Bandung Barat, 14 Juli 2025 – Kepemimpinan perempuan dalam birokrasi publik bukan sekadar simbol partisipasi, melainkan penanda hadirnya tata kelola yang inklusif dan transformatif. Hal ini tercermin dalam figur Camat Ngamprah, Ibu Agnes Virganty, S.STP., M.Si., yang menunjukkan komitmen nyata terhadap pelayanan publik yang responsif, partisipatif, dan berbasis nilai kemanusiaan.

Pagi itu, gerimis menyelimuti Kecamatan Ngamprah. Namun, cuaca tak menjadi hambatan dalam menjalankan tugas pemerintahan. Di aula Kecamatan Ngamprah, apel gabungan digelar dengan penuh semangat, dipimpin langsung oleh Ibu Camat.
Di hadapan kepala desa, tokoh masyarakat, dan perangkat daerah, Ibu Agnes memberikan arahan yang lugas namun menyentuh, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun wilayah. “Prestasi bukan hanya capaian angka, tetapi bentuk kecintaan dan tanggung jawab terhadap wilayah yang kita layani bersama,” ujarnya.

Dalam sesi pengarahan, Ibu Camat memaparkan sejumlah isu strategis di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, hingga digitalisasi pelayanan publik. Sebagai bentuk dukungan terhadap potensi generasi muda, penghargaan diserahkan kepada pemenang lomba Catur dan E-sports yang dimenangkan juara satu dan juara dua dari Ngamprah, juara satunya adalah Werkloze Ngamprah.
Dukungan juga diberikan kepada Duta Genre yang akan mewakili Ngamprah di tingkat kabupaten. Melalui kegiatan ini, Pemerintah l Kecamatan menegaskan bahwa generasi muda adalah mitra penting dalam pembangunan daerah.

Beberapa program prioritas yang menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut antara lain:
- Rencana kunjungan Wakil Presiden RI terkait program Keluarga Berencana dan penanganan stunting dalam bulan ini.
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil.
- Sekolah Rakyat, sebagai solusi atas angka putus sekolah, dengan sistem belajar terbuka dua kali seminggu.
- Peninjauan ke SMA Tunas Bangsa dan SMAN 2 Ngamprah guna menyerap aspirasi pendidikan lokal.
- Penguatan kemitraan dengan Satgas Sampah dalam rangka pengelolaan limbah berbasis ekonomi.
- Kampanye lingkungan melalui Road Show Generasi Panca Waluya.
- Persiapan soft opening gerai Koperasi Merah Putih.
- Sosialisasi hasil rapat eksekutif dan legislatif terkait rancangan peraturan daerah mengenai bantuan hukum bagi warga kurang mampu.

Seluruh program tersebut mencerminkan perhatian Pemerintah Kecamatan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Dalam wawancara singkat, Ibu Agnes menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintahan dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan pelayanan yang bermakna. “Kami ingin menghadirkan layanan yang tidak sekadar administratif, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan,” ujarnya.

Dengan penampilan sederhana, namun penyampaian yang tegas dan terukur, beliau menunjukkan bagaimana kepemimpinan bisa bersandar pada integritas dan visi jangka panjang.
Sebagai penutup kegiatan, diadakan pembacaan Istighosah dan pengajian yang diikuti oleh jajaran pegawai kecamatan, unsur MUI, dan para tokoh masyarakat. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi spiritual sekaligus penguatan moral dalam menjalankan amanah pelayanan publik.

Momentum tersebut menggambarkan pendekatan kepemimpinan yang tidak hanya mengedepankan rasionalitas kebijakan, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai religius sebagai fondasi etika pemerintahan. (Nuka)