BANDUNG BARAT — Di tengah semarak nasional peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia yang bertemakan “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Bandung Barat menunjukkan makna persatuan melalui kebersamaan yang hangat dan penuh makna. Kamis (21/8/2025), halaman posko Pokja KBB berubah menjadi arena perayaan yang meriah, diwarnai bendera merah putih dan tawa kebersamaan para wartawan beserta keluarga.
Lebih dari sekadar perayaan rutin, acara yang dipimpin langsung oleh M. Raup selaku Ketua Pokja Wartawan KBB ini menjadi momentum refleksi mendalam tentang nilai-nilai kemerdekaan dalam konteks profesi jurnalistik. Suasana kekeluargaan terasa kental sejak pagi hari ketika seluruh peserta berkumpul mengenakan pakaian dominan merah putih, melakukan senam bersama sebagai pembuka acara.

“Kegiatan hari ini bukan hanya momentum peringatan jasa para pahlawan, namun juga sebagai wahana untuk mempertahankan sikap nasionalisme, mempertahankan persatuan dalam bentuk menjaga silaturahmi, menjaga semangat kekeluargaan dan merawat rasa kebersamaan di antara keluarga besar Pokja Wartawan KBB,” ungkap M. Raup dalam sambutannya.
Rangkaian acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama-sama, dilanjutkan sambutan dari pengurus dan ketua panitia PHBN Pokja KBB. Yang menarik, perayaan ini diiringi musik electone yang dipimpin Tatang Group Musik, didampingi artis Kabupaten Bandung Barat bernama Putri yang akrab disapa Gotik, memberikan nuansa meriah pada setiap kompetisi.

Beragam perlombaan tradisional menjadi daya tarik utama acara ini. Mulai dari lomba makan pisang, bola dalam dus, karaoke, joget, hingga memancing ikan, semua diikuti dengan antusiasme tinggi. Setiap peserta tampak larut dalam kegembiraan, menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan dalam upacara formal, tetapi juga dalam kebersamaan yang sederhana namun bermakna.
Sebagai organisasi media yang berperan penting dalam penyebaran informasi, Pokja Wartawan KBB juga menegaskan komitmennya terhadap profesionalisme. M. Raup menyampaikan dengan tegas bahwa “Pokja Wartawan KBB selalu nomor satu dan terdepan dalam menyuguhkan berita-berita aktualnya, baik secara kritis maupun berita-berita yang menampung aspirasi warga masyarakat, agar dapat diperhatikan oleh pemerintah-pemerintah terkait.”

Dalam konteks yang lebih luas, organisasi yang telah dikenal aktif memperjuangkan kebebasan pers ini juga mengingatkan pentingnya etika jurnalistik. “Tugas dan kerja jurnalis itu dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers”, sebuah prinsip yang terus mereka pegang teguh dalam menjalankan fungsi sebagai pilar demokrasi.
“Mari kita semua para wartawan media jurnalis Pokja Wartawan KBB, agar selalu menghadirkan hasil karya tulisnya, selalu profesional dalam setiap menayangkan isi-isi beritanya, dan jangan lupa untuk selalu mengedepankan asas praduga tak bersalah sebelum kita benar-benar memiliki bukti-bukti secara real sesuai Undang-undang Pers No 40,” tegas M. Raup.
Perayaan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang “menjadikan tanggal 18 Agustus 2025 sebagai hari yang diliburkan. Hal ini memberi keleluasaan dan kesempatan bagi masyarakat untuk menggelar perlombaan dan kegiatan lain dalam menyemarakkan Peringatan HUT RI.”
Ketua Panitia PHBN Pokja Wartawan KBB mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. “Apabila ada kekurangan dalam kegiatan yang kami gelar ini, kami dari Panitia PHBN beserta pengurus Pokja Wartawan Bandung Barat memohon maaf atas kekurangannya, dan tetap semangat, jaga persatuan kesatuan antar anggota Pokja Wartawan KBB dalam menjalankan fungsi dan tupoksinya sebagai jurnalis,” ujarnya.
Acara ditutup dengan yel-yel yang menggembirakan dari seluruh peserta: “DIRGAHAYU HUT KEMERDEKAAN RI KE-80, SEKALI MERDEKA TETAP MERDEKA, POKJA KBB BEST IS THE BEST NUMBER ONE!”
Melalui kegiatan sederhana namun bermakna ini, Pokja Wartawan Bandung Barat tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga memperkuat ikatan profesional dan kemanusiaan di antara para jurnalis. Dalam era informasi yang begitu cepat, momen kebersamaan seperti ini menjadi pengingat penting bahwa di balik setiap berita yang mereka tulis, terdapat jiwa-jiwa yang saling peduli dan berkomitmen pada kebenaran dan kejujuran. (Nuke)