Kehadiran Violia Azzahra dan Keluarga di Istighotsah Kubro Lembang

Profil

Lembang, Bandung Barat – 4 September 2025 – Ribuan jamaah memenuhi Masjid Besar Lembang pada Kamis (4/9) untuk mengikuti Istighotsah Kubro memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H. Acara bertema “Mengetuk Langit Bermunajat untuk Keselamatan Jagat” ini menjadi momentum kebersamaan lintas tokoh agama, pemerintah, aparat keamanan, serta masyarakat.

Di antara para hadirin tampak sosok Violia Azzahra bersama keluarganya. Kehadiran mereka menambah nuansa kekeluargaan dalam kegiatan yang dipenuhi lantunan doa dan dzikir. Violia, yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial keagamaan di Bandung Barat, terlihat khusyuk mengikuti rangkaian acara sejak awal hingga dzikir penutup.

“Kami datang sekeluarga untuk bersama-sama berdoa, memohon keselamatan, dan berharap daerah kita selalu dijauhkan dari bencana,” ungkap Violia singkat saat ditemui usai acara. Ia menambahkan, momen ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya peran generasi muda dalam menumbuhkan kesadaran spiritual sekaligus kepedulian sosial.

Doa dan Kesiapsiagaan

Selain doa bersama, acara ini juga diisi penyampaian pesan mitigasi bencana dari BMKG dan relawan lokal. Ketua Relawan Bencana Lembang, Ana Justiana, menjelaskan mengenai potensi Sesar Lembang dan perlunya persiapan sejak dini. “Masyarakat perlu tahu jalur evakuasi, titik kumpul, hingga tas siaga bencana. Mari belajar dari pengalaman gempa sebelumnya,” ujarnya.

Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, dalam sambutannya menekankan pentingnya memadukan ikhtiar lahir dan batin. “Secara batiniah kita beristighfar, secara lahiriah kita harus siap siaga. Semoga apa yang diprediksi tidak terjadi,” katanya.

Makna Kehadiran

Bagi sebagian jamaah, hadirnya keluarga seperti Violia menjadi contoh nyata bahwa kegiatan religius bukan hanya urusan pribadi, tetapi bagian dari kebersamaan masyarakat. Dengan datang bersama keluarga, nilai kebersamaan dan edukasi spiritual kepada generasi muda semakin terasa.

Kyai Haji Tajudin dalam tausiyahnya juga mengingatkan bahwa dzikir dan istighfar adalah kunci menjaga hati sekaligus ikhtiar menahan musibah. “Bencana datang tiba-tiba, karena itu biasakan berdzikir sebelum tidur,” pesannya.

Acara ditutup dengan dzikir bersama dan doa keselamatan. Jamaah pulang dengan wajah teduh, membawa harapan agar Lembang tetap dalam lindungan Allah SWT. Kehadiran tokoh, aparat, relawan, hingga keluarga-keluarga masyarakat memperlihatkan bahwa doa, kebersamaan, dan kesiapsiagaan harus berjalan seiring. (Nuke)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *