Bank Sampah “Sukamaju” Raih Peringkat Nasional, Dinas LH Bandung Barat Dorong Replikasi Program

Bandung Barat Bangun Desa

Bandung Barat – Bank Sampah “Sukamaju Sejahtera” di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, meraih prestasi membanggakan dengan menempati peringkat keempat sebagai bank sampah terbaik di tingkat nasional. Keberhasilan ini disambut baik oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat, yang berencana mereplikasi sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di “Sukamaju” ke desa-desa lain.

Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Pembagian Tabungan Nasabah

Pada 16 Maret 2025, Bank Sampah “Sukamaju Sejahtera” menggelar kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah sekaligus pembagian tabungan bagi para nasabah. Acara ini berlangsung di Balai Riung, Kampung Sukamaju, dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Ibrahim Adjie, Ketua Bank Sampah “Sukamaju” Toni Permana, Kepala Desa Padalarang, serta warga setempat yang tergabung dalam Karang Taruna Unit 6 Sukamaju.

Dalam kesempatan tersebut, Ibrahim Adjie menyampaikan apresiasi atas pencapaian Bank Sampah “Sukamaju” di tingkat nasional. Ia menegaskan bahwa sistem bank sampah telah terbukti efektif dalam mengurangi volume sampah sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Bank Sampah ‘Sukamaju’ telah menunjukkan bahwa dengan sistem yang baik, sampah tidak hanya dapat dikelola tetapi juga bernilai ekonomi. Kami berharap lebih banyak desa mengadopsi konsep ini agar pengelolaan sampah semakin optimal,” ujar Ibrahim.

Replikasi Program ke Desa-desa Lain

Menanggapi kondisi darurat sampah yang terjadi secara nasional, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat berencana memperluas implementasi sistem bank sampah ke desa-desa lain. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Hingga saat ini, beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, termasuk Padalarang, sudah mulai menerapkan konsep bank sampah. Pemerintah daerah juga terus mendorong inovasi dalam pengelolaan limbah, seperti penerapan teknologi pengolahan sampah dan pengadaan mesin pencacah sampah.

Irsan, Kepala Dusun Desa Padalarang, menambahkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah semakin meningkat. Ia menyoroti pentingnya edukasi berkelanjutan dalam membangun kebiasaan memilah sampah sejak dari rumah.

“Kami melihat perkembangan yang positif, di mana masyarakat semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Sosialisasi dan program pengurangan sampah di tingkat rumah tangga terus kami lakukan agar manfaatnya bisa dirasakan secara luas,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah setempat juga telah menyiapkan program bantuan berupa penyediaan alat pengelolaan sampah untuk membantu masyarakat dalam mendaur ulang dan mengurangi volume limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Bank Sampah “Sukamaju Sejahtera”: Pelopor Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Sejak didirikan pada 2017, Bank Sampah “Sukamaju Sejahtera” telah berkembang pesat sebagai pelopor dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Dalam acara tahunan yang digelar pada 16 Maret 2025, bank sampah ini kembali membagikan hasil tabungan sampah kepada para nasabahnya sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka.

Toni Permana, Ketua sekaligus pendiri Bank Sampah “Sukamaju Sejahtera”, menegaskan bahwa upaya pengelolaan sampah harus menjadi gerakan bersama.

“Ini bukan hanya soal kebersihan lingkungan, tetapi juga pemberdayaan ekonomi. Sampah organik kami olah menjadi pakan maggot, sementara sampah plastik multi-layer didaur ulang menjadi paving block. Dengan sistem yang tepat, sampah bisa menjadi sumber penghasilan,” jelas Toni.

Bank sampah ini juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Indonesia Power dan komunitas lingkungan lainnya. Hingga kini, “Sukamaju Sejahtera” memiliki 28 personel yang terdiri dari 8 pengurus inti dan 20 mitra kerja dari Karang Taruna.

Penghargaan dan Harapan ke Depan

Berkat kontribusinya dalam pengelolaan sampah, Bank Sampah “Sukamaju Sejahtera” telah menerima penghargaan dari Bupati sebagai Pemuda Pelopor Pegiat Sampah, serta meraih peringkat keempat sebagai bank sampah terbaik di Indonesia.

Toni berharap ke depan semakin banyak desa yang meniru sistem ini.

“Pengelolaan sampah harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Dengan keterlibatan masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” tutupnya.

Hingga berita ini diterbitkan, program sosialisasi dan edukasi terkait pengelolaan sampah masih terus berjalan di berbagai wilayah sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.(Nuka & Kiki).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *