Menjadi Mitra Strategis Pemerintahan KBB, P4KBB Rayakan Milangkala ke-4 sebagai Momentum Refleksi dan Konsolidasi Perjuangan

Bandung Barat Nasional

Ngamprah, 2025 – Paguyuban Pejuang Pemekaran Peduli Kabupaten Bandung Barat (P4KBB) merayakan Milangkala ke-4 dengan menggelar kegiatan bertema refleksi perjuangan dan penguatan komitmen sebagai mitra strategis pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kegiatan ini diselenggarakan dengan penuh khidmat dan semangat di tengah dinamika politik dan pembangunan daerah yang terus berkembang.

Peringatan Milangkala ke-4 ini turut dihadiri berbagai pihak penting, antara lain perwakilan Kesbangpol KBB, Kepala Desa, Camat Ngamprah Ibu Agnes, Kepala Dinas KBB, anggota DPRD KBB Bapak Wahyu (Fraksi PAN) dan Ibu Tuti, serta para sesepuh, pengurus, dan anggota P4KBB. Tak hanya itu, sejumlah tokoh dan organisasi politik juga mengirimkan ucapan selamat dan dukungan berupa karangan bunga, termasuk dari DPP Partai Gelora, DPC Demokrat, Fraksi PAN, PKS, Gerindra, dan bahkan Bupati Bandung Barat.

Revitalisasi Semangat Awal Pemekaran

Dalam sambutan pembuka, panitia menyampaikan bahwa tema besar Milangkala ke-4 adalah “Revitalisasi Menghidupkan yang Hidup”. Frasa ini menggambarkan semangat P4KBB untuk menghidupkan kembali nilai-nilai awal perjuangan pemekaran KBB—yakni menciptakan pemerintahan yang adil, merata, dan berpihak pada masyarakat.

Ketua Panitia, Bapak Yayat, menyampaikan bahwa momen Milangkala tahun ini bertepatan dengan terpilihnya bupati baru, Jeje Ritchie Ismail, yang diharapkan membawa angin segar bagi jalannya pemerintahan. Ia menekankan pentingnya menyatukan kembali visi dan misi perjuangan demi mewujudkan KBB yang lebih baik. “Kami ingin momentum ini menjadi ajang konsolidasi nilai dan kekuatan moral masyarakat sipil,” tegasnya.

P4KBB: Penjaga Arah Pemekaran

Ketua Umum P4KBB, Yacob Anwar Lewi, menegaskan bahwa paguyuban ini bukan sekadar kelompok nostalgia, tetapi merupakan kekuatan sipil yang aktif mengawal arah pembangunan. Dalam sambutannya, ia menyoroti pentingnya kepemimpinan yang responsif dan inklusif.

“Kami berharap bupati terpilih dapat menjadi pemimpin yang mampu merangkul semua elemen, mendengar suara rakyat, dan menjalankan pemerintahan secara efektif dan efisien,” ujarnya. Ia juga menyatakan bahwa P4KBB akan terus berperan sebagai mitra kritis namun konstruktif bagi pemerintah daerah.

Acara ditutup dengan pantun khas dari Ketua Umum, yang menjadi ciri khas budaya dalam setiap agenda P4KBB sebagai penguat kedekatan emosional antaranggota.

Suara dari Para Sesepuh

Sambutan penuh makna juga datang dari Penasehat P4KBB, Mega Hari, yang mengingatkan bahwa perjuangan pemekaran KBB adalah hasil gotong royong banyak pihak, bukan segelintir orang. Ia menegaskan bahwa para pejuang pemekaran masih hidup dan tetap berkomitmen untuk mengawal pembangunan.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Bandung Barat mewakili Bupati Jeje Ritchie Ismail menyampaikan apresiasi terhadap kiprah P4KBB dalam Milangkala ke-4. P4KBB dinilai konsisten menjaga semangat pemekaran dan menjadi mitra strategis pemerintah. Tema “Revitalisasi Menghidupkan yang Hidup” dinilai sejalan dengan visi pembangunan KBB yang inklusif dan berkelanjutan. Pemerintah juga mengapresiasi kegiatan sosial seperti pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga. Diharapkan, P4KBB terus menjadi jembatan aspirasi dan pengawal nilai-nilai pemekaran demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang adil dan berpihak pada masyarakat.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ibu Tuti, memanfaatkan momen silaturahmi dengan Komunitas Kawal Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (K4KBB) untuk berdiskusi mengenai arah pembangunan KBB ke depan, terutama dengan terpilihnya bupati baru.
Dalam sambutannya di acara tersebut, Tuti menyampaikan apresiasinya terhadap peran K4KBB sebagai pejuang dan pemerhati kebijakan pemerintah KBB. “Saya di Komisi I selalu berupaya berkolaborasi dengan semua pihak demi kemajuan Bandung Barat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tuti menyoroti peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4 K4KBB sebagai momentum penting. “Di HUT ke-4 ini, saya berharap P4KBB (mungkin maksudnya K4KBB) akan semakin maju dan lebih baik dalam perjuangannya, dengan terus bergandengan tangan dan berkolaborasi demi kemajuan Bandung Barat,” pungkasnya.


Pertemuan ini menjadi ajang bertukar pikiran dan mempererat sinergi antara anggota legislatif dan elemen masyarakat sipil dalam mengawal pembangunan di Kabupaten Bandung Barat.

“Jangan ada yang menghapus jejak sejarah atau memonopoli narasi pemekaran. Kami hadir dan akan terus hadir untuk memastikan KBB tidak keluar dari rel perjuangan awal,” tegasnya.

Simbol Buah Pisang dan Maknanya

Dalam acara tersebut, simbol buah pisang diangkat sebagai ikon filosofis perjuangan P4KBB. Pisang dipilih karena mencerminkan enam nilai utama:

  1. Kesuburan dan pertumbuhan
  2. Kesejahteraan dan kemakmuran
  3. Manfaat dan kegunaan
  4. Persatuan dan kebersamaan
  5. Kesederhanaan dan aksesibilitas
  6. Ketahanan dan keberlanjutan

Simbol ini menjadi pengingat bahwa perjuangan bukan hanya soal kekuasaan, tetapi tentang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Aksi Sosial: Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Menunjukkan kepedulian langsung kepada masyarakat, P4KBB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan KBB untuk menyelenggarakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Sebanyak 300 warga mendapat pelayanan cek kesehatan, termasuk tekanan darah dan kadar gula. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat sosial paguyuban yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

Asal-Usul dan Tujuan P4KBB

P4KBB lahir pada 2021 sebagai respons terhadap keprihatinan akan menyimpangnya arah pembangunan KBB dari semangat awal pemekaran. Tiga tokoh inisiator—Yacob Anwar Lewi, Eman Sulaeman, dan Djamu Kertabudi—menginisiasi pertemuan penting pada 22 Maret 2021. Sehari setelahnya, pertemuan lanjutan digelar di rumah tokoh senior Syahbandar A. Sastrawinata di Selacau.

Dari situ dibentuklah struktur organisasi P4KBB, dengan Yacob Anwar Lewi sebagai ketua umum. Fokus utama paguyuban ini adalah pada tiga pilar: kontrol sosial, advokasi publik, dan penjagaan nilai-nilai pemekaran. Dalam perjalanannya, P4KBB konsisten menyuarakan keadilan pembangunan, transparansi anggaran, serta perlunya pemimpin yang bekerja untuk rakyat.

Menatap Masa Depan

Di usia ke-4 ini, P4KBB semakin mempertegas dirinya sebagai bagian dari kekuatan masyarakat sipil yang siap berkolaborasi dengan pemerintah, namun tetap kritis dan berdiri di sisi rakyat. Perayaan Milangkala bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata konsistensi gerakan masyarakat yang tidak ingin KBB kehilangan arah.

Dengan mengusung semangat gotong royong, kemandirian, dan keberlanjutan, P4KBB terus bergerak maju, menjadi mitra strategis yang menjaga agar cita-cita pemekaran tetap hidup dan relevan bagi generasi yang akan datang. (Nuka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *