Kabupaten Bandung Barat – 9 Agustus 2025 – Dalam upaya mempersiapkan kader dan memperkuat basis politik menuju Pemilihan Umum 2029, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Barat menggelar kegiatan pendidikan politik yang dihadiri ratusan kader dari berbagai tingkatan organisasi partai di Grand Hani Hotel, Kabupaten Bandung Barat.
Acara yang diawali dengan tarian daerah dari siswa SMK Negeri 4 LPPM Padalarang ini mengusung tema “Kesadaran Politik dan Pendidikan Politik” serta dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci Partai Demokrat, termasuk Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Dr. Dede Yusuf Macan Effendi dan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono.

Penguatan Basis Kader di Tingkat Akar Rumput
Dalam laporannya, Sekretaris DPC menyampaikan bahwa kegiatan pendidikan politik ini berhasil mengumpulkan 350 peserta yang terdiri dari 75 kader Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 48 kader Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC), serta 165 ketua ranting dari berbagai daerah di Jawa Barat. Angka partisipasi yang tinggi ini mencerminkan antusiasme kader dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan politik ke depan.

Ketua DPC Imam Tunggara dalam sambutannya menyatakan kebanggannya atas kehadiran Dede Yusuf dalam acara tersebut. “Pendidikan ini merupakan bentuk penguatan, mengingat ada sebagian ketua ranting yang berpindah dan sekarang sudah lengkap 165 orang. Di Demokrat, pemahaman pentingnya demokrasi, persamaan hak dan hukum menjadi fundamental yang harus dipahami oleh setiap kader,” ujarnya.
Imam Tunggara juga menekankan pentingnya konsolidasi dan penguatan organisasi sejak dini. “Sesuai arahan Kang Dede, sejak dini harus membenahi dan konsolidasi serta penguatan walau pemilu masih jauh. Dengan kerja keras dan niat yang teguh, kita akan mampu menghadapi tantangan ke depan,” tambahnya.
Dalam sesi wawancara terpisah, Imam Tunggara dan Pither Tjuandi menyepakati paparan yang disampaikan Dede Yusuf mengenai target ambisius untuk Pemilu 2029. Partai Demokrat menargetkan peningkatan perolehan kursi di DPRD Kabupaten Bandung Barat dari 5 kursi saat ini menjadi 7 kursi pada periode mendatang.

Untuk mewujudkan target tersebut, kedua tokoh partai ini menekankan pentingnya rekrutmen kader berkualitas dengan tiga kriteria utama: memiliki jaringan luas di masyarakat, berkapasitas mumpuni dalam bidangnya, serta didukung kemampuan finansial yang memadai untuk berkompetisi dalam arena politik yang semakin kompetitif.”

Strategi Politik Menghadapi Realitas Elektoral
Anton Sukartono, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, memberikan arahan strategis mengenai pentingnya pendidikan politik dalam mempengaruhi kebijakan pro-rakyat. “Pendidikan politik itu untuk bisa mempengaruhi kebijakan yang pro rakyat, jadi politik itu penting,” tegas Anton.
Dalam konteks persiapan pemilu mendatang, Anton menyoroti pentingnya kesiapan saksi di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Tahun depan saksi dicari oleh setiap kader untuk mengantisipasi suara yang hilang,” katanya, menggarisbawahi pentingnya pengawasan ketat dalam proses demokrasi.

Refleksi Strategis dari Wakil Ketua Umum
Dr. Dede Yusuf Macan Effendi, yang merupakan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat (2008-2013) dan kini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, menyampaikan analisis mendalam mengenai tantangan politik kontemporer dan strategi partai ke depan.
Dalam paparannya, Dede Yusuf menyoroti isu aktual terkait kebijakan fiskal daerah. “Kabupaten Pati menaikkan PBB 250 persen, begitu masuk ternyata anggarannya tipis. 75 persen bergantung pada DAK DAU bantuan dari pusat, daerah yang PAD-nya kecil, belanja besar, jadi hanya 20 sampai 35 persen untuk pembangunan,” ungkapnya, menggambarkan tantangan fiskal yang dihadapi banyak daerah.

Politikus senior ini juga mengkritisi dinamika politik transaksional yang kerap terjadi. “Banyak anggota dewan program kerakyatan sering dilakukan karena rakyat banyak meminta proposal, akhirnya mereka menanti di tikungan, padahal itu mendidik menjadi anggota transaksional. Seperti mendorong mobil rusak, setelah mobilnya jalan terus ditinggal,” kritiknya.
Tantangan dan Peluang Menuju 2029
Partai Demokrat saat ini sedang giat melakukan penguatan organisasi dan konsolidasi internal jelang Pemilu 2029, sebagaimana tercermin dari berbagai kegiatan serupa yang diselenggarakan di berbagai daerah.

Dede Yusuf menyampaikan realitas politik yang harus dihadapi partai. “10 tahun berada di luar kekuasaan, saat ini masuk ke kekuasaan. Demokrat harus menaikkan kursi, yang utama menaikkan kursi DPR, yang nanti akan membantu DPRD kemudian pejabat daerah seperti gubernur, bupati dan walikota,” jelasnya.
Mantan aktor yang telah empat kali bertarung dalam pemilihan ini juga menekankan pentingnya kesiapan mental dan material. “KBB termasuk yang money politik-nya tinggi, karena itu harus siap lahir dan batin dalam pertarungan pemilu. Partai lain tidak tidur, walau pemilu masih jauh tapi mereka sudah mempersiapkan dari sekarang,” tegasnya.

Visi Masa Depan dan Komitmen Pembangunan
Dalam konteks pembangunan infrastruktur organisasi, Imam Tunggara mengumumkan komitmen untuk menyediakan kantor representatif bagi DPC Demokrat. “Memiliki tanah untuk DPC kantor Demokrat yang representatif yang kemudian setelah renovasi akan diserahkan di Jalan Cikamuling, Padalarang-Purwakarta, sesuai janji yang telah dibuat sebelumnya,” ujarnya.
Dede Yusuf mengakhiri arahannya dengan menekankan pentingnya kerja keras dan basis data yang akurat. “Kedepannya memilih pejuang yang mempunyai basis database based on data bukan katanya punya suara based on TPS. Berjuanglah saat ini maka akan lebih mudah untuk perjuangan nanti pada tahun 2029,” pesannya kepada seluruh kader.
Kegiatan pendidikan politik ini mencerminkan keseriusan Partai Demokrat dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan politik masa depan. Dengan fokus pada penguatan kader, konsolidasi organisasi, dan pemahaman mendalam tentang dinamika politik kontemporer, partai berlambang mercy ini berupaya memposisikan diri secara strategis dalam peta politik nasional menuju Pemilu 2029. (Nuka)