Bandung Barat, 24 Agustus 2025 – Di tengah gelombang kenaikan harga pangan, program Gerakan Pangan Murah “Gapura Amanah” muncul sebagai bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Acara yang diinisiasi oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat bersama Perkumpulan Purnabakti DPRD KBB dan Badan Pangan Nasional ini berlangsung pada Minggu, 24 Agustus 2025, di halaman kantor DPRD lama, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang .

Camat Padalarang: Kolaborasi sebagai Kunci
Camat Padalarang, Agoes Achmad Setiawan, menjadi figur sentral dalam kegiatan ini. Ia membuka sambutan dengan penuh rasa syukur dan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Dalam kata-katanya:
“Kegiatan hari ini adalah bentuk nyata bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat, khususnya dalam menyiapkan kebutuhan bahan pokok yang sangat diperlukan warga. Melalui kolaborasi, kita bisa menjawab berbagai tantangan.”
Ia menegaskan bahwa kebersamaan, silaturahmi, serta harmonisasi antara pemerintah, Bappenas, purnabakti DPRD, dan elemen lain merupakan fondasi utama program “Gapura Amanah”. Ia menambahkan dengan tegas:

“Yang kita perlukan adalah kolaborasi dan harmonisasi. Dengan bersama-sama, kita bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kabupaten Bandung Barat.”
Sebagai penutup sambutan, Camat Padalarang menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan berharap agar program ini dapat terus berjalan dan berkembang di masa mendatang.
Pembagian Komoditas dan Layanan Tambahan
Program ini menyediakan sekitar 12 komoditas pangan, dengan total berat mencapai sekitar 6 ton, seperti dijelaskan oleh Agus Hendarsyah, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP KBB:
Beras SPHP sekitar 2 ton, beras kelompok tani 1 ton, sisanya mencakup minyak goreng, gula, telur, daging ayam dan sapi, serta cabai dan bawang. Semuanya dilepas dengan harga lebih rendah dari pasar umum .

Selain kebutuhan pokok, tersedia pula layanan cek kesehatan gratis—termasuk pemeriksaan tekanan darah dan tes laboratorium—yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan bersama Puskesmas Padalarang, Jayamekar, dan Tagog Apu .
Dari Bappenas ke Purnabakti: Sejarah dan Semangat bersama
Wiwi, perwakilan staf Bappenas Provinsi, menyampaikan bahwa Gerakan Pangan Murah merupakan program lama yang tersebar luas, dengan tujuan menyediakan komoditas pangan di bawah harga pasar serta berkualitas. Pendanaan disalurkan melalui dekonsentrasi, dan Bulog menjadi mitra teknis utama. Untuk Bandung Barat, ini menjadi pelaksanaan perdananya—dan warga sangat berharap program ini dapat menjadi agenda rutin .

Sementara itu, Hj. Mumu, Sekjen Purnabakti DPRD KBB, menegaskan bahwa program ini tidak sekadar distribusi pangan, melainkan juga momentum silaturahmi dan pengabdian tanpa muatan politik. Ia mengungkap bahwa acara sempat tertunda beberapa kali—dari tanggal 8, 10, hingga 17 Agustus—sebelum akhirnya terlaksana pada tanggal 24 Agustus berkat kegigihan bersama .
Konteks Lebih Luas: Kebijakan Stabilitas Pangan
Gerakan Pangan Murah ini sejalan dengan sejumlah upaya yang sedang digalakkan di Jawa Barat dan Bandung Raya untuk meredam gejolak harga pangan. Program serupa digelar di Kota Bandung sepanjang Agustus oleh Disdagin dan Polrestabes Bandung, mencakup bazar murah dan bazar sembako di berbagai kecamatan, juga inisiatif Polri bersama Bulog menjual beras SPHP jauh di bawah harga eceran tertinggi .
Selain itu, program “Gapura Amanah” sendiri telah digelar sebelumnya di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, dengan tujuan utama menjaga stabilitas harga, menyediakan pangan sehat dan higienis, serta meredam disparitas antara produsen dan konsumen .
Kesimpulan
Gerakan Pangan Murah “Gapura Amanah” di Padalarang bukan sekadar pasar murah. Di bawah kepemimpinan Camat Padalarang yang hangat dan humanis, program ini tampil sebagai wujud nyata harmoni antar sektor pemerintahan dan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak serta memberikan layanan tambahan seperti cek kesehatan, kegiatan ini membawa manfaat nyata dalam menghadirkan pangan terjangkau, bergizi, dan berkualitas.
Hadir sebagai titik terang di tengah fluktuasi harga dan kerawanan pangan di sejumlah wilayah, Gapura Amanah berhasil memperlihatkan bahwa kolaborasi—bukan retorika—adalah kunci membangun ketahanan dan kesejahteraan bersama. (Nuke)