Milangkala ke-42 Desa Mekarwangi: Meriah dengan Budaya, Pembangunan, dan Semangat Kebersamaan
Lembang, Bandung Barat, 14 September 2025. Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, merayakan Milangkala atau hari jadi ke-42 dengan penuh kemeriahan dan kebersamaan. Puncak acara berlangsung pada 13–14 September 2025 di halaman kantor desa, menghadirkan rangkaian kegiatan budaya, pentas hiburan, perlombaan, hingga penyerahan bantuan sosial.
Dengan mengusung tema “mapag mangsa ngamumule kabudayaan” kegiatan ini bukan sekadar pesta rakyat, melainkan juga wadah untuk memperkuat silaturahmi, menumbuhkan semangat gotong royong, mencintai kebudayaan serta mendorong pembangunan desa.

Dua Hari Dua Malam Penuh Warna
Kepala Desa Mekarwangi, Enjang Sumpena, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perayaan tahun ini digelar bersamaan dengan dua momentum penting lainnya, yakni peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Kemerdekaan RI tingkat desa.
Untuk melihat foto dokumentasi, silahkan klik tombol di bawah ini :
“Acara ini berlangsung selama dua hari dua malam, dan masyarakat begitu antusias. Tanpa dukungan mereka, kegiatan sebesar ini tidak akan terwujud. Inilah semangat Mekarwangi sesuai jargon kami MANTES : Mandiri, Amanah, Nyaman, Tertib, Transparan, Terbuka, dan Sejahtera,” ujar Enjang.

Beragam hiburan tradisional turut memeriahkan suasana. Warga dihibur oleh band Fily Kurcaci Musik Tanjidor, pertunjukan sisingaan titisan dewa tarompet, hingga parade hasil bumi dari tiap RW. Kehadiran puluhan pedagang UMKM dengan kuliner khas lokal menambah semarak sekaligus menggerakkan perekonomian warga.
Tak hanya itu, doorprize berupa kulkas, televisi, mesin cuci, blender, hingga kompor gas juga dibagikan, memberikan kejutan dan kegembiraan bagi para peserta.
Perlombaan Tumpeng dan Jampana
Salah satu daya tarik utama adalah lomba tumpeng dan jampana, tradisi khas Sunda yang identik dengan kebersamaan dan rasa syukur. Lomba ini diikuti oleh seluruh RW, dengan hasil: RW 02 keluar sebagai juara pertama, disusul RW 06 di posisi kedua, dan RW 03 di posisi ketiga.
Menurut tokoh masyarakat setempat, tradisi jampana melambangkan gotong royong warga dalam memikul beban bersama, sekaligus bentuk penghormatan terhadap hasil bumi yang menjadi sumber kehidupan.
Filosofi Pisang di Panggung
Dekorasi panggung perayaan menjadi perhatian tersendiri. Ornamen utama berupa tandan pisang dipilih karena sarat makna filosofis.

Dalam tradisi Nusantara, pisang kerap dimaknai sebagai simbol kemakmuran, kesuburan, dan keberlanjutan hidup. Tandan yang berisi banyak buah mencerminkan kelimpahan, sementara pohonnya yang tangguh melambangkan ketahanan dan manfaat bagi kehidupan.
“Pisang ini bukan sekadar hiasan, tetapi doa agar Desa Mekarwangi selalu diberkahi kemakmuran, kebahagiaan, dan keberuntungan,” jelas panitia dekorasi.
Sumbangsih untuk Ketahanan Pangan
Selain hiburan, Milangkala juga menjadi momentum pembagian bantuan sosial. Pemerintah Desa Mekarwangi menyalurkan 43 paket sembako kepada seluruh RT melalui program ketahanan pangan desa.

Enjang menjelaskan bahwa program tersebut bersumber dari alokasi 20% dana desa yang memang diarahkan untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat.
“Ini bentuk nyata pemanfaatan dana desa. Kami ingin memastikan bahwa hasil program ketahanan pangan benar-benar dirasakan oleh seluruh warga,” ujarnya.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh perwakilan tiap RT, menegaskan prinsip pemerataan dan transparansi.
Dukungan Penuh dari Banyak Pihak
Perayaan ini juga mendapat dukungan dari berbagai sponsor, di antaranya Smartfren, Jaya Optical, BPD, serta BUMDes Mekarwangi. Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan bahwa pembangunan desa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga hasil sinergi antara warga, swasta, dan lembaga lokal.

Kehadiran Pieter Tjuandys dari Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat turut memberi warna pada acara. Ia berjanji akan membantu merealisasikan pembangunan sarana olahraga dan memperbaiki halaman desa, yang disambut antusias oleh warga.
“Janji itu disampaikan langsung di depan masyarakat, sehingga menjadi catatan bersama dan harapan bagi desa,” tegas Enjang.
Pembangunan Infrastruktur Jalan
Selain perayaan budaya, pemerintah desa juga tengah fokus pada pembangunan infrastruktur. Enjang mengungkapkan bahwa proyek rabat beton dan hotmix sedang berjalan di beberapa titik jalan desa dengan target selesai empat bulan ke depan.
Rinciannya meliputi rabat beton sepanjang 100 meter di titik pertama, 950 meter di titik kedua, serta 472 meter di titik ketiga. Sisanya menggunakan hotmix. Meski semula direncanakan sepanjang 5,4 km, realisasi di lapangan hanya mencapai 4,4 km akibat perubahan teknis menyesuaikan kondisi medan.

“Misalnya, titik ketiga yang semula dihotmix akhirnya diganti beton agar lebih kuat dan tahan lama. Ini kami jelaskan terbuka kepada masyarakat agar tidak menimbulkan salah paham,” terang Enjang.
Partisipasi Masyarakat, Kunci Keberhasilan
Bagi Enjang, kunci sukses kegiatan dan pembangunan desa terletak pada partisipasi warga. Ia menilai, masyarakat harus diajak, didengar, dan dilibatkan dalam setiap proses pembangunan.
“Pada akhirnya, ternyata kepada masyarakat itu harus didekati, dipanggil, diajak untuk bersama-sama membangun desa demi kesejahteraan bersama,” katanya menutup wawancara.

Desa Mekarwangi dalam Lintasan Waktu
Desa Mekarwangi sendiri merupakan wilayah dengan 11 RW yang memiliki beragam potensi pertanian, UMKM, dan budaya. Sejak berdiri 42 tahun lalu, desa ini berkembang sebagai salah satu desa penyangga wisata Lembang yang kaya dengan kearifan lokal.
Tradisi perayaan Milangkala menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat menjaga identitas sekaligus membuka diri terhadap perubahan. Dalam perspektif budaya Sunda, Milangkala bukan hanya ulang tahun, melainkan momentum untuk mengenang sejarah sekaligus menata masa depan.

Refleksi dan Harapan
Perayaan Milangkala ke-42 Desa Mekarwangi menjadi potret bagaimana desa bisa menjadi pusat kebudayaan, pembangunan, dan solidaritas sosial. Di tengah gempuran modernisasi, desa tetap menjaga kearifan lokal sambil mengintegrasikan program-program pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Dengan kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta, Desa Mekarwangi menunjukkan bahwa semangat gotong royong masih menjadi fondasi utama dalam membangun desa. Harapannya, energi positif dari Milangkala ini dapat terus berlanjut, menjadikan Mekarwangi semakin maju dan sejahtera di masa mendatang. (aq-nk)


