Mengenal Jeje Govinda, musisi nasional yang kini mengemban amanah sebagai Bupati Bandung Barat, serta gagasan dan program unggulannya untuk masyarakat yang lebih sejahtera.
Pendahuluan
Kabupaten Bandung Barat tengah mengalami transformasi dalam gaya kepemimpinan daerah. Sosok Jeje Ritchie Ismail atau lebih dikenal dengan nama Jeje Govinda kini memimpin kabupaten yang dikenal dengan kekayaan alam, budaya, serta geliat pertanian dan pariwisatanya. Siapa sangka, pria yang dikenal sebagai drummer dari grup musik populer Govinda ini kini dipercaya menjadi Bupati Bandung Barat untuk periode 2025–2030.
Perjalanan Jeje dari dunia hiburan ke panggung politik tak hanya menarik perhatian media, tapi juga masyarakat luas. Dengan gaya kepemimpinan yang komunikatif, terbuka, dan dekat dengan generasi muda, Jeje hadir membawa energi baru bagi pemerintahan daerah. Lebih dari itu, ia juga datang dengan sederet program kerja yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
Jeje dan Dunia Musik
Lahir di Jakarta pada 22 April 1983, Jeje adalah anak sulung dari pasangan Isis Ismail dan Farida Budyarti. Sejak remaja, Jeje telah menunjukkan ketertarikan pada dunia musik, khususnya sebagai pemain drum. Karier musiknya dimulai dari band indie seperti Sinar Poesaka, IZE, Olif, hingga Domino.
Puncak popularitasnya dimulai saat ia bergabung dengan Govinda, grup band pop yang berhasil menembus industri musik nasional. Bersama Govinda, Jeje merilis tiga album dan tampil di berbagai panggung besar. Di luar panggung, ia juga bekerja sebagai A&R (Artist and Repertoire) di MyMusic Records, sebuah label yang dikenal membina banyak musisi baru.
Jeje tumbuh sebagai sosok yang tidak hanya mencintai seni, tapi juga memahami manajemen, komunikasi, dan pentingnya inovasi. Bekal inilah yang kelak membawanya merambah ke dunia politik.
Kehidupan Keluarga
Pada 21 April 2018, Jeje menikahi Syahnaz Sadiqah, adik dari artis terkenal Raffi Ahmad. Pernikahan keduanya mencuri perhatian publik dan media hiburan. Pasangan ini kini telah dikaruniai anak kembar, Zayn Sadavir dan Zunaira Alessia. Meski kehidupan keluarganya kerap menjadi konsumsi media, Jeje tetap menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karier.
Keluarga menjadi pusat semangat bagi Jeje dalam menjalani peran barunya sebagai pemimpin daerah. Ia kerap menyebut bahwa dukungan istri dan anak-anaknya menjadi motivasi utama untuk menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.
Langkah ke Dunia Politik
Jeje memulai karier politiknya melalui Partai Amanat Nasional (PAN), partai yang membuka ruang bagi generasi muda untuk berpartisipasi aktif. Pada Pemilu Legislatif 2024, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat II, namun belum berhasil lolos ke parlemen.
Namun kegagalan bukanlah akhir. Justru menjadi pemantik untuk langkah politik berikutnya. Pada Pilkada Kabupaten Bandung Barat 2024, Jeje mencalonkan diri sebagai Bupati berpasangan dengan Asep Ismail sebagai Wakil Bupati. Pasangan ini diusung oleh koalisi Partai Gerindra dan PAN, dua kekuatan politik yang menyatukan basis nasionalis dan religius dalam satu visi perubahan.
Dalam pertarungan yang cukup kompetitif, pasangan Jeje–Asep berhasil memenangkan suara rakyat dengan perolehan 37,40%, mengalahkan petahana Hengky Kurniawan. Kemenangan ini mencerminkan harapan besar masyarakat akan pemimpin muda yang membawa semangat baru dan gaya komunikasi yang lebih membumi.
Visi: Kabupaten Bandung Barat yang Sejahtera dan Mandiri
Sebagai Bupati, Jeje mengusung visi besar: “Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bandung Barat yang semakin sejahtera, mandiri, dan berakhlak mulia melalui penguatan ekonomi dan sumber daya manusia.”
Visi tersebut diterjemahkan ke dalam pendekatan pemerintahan yang partisipatif, kolaboratif, dan digital. Jeje percaya bahwa tantangan zaman hanya bisa dihadapi dengan keterbukaan, inovasi, dan partisipasi masyarakat. Pemerintah bukan hanya penyedia layanan, tetapi juga fasilitator kemajuan rakyat.
12 Program Unggulan Jeje Ritchie Ismail
Dalam kepemimpinannya, Jeje dan Asep memperkenalkan 12 program unggulan yang ditujukan untuk menjawab tantangan utama Kabupaten Bandung Barat, dari bidang pertanian hingga pemerintahan digital.
- Digitalisasi Pertanian
Program ini bertujuan menghubungkan petani dengan teknologi. Lewat platform digital, petani bisa memantau harga pasar, cuaca, dan distribusi pupuk. Pelatihan rutin diberikan untuk mengenalkan aplikasi pertanian pintar.
- Revitalisasi UMKM dan Ekonomi Kreatif
Jeje membentuk “Pusat Inovasi Desa” untuk mendampingi pelaku usaha mikro dalam pemasaran, desain produk, hingga pencatatan keuangan. E-commerce lokal juga dilibatkan untuk membantu distribusi.
- Insentif Guru Ngaji dan Marbot
Pemerintah daerah menganggarkan dana rutin untuk guru ngaji, marbot masjid, dan penjaga tempat ibadah. Tak hanya finansial, juga disediakan pelatihan kepemimpinan dan manajemen dakwah.
- Beasiswa Unggulan Daerah
Beasiswa ini menyasar siswa-siswi dari keluarga kurang mampu yang memiliki prestasi akademik atau non-akademik. Program ini juga mencakup pelatihan digital dan soft skills.
- Puskesdes: Pusat Kesehatan Desa
Puskesdes hadir sebagai fasilitas kesehatan dasar di setiap desa, lengkap dengan tenaga medis tetap dan layanan rawat jalan. Ini merupakan jawaban atas jarak tempuh ke puskesmas yang terlalu jauh di beberapa wilayah.
- ASN Hebat
ASN Hebat adalah program pelatihan berkelanjutan bagi aparatur sipil negara, dengan reward and punishment berbasis kinerja. Sistem ini juga membuka ruang kompetisi sehat antar perangkat daerah.
- Infrastruktur Merata
Fokus pembangunan infrastruktur difokuskan berdasarkan tingkat kebutuhan desa. Jalan usaha tani, jembatan penghubung, serta jaringan irigasi menjadi prioritas utama.
- Wisata Komunitas
Jeje menggagas model wisata berbasis komunitas, di mana warga lokal menjadi pengelola dan pelaku utama. Pelatihan pemandu wisata, kuliner khas, hingga seni pertunjukan diberikan secara berkala.
- Pangan Mandiri Desa
Melalui sinergi antar desa, Jeje mendorong ketersediaan pangan murah dan sehat melalui kebun desa, kolam lele bersama, dan pasar murah bergilir.
- Bantuan Modal Mikro
UMKM yang baru dirintis mendapat bantuan modal tanpa bunga dengan sistem tanggung renteng. Pendampingan usaha dilakukan oleh relawan mentor yang direkrut dari kalangan profesional.
- Green Bandung Barat
Satu juta pohon ditanam selama masa jabatan Jeje–Asep, fokus di daerah rawan longsor dan pinggiran sungai. Sekolah-sekolah juga diajak membuat “taman oksigen” mini untuk edukasi lingkungan.
- Aplikasi “Sapa Warga”
Aplikasi ini menjadi platform komunikasi antara warga dan pemerintah. Masyarakat bisa menyampaikan aduan, aspirasi, serta memantau progres proyek daerah secara real time.
Gaya Kepemimpinan Baru
Jeje dikenal dengan pendekatan kepemimpinan yang tidak birokratis. Ia kerap turun langsung ke desa-desa, berdialog dengan masyarakat, bahkan menggunakan media sosial sebagai sarana transparansi dan komunikasi publik. Cara ini membedakannya dari pemimpin konvensional.
Di sisi lain, Jeje juga mendorong keterbukaan data dan pengelolaan anggaran berbasis digital. Setiap pengadaan proyek akan dipantau melalui dasbor publik yang bisa diakses warga.
Tantangan dan Harapan
Meski terpilih dengan euforia masyarakat, Jeje tetap dihadapkan pada tantangan berat. Beberapa di antaranya adalah kesenjangan wilayah, maraknya pengangguran, hingga permasalahan tata ruang dan lingkungan.
Namun, dengan semangat kolaborasi, keterbukaan, dan inovasi, Jeje yakin bahwa Bandung Barat bisa bergerak maju. Ia menyebut pemerintahan harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya urusan bupati dan stafnya.
Penutup
Jeje Ritchie Ismail mungkin bukan bupati konvensional. Ia datang dari dunia musik, bukan dari jalur birokrasi. Namun justru dari latar belakang itulah muncul semangat baru, cara pandang baru, dan pendekatan baru dalam memimpin daerah.
Kabupaten Bandung Barat kini memiliki pemimpin muda yang peka terhadap perubahan zaman, memahami pentingnya komunikasi, dan siap mewujudkan janji-janji politiknya menjadi kenyataan.
Waktu akan menjadi saksi, apakah Jeje mampu menorehkan perubahan nyata. Namun, satu hal yang pasti: dari panggung musik hingga kursi bupati, Jeje menunjukkan bahwa perubahan bisa datang dari mana saja, selama dilakukan dengan niat baik dan keberpihakan kepada rakyat. (Red)