Bandung Barat Raih Prestasi Gemilang pada Puncak Bulan Bakti Peternakan & Kesehatan Hewan ke-189

Bandung Barat Nasional

Cibinong, 22 September 2025 — Suara semangat peternak, tepuk tangan, dan sorak kemenangan menghiasi Stadion Pakansari, Cibinong, usai dua hari digelarnya Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-189, pada 20–21 September 2025. Tema besar acara ini, yaitu “Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Ke-189”, menjadi momen penting untuk meneguhkan sinergi antara pemerintah, peternak, dan masyarakat dalam mewujudkan ternak sehat dan peternak sejahtera.

Acara ini menampilkan rangkaian kegiatan yang variatif dan menarik: kontes sapi dan domba, pelayanan kesehatan hewan gratis, gerakan “minum susu & makan telur”, pameran peternakan dan mini zoo, senam jantung sehat, serta talk show edukatif dan inspiratif. Narasi resmi menyebut bahwa “beragam kegiatan diselenggarakan, antara lain kontes ternak nasional, pelayanan kesehatan hewan gratis, expo dan bazar produk peternakan … serta talkshow edukasi” .

Acara terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya, yang memungkinkan masyarakat luas untuk hadir dan terlibat langsung. Di antara tamu undangan, hadir pula nama-nama selebritas seperti Irfan, Hakim, Kirey, serta Indra Bekti, yang berperan sebagai “special guest star”.

Kegiatan ini didukung oleh sponsor utama: JAPFA, Bank Mandiri, dan BRI — turut memperkuat kekuatan kolaborasi antara sektor swasta dan publik dalam memperkuat sektor peternakan.

Bandung Barat Borong Piala Presiden

Berikut hasil gemilang yang diboyong Bandung Barat dalam kontes tingkat nasional:

  • Juara 1 Sapi Potong P-0 (non poel) — dari Lembang
  • Juara 4 & 5 Sapi Potong P-2 — dari Cisarua dan Lembang
  • Juara 1 Petet (non poel) — dari Cikalong Wetan
  • Juara 8, Juara 10 (non poel) — juga dari Cikalong Wetan
  • Juara 3 Raja Pedaging (Saguling)
  • Juara 5 Raja Pedaging (Cihampelas)
  • Juara 2 & Juara 3 Pedaging (non poel) — Cihampelas
  • Juara 4 & 5 Raja Kasep (Cikalong Wetan)
  • Juara 6 Ketangkasan Domba Garut Kelas B (Padalarang)
  • Penghargaan Paramedik Veteriner terbaik tingkat nasional atas nama Rizhal (Puskeswan Bandung Barat)

Semua hasil pencapaian prestasi itu akan dilaporkan ke Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail, tentunya warga Bandung Barat akan sangat bangga atas pencapaian tersebut.
Dalam laporan itu disematkan semboyan optimis Bandung Barat: AMANAH, Gaskeun!!!

Pencapaian ini bukan sekadar simbol gelar, tetapi pengakuan atas kerja keras para peternak Bandung Barat — sekaligus komitmen bahwa Kabupaten Bandung Barat ini mampu bersaing di panggung nasional bidang peternakan.

Langkah Lanjutan: Pembinaan & Pemberdayaan Peternak

Tak berhenti pada keberhasilan kontes, pemerintah daerah berencana menindaklanjuti prestasi ini melalui program pembinaan peternak secara holistik. Narasi resmi menyebut:

“Para peternak yg berprestasi akan terus dibina oleh Petugas Penyuluh Lapangan yang dinakhodai oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Wiwin Aprianti, agar memiliki perencanaan peternakan yang matang, kemampuan dalam pemilihan bibit unggul, meningkatkan upaya penyediaan pakan berkualitas, serta kemampuan dalam perawatan kesehatan hewan secara disiplin.”

Lebih jauh lagi, para peternak juga akan diarahkan agar berkembang secara kolektif melalui kelompok atau koperasi peternakan, mengadopsi teknologi, dan menguatkan etos kerja agar usaha mereka tumbuh secara berkelanjutan.

Fokus pembinaan ini sangat penting, karena dalam praktik peternakan, aspek-aspek seperti kualitas pakan, manajemen kandang, dan kesehatan hewan sering menjadi tantangan utama ujar Wiwin. Tanpa kontrol yang baik, ternak bisa rentan penyakit, kurang produktif, atau gagal bertahan.

Program pembinaan semacam ini juga bersinggungan dengan peran besar Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) serta petugas veteriner lapangan, yang berfungsi sebagai penghubung antara kebijakan pusat dan realitas di lapangan.

Konteks & Relevansi Program Nasional

Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan sendiri memiliki akar sejarah panjang. Menurut dokumentasi, peringatan ini bermula sejak 26 Agustus 1836, ketika pemerintah Hindia Belanda melarang pemotongan sapi betina — sebagai langkah konservasi populasi hewan ternak.

Pada peringatan ke-189 tahun ini, penyelenggara mengangkat tema besar “Ternak Sehat, Peternak Sejahtera, Indonesia Maju” sebagai upaya memperkuat kesadaran publik terhadap sektor peternakan, sekaligus mendorong konsumsi protein hewani demi generasi sehat.

Kegiatan “gerakan minum susu & makan telur” menjadi salah satu strategi edukatif agar masyarakat menyadari pentingnya gizi hewani dalam pola konsumsi harian.

Dengan dukungan pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, acara ini mempertegas bahwa sektor peternakan bukan hanya soal produksi, tetapi juga ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan peternak.

Tantangan dan Harapan

Meski prestasi yang diraih Bandung Barat sangat membanggakan, tantangan tetap nyata.

Pertama, mempertahankan kualitas pembinaan agar peternak bukan hanya “juara kontes” tetapi mampu mengelola usaha peternakan yang produktif dan tahan lama. Ketersediaan pakan berkualitas, akses pembiayaan, pengendalian penyakit, serta pembinaan teknologi harus menjadi perhatian utama.

Kedua, memastikan keterlibatan dan komitmen peternak di semua lapisan, terutama di wilayah-wilayah pelosok, agar kesenjangan antar wilayah tidak melebar.

Ketiga, kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, swasta, lembaga keuangan, lembaga pendidikan, dan masyarakat—harus senantiasa dihidupkan agar ekosistem peternakan tumbuh terpadu.

Di tengah dinamika tersebut, langkah Bandung Barat dalam “memborong piala” menjadi momentum untuk menyemangati semua pihak: bahwa jika dukungan, pengelolaan, dan kemauan bersinergi, daerah-daerah non-kawasan pusat peternakan pun bisa menonjol di tingkat nasional.

Harapan dan Penutup

Puncak Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-189 telah menyuguhkan momen inspiratif: dari masyarakat awam yang ikut senam jantung sehat, hingga peternak yang mengangkat trophy prestasi nasional. Inilah bukti bahwa pembangunan peternakan tak sekadar soal sapi dan domba — melainkan soal manusia, mitra hidup, dan kesejahteraan bersama.

Kepada para peternak Bandung Barat: sambil menatap piala, jangan lelah melangkah. Kepada pemerintah daerah dan penyuluh: jadikan momentum ini pintu gerbang untuk mengukuhkan arah peternakan jangka panjang. Dan bagi masyarakat luas: mari kita dukung dengan kesadaran gizi dan dukungan nyata kepada peternak lokal.

Semoga prestasi ini bukan sekadar kilau sesaat, melainkan permulaan era baru bagi peternakan Bandung Barat — lebih produktif, lebih berkelanjutan, dan lebih bermakna bagi setiap warga. (aq-nk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *