Festival Literasi dan Buku Bandung Barat: Membangun Budaya Baca untuk Peradaban

Bandung Barat Nasional

Bandung Barat – Festival Literasi,Dan Bursa Buku Murah Bandung Barat resmi digelar di Balai Pare, Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat,17 Februari 2025.Acara ini dihadiri PJ Bupati Bandung Barat Ade zakir beserta istri,Ketua Literasi Bandung Barat Syahnaz Sadiqah,Ketua GPMB Bandung Barat Wildan Awaludin,Ketua IKAPI Jawa Barat Mahbudi,Ketua GPMB Pusat Rahman,Dispusipda Jawa Barat Arif Budianto,dan tamu undangan lainnya menghadirkan beragam kegiatan yang bertujuan membangun budaya baca dan menulis di masyarakat. Acara ini berlangsung selama lima hari dari tanggal 17 sampai 21 Februari 2025,dengan berbagai agenda, termasuk pembacaan Al-Qur’an sebanyak enam juz per hari, sehingga pada hari terakhir akan khatam 30 juz.

Jihad Literasi: Misi Mulia Meningkatkan Minat Baca

Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jawa Barat dalam sambutannya menegaskan bahwa literasi adalah jihad intelektual yang menjadi perintah Allah untuk memajukan peradaban. Menurutnya, membaca adalah kunci perubahan, dan saat ini buku bukan lagi sekadar benda fisik, melainkan paket informasi yang dapat diakses secara digital. Dari 530 penerbit yang tergabung dalam IKAPI, sebanyak 30 penerbit menghadirkan lebih dari 2.000 buku dalam festival ini.

Lebih lanjut, ia menekankan perlunya mendorong generasi muda untuk menulis, terutama mengenai potensi Bandung Barat. Saat ini, masih sangat sedikit buku yang mengulas destinasi di wilayah tersebut. Festival ini diharapkan menjadi wadah bagi siapa saja yang ingin mengembangkan keterampilan menulis dan menggali potensi daerah.

Dukungan Gerakan Minat Baca: Menuju Festival Berkelanjutan

Mewakili Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), Bapak Rahman berharap festival ini dapat menjadi agenda tahunan seperti “Liga Buku Bandung” yang telah menjadi acara tetap di Kota Bandung.

Festival ini juga menghadirkan konsep yang berbeda dari pameran buku konvensional. Penerbit tidak dikenakan biaya sewa stand, buku yang dipamerkan dijaga langsung oleh panitia, dan festival ini menjadi panggung literasi bagi masyarakat luas.

Perpustakaan Jawa Barat: Membangun Budaya Membaca

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Barat turut memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan festival ini. Mereka menyoroti pentingnya membaca sebagai jendela dunia dan berharap acara ini menjadi embrio bagi berkembangnya budaya literasi di wilayah Jawa Barat, yang saat ini masih berada di peringkat ke-60 dalam minat baca nasional.

Penjabat Bupati Bandung Barat: Literasi adalah Kebutuhan, Bukan Sekadar Hobi

Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir, dalam sambutannya menekankan bahwa literasi adalah keterampilan fundamental yang mencakup tiga aspek utama: kemampuan mengakses informasi, memahami pesan yang tersurat maupun tersirat, serta menyampaikan ide secara efektif.

Ia mengakui bahwa tingkat literasi di Bandung Barat masih perlu ditingkatkan dan hal ini tidak bisa dilakukan sendirian. Semua pihak harus terlibat agar literasi menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

“Literasi harus menjadi inspirasi bagi semua komponen masyarakat. Mari kita jadikan kebiasaan membaca dan menulis sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,” ajaknya.

Festival Literasi dan Buku Bandung Barat diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat budaya membaca dan menulis, sekaligus membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai dunia literasi.

Hasil wawancra eklusif dengan ketua GPMB Kabupaten Bandung Barat.

Kabupaten Bandung Barat menggelar sebuah festival literasi digital yang diharapkan menjadi tonggak awal dalam membangun budaya literasi di era digital. Ketua panitia, Wildan Awaludin, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk menginisiasi kegiatan literasi digital di tengah masyarakat, sekaligus menjadi ajang kebersamaan yang mempertemukan berbagai elemen, mulai dari penerbit hingga masyarakat umum.

“Festival ini diharapkan menjadi ujung tombak bagi kemajuan Kabupaten Bandung Barat, terutama dalam membangun ekosistem literasi digital yang lebih kuat,” ujar Wildan dalam wawancara eksklusif.

Acara yang berlangsung meriah ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, termasuk pertunjukan stand-up comedy serta diskusi bersama tokoh-tokoh inspiratif seperti Prof. Darwis yang dikenal sebagai ahli gastronomi Sunda. Selain itu, komunitas “Ayo Bandung” turut ambil bagian dalam festival ini, menambah semarak suasana dengan berbagai program edukatif.

Tak kurang dari 30 penerbit turut serta dalam festival ini, membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan dunia literasi. Dengan kehadiran berbagai penerbit dan komunitas literasi, acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat kebersamaan serta meningkatkan minat baca dan pemahaman digital di kalangan warga Bandung Barat.

Festival ini bukan hanya sekadar perayaan literasi, tetapi juga sebuah gerakan nyata untuk mendorong masyarakat agar semakin melek digital dan siap menghadapi tantangan zaman.(By Nuka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *