Pesantren Ramadan SMPN 1 Parongpong: Motivasi, Kepedulian, dan Penguatan Karakter

Bandung Barat

Kabupaten Bandung Barat, 14 Maret 2025– SMP Negeri 1 Parongpong sukses menyelenggarakan kegiatan Pesantren Ramadan 1446 H, yang berlangsung selama beberapa hari dan resmi ditutup dengan acara penuh makna. Dengan tema “Ramadan Bersama Al-Qur’an”, kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat karakter serta keimanan siswa melalui pemahaman dan praktik ajaran Islam.

Antusiasme Tinggi dalam Penutupan Sanlat

Penutupan pesantren kilat (sanlat) berlangsung di Halaman sekolah SMP Parongpong 1,dihadiri oleh para santri, tenaga pengajar, serta tokoh agama. Salah satu pembicara utama dalam acara ini adalah Ustaz Burhan Hidayat, yang memberikan materi motivasi kepada para peserta.

Dalam wawancara singkat, Ustaz Burhan menjelaskan bahwa kehadirannya di acara ini adalah bagian dari upaya untuk membangkitkan semangat belajar, meningkatkan ibadah, serta menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial kepada para santri.

“Saya diundang untuk mengisi sesi motivasi agar anak-anak semakin semangat dalam belajar, shalat, serta berbakti kepada orang tua. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah untuk mengajak para santri berempati terhadap saudara-saudara kita di Palestina melalui penggalangan donasi,” ujarnya.

Meski jumlah peserta mencapai ribuan, Ustaz Burhan mengapresiasi antusiasme mereka yang tetap fokus dan aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab.

“Awalnya, panitia khawatir karena jumlah peserta sangat banyak, namun Alhamdulillah mereka tetap tertib dan antusias mengikuti sesi motivasi,” tambahnya.

Sebagai harapan ke depan, ia menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai Ramadan, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga.

“Semoga nilai-nilai Ramadan tidak hanya berhenti di sini, tetapi terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya juga berharap pemerintah memberikan lebih banyak waktu libur agar anak-anak bisa mengembangkan diri melalui kegiatan positif di rumah,” tuturnya.

Aksi Kemanusiaan: Donasi untuk Palestina

Selain memperkuat nilai-nilai spiritual, kegiatan ini juga menjadi ajang kepedulian sosial. Salah satu agenda utama dalam sanlat kali ini adalah penggalangan donasi untuk Palestina, yang dilakukan melalui kerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Rumah Peduli Umat.

Menurut Tirto Suwanto, perwakilan dari Rumah Peduli Umat, aksi penggalangan dana ini telah dilakukan di beberapa sekolah, termasuk di tiga Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Kami telah melakukan empat kali penggalangan dana di sekolah-sekolah, dan ke depannya rencananya akan dilakukan di SDT Nurkmi. Selain itu, kami juga menggalang donasi di masjid-masjid dengan metode berkeliling menggunakan tas donasi bertuliskan Palestina,” jelasnya.

Sejauh ini, Rumah Peduli Umat telah menyalurkan bantuan dalam jumlah signifikan. Pada pertengahan tahun 2024, lembaga ini mengirimkan bantuan sebesar Rp200 juta, yang kemudian disusul dengan donasi tambahan sebesar Rp100 juta pada Oktober 2024.

“Kami terus bekerja sama dengan berbagai komunitas dan lembaga lain, seperti Forum Zakat, Rumah Zakat, DT Peduli, Dompet Dhuafa, dan organisasi kemanusiaan lainnya, agar bantuan ini bisa sampai kepada yang benar-benar membutuhkan,” tambah Tirto.

Melihat respons masyarakat Indonesia yang begitu besar dalam mendukung Palestina, Tirto berharap semangat kepedulian ini terus berkembang.

“Ini bukan hanya soal bantuan materi, tetapi juga upaya menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada generasi muda. Kami akan terus bergerak agar semakin banyak orang yang tergerak untuk berbagi,” tutupnya.

Fokus pada Pembelajaran Al-Qur’an

Dalam sesi wawancara, Ati, Kepala Sekolah SMPN 1 Parongpong, menekankan bahwa salah satu tantangan besar dalam dunia pendidikan saat ini adalah membentuk karakter siswa agar memiliki ketahanan terhadap arus informasi yang semakin deras.

“Sebagai orang tua dan pendidik, tugas kita adalah memperkuat keimanan anak-anak agar mereka mampu memilah informasi dan tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif. Salah satu caranya adalah menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an,” jelasnya.

Pesantren Ramadan kali ini dirancang dengan metode yang lebih inklusif, terutama bagi siswa yang masih mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an.

“Dari data yang kami peroleh, masih ada beberapa siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk lebih memperhatikan pendidikan agama mereka. Oleh karena itu, kami membuat kelas khusus bagi mereka agar bisa belajar dari dasar, mulai dari Iqro’,” tambah Ati.

Solidaritas yang Nyata

Selain kajian keislaman, kegiatan ini juga diisi dengan aksi nyata berupa pengumpulan donasi untuk Palestina serta korban bencana banjir.

“Alhamdulillah, dari kegiatan ini terkumpul donasi sebesar Rp10.100.000 dari siswa dan guru. Dana ini kami salurkan melalui Rumah Peduli Umat sebagai bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ungkap Ati.

Harapan untuk Keberlanjutan Program

Pesantren Ramadan di SMPN 1 Parongpong telah berhasil menjadi wadah bagi siswa untuk meningkatkan keimanan, pemahaman keagamaan, serta kepedulian sosial. Dengan keberhasilan acara ini, diharapkan program serupa dapat terus menjadi agenda tahunan.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi momen spesial selama Ramadan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi siswa untuk terus memperdalam ilmu agama dan menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama,” pungkas Ati.

Dengan semangat kebersamaan dan solidaritas yang terus terjaga, kegiatan Pesantren Ramadan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya sebatas transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan.(By Nuka & Kiki).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *