Kondisi Pasar Cililin Membaik, Harga Bahan Pokok Berangsur Stabil

Bandung Barat

Sampah Pasar Cililin Mulai Teratasi, Warga RW 08 Merasa Lega

Pasar Cililin yang sebelumnya menjadi sorotan akibat tumpukan sampah kini berangsur membaik. Sampah yang sempat menggunung dan meresahkan warga sekitar telah mulai diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup. Warga RW 08 yang terdampak pun merasa lega dengan perubahan ini.

Ketua RW 08, Aat Ruhiat, mengungkapkan bahwa proses pengangkutan sampah telah berjalan lebih baik berkat kerja sama berbagai pihak. Pada Rabu 5 Maret 2025, pengangkutan sampah dimulai sejak pukul 07.00 pagi, dan sebagian besar wilayah RW 08 telah dibersihkan, meskipun masih ada beberapa titik yang perlu penanganan lebih lanjut.

Aat berharap warga semakin memahami jadwal pengangkutan agar prosesnya lebih lancar. “Respon masyarakat cukup baik. Karena ini pertama kalinya, volume sampah memang cukup banyak, tetapi diharapkan ke depan lebih teratur,” ujarnya.

Sebelumnya, warga yang tinggal di dekat lokasi pembuangan sering mengeluhkan bau menyengat dan dampak kesehatan akibat lingkungan yang tidak bersih. Salah satu warga terdampak, Heri, berharap ada solusi jangka panjang, seperti relokasi ke tempat yang lebih aman. “Kalau terlalu lama tinggal di sekitar sampah, kesehatan keluarga saya bisa terganggu,” tuturnya.

Harga Bahan Pokok di Pasar Cililin Berangsur Stabil

Menjelang bulan puasa, harga bahan pokok di Pasar Cililin sempat mengalami kenaikan, namun kini mulai berangsur turun. Kasubag Pasar Cililin, Rohimat, menjelaskan bahwa harga beberapa komoditas seperti sembako relatif stabil, sementara cabai merah dan cabai keriting yang sebelumnya melonjak kini mulai turun meskipun masih cukup tinggi.

Harga daging juga sempat naik, tetapi diperkirakan kembali normal dalam waktu dekat. Namun, Rohimat memperkirakan dua hari menjelang Lebaran akan ada sedikit kenaikan harga akibat faktor pasokan dan distribusi.

Sementara itu, stok minyak goreng tetap aman dengan harga berkisar Rp16.000–17.000 per liter. “Sebelumnya ada peningkatan permintaan menjelang puasa, tetapi saat ini stok minyak goreng cukup tersedia,” ujarnya.

Aktivitas Pasar Menurun, Pedagang Harapkan Solusi

Meskipun kondisi pasar membaik, aktivitas perdagangan di Pasar Cililin masih belum seramai tahun-tahun sebelumnya. Pedagang sayur, Tintin, mengungkapkan bahwa jumlah pembeli menurun sekitar 25% dibandingkan biasanya. “Biasanya menjelang puasa, pasar ramai. Tahun ini ada penurunan, tapi dibandingkan setelah Tahun Baru yang sangat sepi, sekarang mulai membaik,” katanya.

Selain fluktuasi harga, perubahan pola belanja dan meningkatnya tren belanja online juga berdampak pada pasar tradisional. “Dulu pasar bisa ramai hingga 90%, sekarang hanya sekitar 70-75%. Kami berharap ada solusi dari pemerintah agar pasar tradisional tetap bisa bersaing,” tambah Tintin.

Puskesmas Cililin Periksa Kesehatan Warga Terdampak SampahPuskesmas Cililin telah memeriksa kesehatan warga di empat rumah terdampak sampah di RW 08. Dari pemeriksaan, delapan orang mengalami keluhan seperti batuk dan gatal-gatal, sementara beberapa warga tidak dapat diperiksa karena bekerja atau berada di pasar.Perwakilan Puskesmas, Odang, menegaskan layanan kesehatan bagi warga terdampak diberikan secara gratis. Namun, karena keterbatasan tenaga medis, kunjungan rutin tidak dapat dilakukan setiap minggu. Warga dihimbau untuk proaktif memeriksakan diri ke Puskesmas.Koordinasi dengan pihak RW terus dilakukan agar informasi layanan kesehatan tersampaikan dengan baik. Puskesmas berharap masalah sampah segera teratasi demi menjaga kesehatan lingkungan dan warga.

Dengan kondisi ini, para pedagang berharap harga bahan pokok kembali stabil dan jumlah pembeli meningkat agar perekonomian pasar tradisional tetap berjalan dengan baik. Sementara itu, warga dan pengelola pasar terus berupaya menjaga kebersihan pasar agar lingkungan tetap sehat dan nyaman bagi semua.(Nuka & Ray).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *