Ancaman Sampah di Jawa Barat Masih Jadi Masalah Serius
Bandung Barat, 2 April 2025 – Jawa Barat, sebagai salah satu provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia, terus menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah ini, termasuk Sungai Citarum—yang pernah dinobatkan sebagai salah satu sungai terkotor di dunia—masih sering dipenuhi sampah rumah tangga dan limbah industri.
Meskipun pemerintah telah menjalankan berbagai program seperti Citarum Harum, realitas di lapangan menunjukkan bahwa sampah tetap menjadi ancaman besar bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Di tengah kondisi ini, muncul sosok yang berani menantang kesadaran masyarakat dengan pendekatan unik: Steven Ewon atau Yanto Bin Surya seorang YouTuber sekaligus Kepala Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
“Kertawangi Kekurangan Sampah” – Sindiran Tajam Steven Ewon

Dengan gaya khasnya yang blak-blakan, Steven Ewon mengunggah video berjudul “Kertawangi Kekurangan Sampah” di kanal YouTube pribadinya. Pernyataan ini bukan berarti desanya benar-benar bersih dari sampah, melainkan sindiran tajam terhadap kurangnya kepedulian warga dalam menjaga lingkungan.
Dalam video tersebut, Steven bersama komunitasnya turun langsung ke Sungai Cijanggel salah satu hulu Sungai Cimahi dan Citarumuntuk melakukan aksi bersih-bersih. Ia menyoroti pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan sungai.
Kita harus peduli, jangan hanya menunggu pemerintah bertindak. Kalau Gubernur saja berani turun ke sungai, kenapa kita tidak?” tegas Steven Ewon
Pernyataan ini merujuk pada Dedi Mulyadi, yang ia sebut sebagai tokoh pemerhati lingkungan. Steven berharap Dedi dan pemerintah lebih serius dalam menangani permasalahan sampah di Jawa Barat, terutama di daerah hulu yang menjadi sumber aliran sungai ke wilayah lain.

Mengapa Sampah Masih Menjadi Masalah di Jawa Barat?
Meski berbagai program kebersihan telah dijalankan, masalah sampah di Jawa Barat tetap sulit diatasi. Berikut beberapa faktor utama penyebabnya:
1. Kesadaran Masyarakat Masih Rendah
Banyak warga masih menganggap membuang sampah ke sungai sebagai hal yang biasa. Kurangnya edukasi serta minimnya fasilitas pembuangan sampah membuat kebiasaan ini terus berlanjut.
2. Sistem Pengelolaan Sampah yang Belum Optimal
Meskipun terdapat tempat pembuangan akhir (TPA) seperti TPA Sarimukti, kapasitasnya semakin terbatas. Beberapa kali, tumpukan sampah yang tidak terangkut menyebabkan krisis lingkungan.
3. Limbah Industri yang Tidak Terkontrol
Selain sampah rumah tangga, limbah industri juga menjadi ancaman besar. Banyak pabrik di sekitar Sungai Citarum masih membuang limbah tanpa pengolahan yang layak, memperparah pencemaran air.
Harapan dari Gerakan Steven Ewon

Aksi bersih-bersih yang dilakukan Steven Ewon mendapat respons positif dari warga sekitar. Banyak yang berharap inisiatif ini bisa menginspirasi komunitas lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Namun, pertanyaan besarnya: Apakah aksi ini cukup untuk membawa perubahan besar?
Steven menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar konten YouTube, melainkan seruan bagi semua pihak pemerintah, komunitas, hingga individu agar lebih serius dalam menangani permasalahan sampah.
Kita bisa kok, kita mampu kok, asal kita mau bergotong royong.” Ujar Steven Ewon.
Apa Langkah Selanjutnya?
Kini, publik menunggu langkah konkret dari berbagai pihak. Apakah Dedi Mulyadi akan merespons tantangan ini? Akankah pemerintah provinsi mengambil tindakan lebih serius? Atau, akankah masalah sampah di Jawa Barat tetap menjadi polemik berkepanjangan?
Satu hal yang pasti, gerakan kecil seperti yang dilakukan Steven Ewon bisa menjadi awal dari perubahan besar. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian dan kepedulian—dua hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga dan pemimpin di Jawa Barat.(By Nuka).