keterampilan santri. Acara ini menampilkan berbagai cabang olahraga sunah, termasuk berkuda (show jumping & horseback archery), panahan, serta lempar pisau dan kapak, dengan total 90 peserta, mayoritas dari kalangan santri internal.
Lebih dari Sekadar Kompetisi
Menurut Ustaz Ganjar, RSC bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga wadah silaturahim dan syiar dakwah.
Kami ingin memperkenalkan lempar pisau dan kapak sebagai bagian dari kegiatan santri. Ke depannya, kami berharap ini bisa menjadi ekstrakurikuler di sekolah,” ujarnya.

Santri Daarus Sunnah sendiri telah menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan nasional di bawah naungan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI) sejak 2021. Kompetisi internal seperti RSC menjadi ajang evaluasi dan tolak ukur kesiapan santri sebelum bertanding di ajang eksternal.
Untuk menciptakan persaingan yang adil, kategori lomba dibagi menjadi kelas amatir dan champion, serta pemisahan kategori putra dan putri dalam cabang panahan dan lempar pisau.
Kami berharap olahraga ini tidak hanya menjadi aktivitas fisik, tetapi juga bagian dari ibadah dan upaya meneladani sunah Rasulullah SAW,” tutup Ustaz Ganjar.

Riding & Shooting Competition: Uji Keterampilan Santri dalam Berkuda dan Memanah
Dalam rangkaian acara RSC, Satuan Komunitas Berkuda dan Memanah (Sako Kumanah) turut menyelenggarakan Riding & Shooting Competition (RSC) sebagai ajang evaluasi keterampilan santri dalam berkuda dan memanah. Acara ini diikuti oleh 45 peserta, termasuk santri dari SMP & SMA Darut Tauhid serta beberapa peserta eksternal.
Menurut Ustaz Syukran, kompetisi ini penting untuk mengukur perkembangan santri.
Setiap bulan harus ada peningkatan. Lewat RSC, kami bisa melihat progres mereka,” ungkapnya.
Lomba show jumping dalam RSC dibagi menjadi tiga kategori:
30 Flat (pemula)
30-50 cm (menengah)
40-60 cm (mahir)
Sebagai pelatih berpengalaman, Ustaz Syukran telah menekuni olahraga berkuda sejak SMP. Ia pernah meraih peringkat ketiga di Kejuaraan Horseback Archery ASEAN 2019 dan juara pertama Liga Memanah Berkuda Indonesia (LMBI). Kini, ia fokus melatih santri untuk menjadi atlet berkuda dan memanah yang unggul.

Berkuda bukan sekadar olahraga, tetapi juga ladang pahala dan kebersamaan. Semoga semakin banyak santri dan masyarakat yang menekuni olahraga ini,” tambahnya.
Mengenalkan Lempar Pisau sebagai Olahraga Santri
Pesantren Daarus Sunnah, bekerja sama dengan Perkumpulan Olahraga.(By Nuka & Kiki)