BANDUNG – Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-6 dengan tema “Wujudkan Kemandirian Pangan terdePAN Bersama Zulhas 2025”, sebuah pertemuan strategis yang menandai langkah serius partai dalam menyongsong peta politik nasional menuju 2029. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan regional seperti Wakil Ketua Umum DPP PAN Bima Arya,, Jeje Ritchie Ismail, Desy Ratnasari, Dr. Rivan, anggota Fraksi PAN DPRD Jabar, serta seluruh Ketua DPD dan DPC PAN se-Jawa Barat.
Muswil dibuka oleh Ketua Panitia Dessy Susilawaty yang menyampaikan harapan agar forum ini menjadi titik awal kebangkitan PAN di Jawa Barat. “Semoga Muswil ini melahirkan kepengurusan yang solid dan membawa PAN semakin baik ke depannya,” ungkapnya.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan turut memberikan sambutan melalui sambungan Zoom, menggarisbawahi pentingnya soliditas internal dan kesiapan menghadapi persaingan politik. “Muswil bukan ajang konflik atau perebutan kekuasaan. Kita harus hindari riak-riak perpecahan. Kompetisi kita sesungguhnya adalah dengan partai-partai lain,” tegasnya.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, menekankan bahwa PAN sebagai partai pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam menyukseskan program-program nasional. Dengan sembilan posisi strategis di kabinet pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, PAN harus mengambil inisiatif, bergerak cepat, dan tampil sebagai pelaksana terdepan kebijakan negara.

Lebih jauh, ia mengungkapkan target ambisius untuk menjadikan PAN sebagai partai besar dengan menempati peringkat keempat secara nasional pada 2029. “Kita tidak bisa hanya berharap. Butuh kerja keras, semangat, dan kebersamaan. Kemenangan hanya diraih oleh mereka yang menyingsingkan lengan baju,” serunya.
Wakil Menteri Desa Yandri Susanto dalam sambutannya mengajak kader PAN menyukseskan program desa, khususnya koperasi Merah Putih. “Ini peluang besar bagi PAN untuk hadir nyata di tengah masyarakat desa,” ujarnya.
Rangkaian Muswil dilanjutkan dengan sidang pleno pertama yang mengesahkan laporan pertanggungjawaban kepengurusan sebelumnya dan menetapkan pengurus DPW PAN periode selanjutnya. Dengan demikian, struktur kepengurusan PAN Jawa Barat dinyatakan demisioner.
Sidang pleno juga menetapkan formatur dari beberapa wilayah: Khairul Saleh ditetapkan sebagai Ketua DPW PAN Kalimantan Selatan, PAN Banten dan PAN Jakarta masih dalam proses konsolidasi dengan masing-masing 12 dan 10 formatur.

Wakil Ketua Umum DPP PAN Bima Arya menyampaikan arahan penting agar kader PAN mengedepankan etos kerja dan kedisiplinan. “Dengan 9 posisi strategis di kabinet, PAN harus membangun jejaring nasional yang kuat. Kita harus solid, tidak saling meninggalkan maupun ditinggalkan,” kata Wali Kota Bogor tersebut.

Sementara itu, Desy Ratnasari menyampaikan apresiasi atas peningkatan suara PAN di Jawa Barat. Ia mengajak seluruh kader untuk bersatu dan memantaskan diri di mata rakyat dan di hadapan Tuhan. “Mari kita menjadi keluarga besar PAN yang saling mendukung, bukan saling bersaing secara destruktif. Kompetisi kita adalah dengan partai lain, bukan sesama kader,” tegasnya.
Muswil kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno ketiga yang membahas program kerja, sidang komisi, dan penyusunan rekomendasi strategis bagi DPW PAN Jawa Barat.
Secara terpisah, Ketua Shearing Committee Muswil ke-6 PAN Jawa Barat, Enjang Tedi, menjelaskan bahwa muswil tersebut membahas tiga agenda utama, yakni laporan pertanggungjawaban DPW PAN periode 2020–2025, penetapan program kerja lima tahun ke depan, serta pemilihan formatur. Ia menambahkan, susunan formatur ditetapkan oleh DPP PAN, terdiri dari delapan anggota DPR RI dan tujuh anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Selain itu, PAN Jawa Barat turut menyoroti program pendidikan karakter yang dijalankan pemerintah provinsi. Menurut Enjang, PAN mendukung program tersebut, namun mendorong pelaksanaan yang lebih luas dan berkelanjutan melalui pendirian Sekolah Taruna Jawa Barat di setiap kabupaten/kota, khususnya di kecamatan yang belum memiliki SMA/SMK. Ia menegaskan pentingnya pendidikan karakter dilaksanakan di satuan pendidikan formal agar tidak menimbulkan polemik. Usulan ini diharapkan bisa masuk dalam pembahasan APBD 2026 mendatang

Musyawarah ini menjadi momentum penting untuk mempertegas posisi PAN sebagai partai modern yang adaptif, progresif, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Dengan semangat “Matahari Tak Pernah Ingkar Janji”, PAN Jawa Barat diharapkan menjadi kekuatan politik yang terdepan dalam mewujudkan kemandirian pangan dan pembangunan desa, serta menjadi bagian penting dalam membangun Indonesia ke depan.
By Nuka.