Cimahi, Jawa Barat – 18 September 2025. Dalam suasana penuh khidmat dan kehangatan keagamaan, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan (GMPLING) Kota Cimahi menggelar acara bersama memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H / 2025 M, disertai dengan rapat kerja organisasi. Acara digelar pada Kamis, 18 September 2025, mulai pukul 10.00 WIB di Yayasan Baiturrahim Cibeber. Tausiyah disampaikan oleh KH. Asep Sopandi, S.H.I., M.M., dan dipandu oleh Sekretaris DPC, Rully Hamidah.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua DPC LSM GMPLING Kota Cimahi, HJ Entin Kartini, yang menekankan bahwa meskipun “sederhana”, peringatan ini diharapkan dapat mendatangkan berkah dan menjadikan umat senantiasa dalam golongan umat Rasulullah. “Walaupun sederhana diharapkan mendapatkan berkah dari silaturahmi ini, walaupun sederhana tapi memperingati maulid nabi adalah suatu hal yang mulia dan baik, semoga kita ada dalam umatnya Rasulullah,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa momen memperingati kelahiran Nabi bukan hanya ritual formal, tetapi sarana memupuk keimanan dan kepedulian terhadap sesama: “ibadah itu bukan hanya kepada Allah saja atau Hablumminallah akan tetapi penting juga … Hablumminannas berbuat baik untuk manusia.”

Setelah serangkaian pembacaan doa, lantunan pujian kepada Rasulullah, dan membaca surah-surah pendek seperti Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al‐Falaq dan An‐Nas, acara dilanjutkan dengan pembacaan Al Barzanji. Naskah ini—memuat kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW, silsilah, serta ajaran moralnya—dipilih sebagai bentuk penghormatan spiritual dan pengingat akan teladan hidup beliau.
Dalam tausiyahnya, KH. Asep Sopandi menguraikan empat pilar utama yang wajib dijaga dalam kehidupan seorang muslim, terutama dalam rangka memperingati Maulid: beriman kepada Allah, beramal sholeh, berwasiat dalam kebaikan, dan berwasiat dalam kesabaran. Ia mengingatkan bahwa iman bisa bertambah dan berkurang, serta bahwa umat Islam senantiasa diuji — dengan nikmat maupun musibah — agar iman yang teguh menjadi fondasi keselamatan dunia dan akhirat.

“Iman itu harus dipelihara karena iman itu bisa bertambah dan berkurang. Manusia diuji dengan kenikmatan dan musibah. Jangan sampai iman terlepas, tiada kebaikan tanpa iman,” demikian rangkaian pesannya. Selain itu, KH. Asep juga memperingatkan umat agar berhati-hati dalam organisasi: agar tidak terjerumus dalam fitnah, ghibah, atau rasa benci setelah bergabung; menjaga lisan dan tingkah laku menjadi penting dalam membangun amal sholeh.
GMPLING: Dari Lingkungan ke Kepedulian Sosial
Dalam sesi wawancara setelah acara, Ketua DPC GMPLING Cimahi, HJ Entin Kartini menghadirkan gambaran lebih lengkap tentang organisasi tersebut. GMPLING, yang secara resmi terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cimahi, dikenal bergerak dalam isu-isu lingkungan, namun juga aktif dalam kegiatan sosial lainnya, terutama kesehatan, pendidikan, kebersihan, dan ibadah.

Beberapa kegiatan nyata GMPLING antara lain pengelolaan sampah sebagai upaya menjaga kebersihan lingkungan, serta penyuluhan bahaya narkoba bekerja sama dengan Komisi IV DPRD Kota Cimahi dan Dinas Pendidikan. Struktur organisasinya menetapkan masa bakti 2024-2026, dan Entin Kartini memimpin sebagai Ketua. Pemerintah Kota Cimahi dan DPRD pun menyatakan dukungannya terhadap aktivitas organisasi ini sebagai mitra dalam membangun masyarakat yang lebih peduli dan berdaya.

Makna Maulid dalam Perspektif Keislaman dan Sosial
Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar kenangan sejarah; ia memiliki dimensi spiritual, moral, dan sosial yang mendalam. Menurut berbagai sumber keislaman, Maulid Nabi mengajarkan kita untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW, seperti jujur, sabar, kasih sayang, rendah hati, amanah, dan lain-lain.
Nilai kesabaran, misalnya, disebut sebagai warisan Rasulullah yang patut diteladani. Meski diuji dengan berbagai cobaan sejak kecil hingga dewasa, beliau tetap sabar dan amanah menjalankan dakwah. Kesabaran inilah yang oleh KH. Asep dijadikan salah satu wasiat dalam tausiyahnya, khususnya saat menghadapi masalah dan cobaan dalam kehidupan organisasi maupun pribadi.
Nilai amal sholeh dan kepedulian terhadap sesama—konsep habluminannas—sering pula ditekankan sebagai bagian tak terpisahkan dari iman. Dalam masyarakat modern, ini berarti berbuat baik, menjaga hubungan sosial, dan terlibat dalam aksi-aksi nyata seperti pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Refleksi dan Harapan
Peringatan Maulid yang diperingati GMPLING Cimahi ini menjadi momentum refleksi diri bagi seluruh anggota dan masyarakat. Entin Kartini berharap, melalui silaturahmi sederhana ini, setiap peserta dapat kembali memperkuat iman, meningkatkan amal, dan mempertebal kasih sayang terhadap sesama. Dalam tausiyah KH. Asep, sabar dan wasiat baik menjadi senjata spiritual saat berhadapan dengan badai kehidupan, termasuk tantangan dalam organisasi atau lingkungan sosial.
Dengan latar belakang isu lingkungan dan sosial yang nyata di Cimahi—seperti pengelolaan sampah, bahaya narkoba, kebutuhan akan kesehatan masyarakat—GMPLING menjadi contoh bahwa organisasi berbasis agama dan moral dapat berperan ganda: menguatkan iman sekaligus memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Kesimpulan
Acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang digelar oleh GMPLING Cimahi bukan hanya peringatan seremonial, melainkan panggilan untuk hidup yang lebih utuh: beriman, beramal, bersabar, dan selalu mengajak sesama kepada kebaikan. Di saat dunia menghadapi banyak tantangan — baik ekologis, moral, maupun sosial — teladan Rasulullah SAW tetap relevan, menginspirasi tindakan nyata yang memperkuat kepedulian lingkungan dan kemanusiaan.
Semoga keberkahan acara ini dirasakan oleh semua yang terlibat, dan menjadi langkah kecil menuju masyarakat Cimahi yang lebih bersih, sehat, beriman, dan penuh kasih sayang. Aamiin. (aq-nk)