Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat 16 Maret 2025 – Dalam semangat kebersamaan dan spiritualitas Ramadan, Lintang Astha menggelar acara buka bersama di Masjid Agung Lintang Astha, yang berlokasi di Jl. Raya Ngamprah, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk Ketua Lintang Astha, Drh. Burhan, beserta istri dan jajaran DKM Masjid Lintang Astha, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa Sukatani Dede Supriadi beserta istri, serta para sesepuh dan jamaah masjid.
Menjaga Nilai Budaya dan Keislaman di Tengah Modernisasi
Dalam sambutannya, Drh. Burhan menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai budaya dan keislaman di tengah derasnya arus modernisasi. Ia mengingatkan bahwa perubahan zaman tidak boleh menghilangkan identitas dan prinsip hidup yang berlandaskan ajaran Islam.
“Kita harus tetap memegang teguh nilai-nilai agama dan budaya di tengah perubahan zaman. Jangan sampai visi dan misi kita hilang hanya karena tergoda oleh arus modernisasi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam,” ujarnya.
Selain itu, Burhan juga mengajak masyarakat untuk mempererat tali silaturahmi selama Ramadan, mengingat bulan suci ini adalah momen yang tepat untuk memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan ibadah.
“Bulan Ramadan adalah waktu terbaik untuk saling berbagi, mempererat persaudaraan, dan menjauhi hal-hal yang dapat merusak ibadah kita,” tambahnya.
Keseimbangan Spiritual dan Sosial sebagai Kunci Hidup Bermakna
Dalam kesempatan tersebut, Burhan juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara aspek spiritual dan sosial. Ia mengingatkan bahwa mengejar duniawi tanpa memperhatikan aspek moral dan agama dapat membawa dampak negatif dalam kehidupan.
“Menjaga keseimbangan dalam kehidupan adalah kunci agar kita tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif. Jangan sampai kita hanya fokus pada urusan dunia tanpa memperhatikan nilai-nilai agama,” tegasnya.
Safari Ramadan Desa Sukatani: Pererat Silaturahmi dan Kebersamaan
Kepala Desa Sukatani, Dedi Supriadi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir dalam Safari Ramadan, kegiatan tahunan yang bertujuan mempererat hubungan antara pemerintah desa, tokoh agama, dan masyarakat.
Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara ulama dan umara untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera. “Kami ingin memastikan pemerintah hadir tidak hanya sebagai pemimpin administratif, tetapi juga sebagai mitra dalam membangun kehidupan sosial dan keagamaan,” ujarnya.
Safari Ramadan diisi dengan salat tarawih berjamaah, diskusi sosial, serta pemberian bingkisan sebagai bentuk kepedulian. Dedi berharap tradisi ini terus berlanjut, memperkuat kebersamaan dan nilai spiritual di bulan suci.( Nuka & Kiki).
