Camat Ngamprah Kabupaten Bandung Barat & Lintang Astha “ Audensi Mengutamakan Kepentingan Rakyat: Komitmen Percepatan Perbaikan Jalan di Kecamatan Ngamprah”

Bandung Barat

Bandung Barat, 10 Juli 2025 — Dalam semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap kondisi masyarakat, pada Kamis pagi telah diselenggarakan audiensi terbuka antara Camat Ngamprah, Agnes Virganty, S.STP., M.Si., dengan organisasi sosial Lintang Astha, yang dipimpin oleh drh. Muhammad Burhan, dan dihadiri pula oleh perwakilan dari 15 media lokal. Pertemuan ini berlangsung di Kantor Kecamatan Ngamprah dan difokuskan pada permasalahan mendesak mengenai kerusakan jalan di wilayah Jalan Kebon Kelapa hingga Jalan Pasircalu, khususnya di wilayah Kampung Kebon Kalapa, Kecamatan Ngamprah.

Audiensi ini menandai langkah awal dialog konstruktif antara masyarakat sipil dan pemerintah tingkat kecamatan untuk menyuarakan aspirasi warga serta mencari solusi nyata atas infrastruktur yang selama ini dinilai memprihatinkan dan menghambat kegiatan sosial-ekonomi masyarakat.

Lintang Astha Sampaikan Surat Terbuka

Dalam pertemuan tersebut, Lintang Astha membacakan dan menyerahkan surat terbuka yang ditujukan kepada:

  1. Bupati Bandung Barat, Bapak Jeje Ritchie Ismail,
  2. Gubernur Jawa Barat, Bapak Dedi Mulyadi,
  3. Camat Padalarang, Bapak Agus Achmad Setiawan, dan
  4. Camat Ngamprah, Ibu Agnes Virganty.

Surat terbuka tersebut menyoroti kerusakan jalan sepanjang ±2 km di wilayah tersebut yang telah berlangsung lebih dari satu tahun tanpa penanganan serius. Dalam narasi yang kuat dan penuh empati, Lintang Astha menyampaikan keprihatinan terhadap dampak jalan rusak ini bagi petani, pelaku UMKM, pelajar, tenaga medis, serta pengguna jalan umum yang setiap hari menghadapi risiko keselamatan.

drh. M. Burhan, mewakili Lintang Astha, menegaskan bahwa kondisi jalan ini telah menghambat aktivitas ekonomi, mengurangi akses pelayanan kesehatan, serta memperburuk kualitas hidup masyarakat. Ia menyampaikan bahwa janji visualisasi proyek yang sebelumnya disampaikan sejak Mei 2025, hingga saat ini belum terealisasi di lapangan.

Lintang Astha juga meminta agar tanggal 15 Juli 2025 (hari Selasa) dijadikan batas waktu awal bagi adanya tindakan nyata di lapangan. Jika tidak ada perkembangan konkret, organisasi ini berkomitmen untuk melanjutkan aksi pengawasan sosial bahkan melalui aksi unjuk rasa damai, demi memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat.

Tanggapan dan Komitmen Camat Ngamprah

Ibu Camat Agnes Virganty menerima surat terbuka secara langsung dan menyampaikan apresiasi terhadap bentuk partisipasi masyarakat yang konstruktif. Dalam pernyataannya, Camat menyampaikan beberapa poin penting sebagai berikut:

Kecamatan Ngamprah telah berkoordinasi intensif dengan Dinas PUPR Kabupaten Bandung Barat.

Pengukuran ulang lapangan sudah dilakukan oleh pihak ketiga, menandakan dimulainya rangkaian pekerjaan teknis.

Dalam waktu 6 bulan ke depan, program prioritas mencakup:

  1. Perbaikan jalan rusak,
  2. Peningkatan infrastruktur pendidikan, dan
  3. Perbaikan sistem pengelolaan sampah.

Lebih lanjut, proyek jalan tersebut telah melalui proses pengadaan via e-katalog, dan kini dalam tahap penyesuaian teknis. Adapun PT Salma Utama telah ditunjuk sebagai pelaksana awal. Perusahaan ini kini tengah mengerjakan tahap awal berupa pemasangan patok, penyusunan gambar proyek, serta penentuan basecamp pekerjaan.

Ibu Camat menyampaikan harapan agar masyarakat turut mendukung proses ini. Ia menyatakan, “Kami memohon doa dari masyarakat agar semua tahapan proyek ini berjalan lancar dan hasilnya dapat segera dirasakan.” Camat juga menegaskan bahwa Kecamatan siap untuk mensosialisasikan perkembangan proyek secara terbuka, baik melalui RT/RW maupun pertemuan dengan tokoh masyarakat dan kepala desa.

Sebagai tindak lanjut, minggu ini Kecamatan Ngamprah akan melakukan sosialisasi resmi kepada seluruh kepala desa terkait progres proyek dan penunjukan pelaksana.

Rencana Tindak Lanjut

Dalam diskusi, kedua pihak sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan pada tanggal 15 Juli 2025, dengan harapan sudah ada perkembangan nyata yang bisa dilihat masyarakat. Lintang Astha mengusulkan agar dalam pertemuan berikutnya, dihadirkan pihak-pihak berikut:

Perwakilan teknis dari PT Salma Utama,
Perwakilan Dinas PUPR Kabupaten Bandung Barat, dan
Pihak Kecamatan sebagai fasilitator dan penghubung ke masyarakat.

Audiensi ini menunjukkan bahwa kerja sama antara warga dan pemerintah dapat menjadi jembatan solusi yang efektif. Pemerintah tidak menutup diri terhadap kritik, dan masyarakat terus mengawal dengan semangat gotong royong.

Penutup

Siaran pers ini menjadi bukti bahwa ketika masyarakat bersatu dan pemerintah hadir dengan itikad baik, kepentingan rakyat dapat dikedepankan secara nyata. Camat Ngamprah dan Lintang Astha menegaskan bahwa perjuangan ini bukan tentang kepentingan kelompok, tetapi tentang menjamin hak seluruh warga atas infrastruktur yang layak dan aman. “Bersama rakyat, demi jalan yang layak dan masa depan yang lebih baik.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *