Bandung, 12 Maret 2025 – Kelurahan Nyengseret menjadi salah satu wilayah yang mendapat kunjungan dari Wakil Wali Kota Bandung dan jajarannya dalam rangka monitoring program Bandung Utama Mengaji. Program ini merupakan inisiatif pemerintah kota untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an dan telah memasuki hari kelima pelaksanaannya di wilayah tersebut.
Antusiasme Warga dalam Program Bandung Utama Mengaji
Sejak dimulai pada 6 Februari 2025, program Bandung Utama Mengaji di Kelurahan Nyengseret disambut dengan antusiasme tinggi oleh warga. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kelurahan Nyengseret dan melibatkan dua ustaz dari Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai pembimbing. Setiap harinya, sesi pembelajaran dilaksanakan mulai pukul 09.00 hingga 12.00.

Yanti, Lurah Nyengseret, mengungkapkan bahwa masih ada sejumlah warga yang belum lancar membaca Al-Qur’an. “Setelah dilakukan pre-test, ditemukan 10 peserta utama yang perlu pembinaan lebih lanjut. Mereka sebenarnya sudah bisa mengaji, tetapi belum lancar dan belum sesuai dengan kaidah tajwid yang benar,” jelasnya.
Tidak hanya fokus pada program ini, Kelurahan Nyengseret juga rutin mengadakan pengajian bagi pegawai non-ASN setiap hari Rabu di Gelora Nyengseret, sementara ASN mengikuti kajian di Masjid Al-Huqwah. Menurut Yanti, kegiatan keagamaan ini berdampak positif dalam meningkatkan kinerja dan kedisiplinan pegawai.
“Kami ingin memastikan tidak ada lagi warga yang buta huruf Al-Qur’an. Ini adalah tugas mulia yang perlu kita jaga dan lestarikan,” tambahnya.

Menariknya, semangat mengaji di Kelurahan Nyengseret kini meluas hingga ke tingkat RW. Di RW 05, misalnya, para pemuda mulai aktif menghidupkan masjid dengan tadarus setiap sore dan setelah Maghrib. “Kami sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam mendukung program ini. Semoga ini menjadi langkah awal menuju generasi yang lebih religius dan berakhlak mulia,” pungkas Yanti.
Bank Sampah Berseri: Inovasi Pengelolaan Sampah yang Menginspirasi
Selain keberhasilan dalam program keagamaan, Kelurahan Nyengseret juga mencatat prestasi gemilang dalam pengelolaan sampah. Bank Sampah Berseri, yang beroperasi sejak 22 Juni 2023, telah mengumpulkan lebih dari 18 ton sampah anorganik. Bahkan, dalam kurun waktu 10 hari saja, mereka mampu mengelola 791,2 kilogram sampah anorganik yang disetorkan oleh warga.

Proses pengelolaan di Bank Sampah Berseri sangat terstruktur, mulai dari penimbangan sampah, pencatatan jumlah setoran, hingga konversi sampah menjadi nilai rupiah. Warga yang menjadi nasabah dapat menabung sampah mereka, yang kemudian dijual, dan hasilnya bisa ditabung atau langsung diterima dalam bentuk uang tunai.
“Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga memberikan tambahan penghasilan bagi warga,” ujar salah satu pengelola bank sampah. Beberapa warga bahkan telah memanfaatkan hasil penjualan sampah sebagai modal usaha kecil-kecilan.
Sidak Panik: Layanan Jemput Sampah Organik yang Efektif
Tak hanya fokus pada sampah anorganik, Kelurahan Nyengseret juga menjalankan program inovatif lainnya, yakni Sidak Panik (Simpan Candak Jemput Sampah Organik). Layanan ini memungkinkan warga untuk lebih mudah membuang sampah organik, karena petugas akan menjemput sampah langsung dari rumah mereka.
Sejak diluncurkan setahun lalu, program ini telah mengelola lebih dari 25 ton sampah organik. Pengelolaan sampah dilakukan menggunakan metode magotisasi, yakni memanfaatkan larva lalat (maggot) untuk mengurai sampah organik. Hasil akhirnya dapat diolah menjadi pupuk kompos atau pakan ternak yang bernilai ekonomis.

Dampak Positif dan Harapan ke Depan
Baik program Bandung Utama Mengaji maupun inovasi pengelolaan sampah di Kelurahan Nyengseret menunjukkan bagaimana upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan yang nyata.
Dengan semangat yang tinggi dalam mengaji serta kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, Kelurahan Nyengseret menjadi contoh bagaimana pembangunan berbasis keagamaan dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan.
Diharapkan, keberhasilan program ini dapat direplikasi di kelurahan lain sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.(By Nuka).