Cibodas, Bandung Barat. 23 September 2025. — Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat, Dedi Hernawan, dengan antusias menjelaskan berbagai inovasi yang dipamerkan di stan Desa Cibodas dalam rangka penilaian Anugerah Gapura Sri Baduga tingkat Kabupaten Bandung Barat. Sebagai Ketua Panitia persiapan lomba sekaligus putra asli Cibodas, Dedi memberikan penjelasan mendalam kepada kami media tentang setiap stan yang mengusung tema “Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Cibodas Berbasis Pertanian & Peternakan melalui Peran Kelembagaan Ekonomi Masyarakat”.

Penjelasan Dedi di Setiap Stan Inovasi
Dalam kunjungan berkeliling stan, Dedi Hernawan menjelaskan kepada media berbagai program unggulan yang telah dikembangkan desanya:
“Di stan P4S ini, kami menampilkan penyuluhan keliling pertanian dengan mobil maskara yang berkeliling ke seluruh wilayah desa. Slogan ‘No Farmer, No Food, No Future’ bukan hanya kata-kata, tapi komitmen nyata bahwa petani adalah tulang punggung masa depan,” ungkap Dedi saat menunjuk stan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya.
Di stan Indonesian Lettuce, diterangkan dengan bangga, “Selada yang kami hasilkan ini sudah menembus pasar ekspor. Belasan pemuda desa kami kirim magang ke Jepang dan Taiwan untuk alih teknologi. Ini investasi jangka panjang untuk generasi muda.”

Berpindah ke area hidroponik, teknologi hidroponik ini memungkinkan kami mengontrol nutrisi dengan lebih efisien. Petani tidak lagi bergantung pada musim dan kondisi tanah yang tidak menentu.”
Lihat teknologi misting ini,” kata Dedi sambil menunjuk perangkat penyiraman, “Ini bukan sekadar penyiraman biasa, tapi kabut air halus yang meningkatkan kelembapan. Petani kami sangat responsif terhadap teknologi tepat guna.”
Di area Smart Farming, Dedi menjelaskan dengan detail, “Dengan Internet of Things (IoT), petani bisa memantau kondisi tanaman secara real time melalui smartphone. Data menunjukkan produktivitas meningkat 30 persen, khususnya untuk tomat beef.”

Saat melihat pengolahan limbah, bagi sebagian orang tidak tahu bahwa sampah itu dibuang, bagi kami ini adalah harta karun. Limbah pertanian kami olah jadi magot untuk pakan ternak, limbah peternakan jadi biogas. Ini konsep ekonomi sirkular.”
Di stan Tona’s Coffee, Dedi bercerita, “Kopi Arabika ini dari Bandung Utara, diproses dengan SOP ketat. Kami juga ada Tona’s Class untuk pelatihan barista. Dari petani kopi sampai barista profesional, semua ada di Cibodas.”
“SMK Putra Nasional Cibodas sudah bisa buat robotika,” ujar Dedi di stan pendidikan, “Ini bukti generasi muda kami siap menghadapi era digital.”

Visi Personal dan Komitmen Politik
Dalam wawancara khusus dengan media, Dedi Hernawan menyampaikan visi personalnya. “Saya lahir di Cibodas sebagai anak petani dan terbiasa turun ke masyarakat sejak tahun 2000, bukan hanya ketika menjadi anggota dewan. Dari pengalaman itu, saya ingin menjadi inovator sekaligus inisiator,” jelasnya.
Dedi menegaskan komitmennya terhadap petani, “Suara petani harus diperjuangkan agar terdengar dalam kebijakan pemerintah yang lebih pro-petani. Mereka butuh kebijakan yang nyata, bukan janji-janji kosong.”
Terkait pembangunan infrastruktur, Dedi menjelaskan roadmap yang telah disusun, “Kami merencanakan perbaikan bertahap: jalan provinsi tahun 2025, jalan kabupaten 2026, hingga jalan desa 2027. Semua harus terstruktur dan berkelanjutan.”
Ketika ditanya soal isu tunjangan anggota dewan, Dedi tegas menyatakan, “Saya mendukung pembatalan kenaikan tunjangan DPRD. Di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih sulit, anggota dewan harus menunjukkan kepekaan sosial.”

Makna Lomba dan Harapan Masa Depan
Dedi menjelaskan makna Anugerah Gapura Sri Baduga, “Lomba ini bukan sekadar kompetisi, tapi momentum bagi desa untuk berbenah dari sisi administrasi, kebersihan, dan pembangunan. Ini evaluasi menyeluruh terhadap kinerja desa.”
“Dengan semua inovasi ini, kami berharap Cibodas bisa menjadi desa percontohan tidak hanya di Bandung Barat, tapi di Jawa Barat bahkan Indonesia,” ungkapnya di akhir kunjungan stan.
Dedi menutup penjelasannya dengan harapan, “Dukungan modal, pelatihan berkelanjutan, pemasaran yang lebih luas, dan kebijakan yang memfasilitasi infrastruktur seperti listrik dan internet stabil sangat kami butuhkan. Dengan kolaborasi semua pihak, desa bisa mandiri dan sejahtera.”
Antusiasme didalam menjelaskan setiap detail inovasi di stan menunjukkan komitmen serius seorang wakil rakyat yang benar-benar memahami kebutuhan konstituennya dan berusaha menghadirkan solusi nyata bagi kemajuan desanya.

Suasana Ketika Pembukaan dan Para Hadirin
Pembukaan stan dilakukan secara resmi dengan pemotongan pita oleh Duddy Prabowo, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, didampingi langsung oleh Dedi Hernawan sebagai Ketua Panitia persiapan lomba sekaligus putra asli Cibodas. Suasana semakin khidmat dengan kehadiran sejumlah pejabat dan tokoh penting.
Terlihat hadir Camat Lembang Bambang Eko yang tampak antusias mengamati setiap stan, Yana Desiana yang mewakili Bidang Administrasi Desa KBB, serta Hendi Setiyadi selaku Kepala Bidang Administrasi Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung Barat.

Kehadiran Kepala Desa Cibodas, Dindin Sukaya, menambah kehangatan suasana, dibarengi dengan 16 Kepala Desa se-kecamatan Lembang yang tampak antusias belajar dari inovasi yang dipamerkan. Ketua TP-PKK Kecamatan Lembang, Maya Ekawati, juga terlihat aktif mengajukan pertanyaan di beberapa stan, khususnya yang berkaitan dengan produk-produk UMKM.
Suasana pameran semakin hidup dengan kehadiran warga desa, pemuda-pemudi, ibu-ibu PKK, serta para petani dan peternak yang bangga memamerkan hasil karya mereka. Para pengunjung tampak takjub melihat berbagai teknologi canggih yang diterapkan di desa mereka. Semua itu adalah bukti kekompakan seluruh warga masyarakat Desa Cibodas.(aq-nk)