Bandung Barat, 6 September 2025. Ratusan warga Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, tumpah ruah di Lapang RW 09 Komplek Padasuka Indah. Mereka menghadiri pesta rakyat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia sekaligus Milangkala Desa Gadobangkong ke-43.
Suasana penuh keceriaan mewarnai acara sejak pagi. Warga dari RW 01 hingga RW 11 berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, mulai dari jalan sehat, lomba tumpeng, hingga lomba konten kreator. Kehadiran stand kuliner atau street food menambah semarak, sekaligus menjadi ruang silaturahmi bagi masyarakat lintas generasi.

Hadiah Spesial untuk Warga Istimewa
Acara tahun ini terasa lebih spesial dengan adanya penghargaan bagi warga yang lahir pada 6 September dan berusia tepat 43 tahun. Mereka mendapat hadiah dispenser secara gratis sebagai simbol kebersamaan dalam momen ulang tahun desa. Selain itu, panitia juga memberikan paket sembako kepada tiga lansia berusia di atas 70 tahun sebagai bentuk kepedulian sosial.
“Acara ini bukan hanya pesta, tapi juga wujud rasa syukur kita. Mari bersama-sama membangun Desa Gadobangkong lebih baik di masa mendatang,” ujar Kepala Desa Gadobangkong, Drs. Ae. Tajudin, dalam sambutannya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para donatur seperti Ateja, Mutif, dan Ultrajaya yang menjadi sponsor utama kegiatan.

Kehadiran Pejabat dan Pesan Penting
Sejumlah pejabat hadir dalam kesempatan tersebut, di antaranya Camat Ngamprah Agnes Virganty, S.STP., M.Si, Kapolsek Ngamprah AKP Mukti, Ketua TP-PKK Desa Gadobangkong Dian Nurjati, perangkat desa, BPD, MUI, Karang Taruna, hingga tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Camat Ngamprah menyampaikan pesan penting mengenai kesadaran mitigasi bencana. Ia mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi pergeseran Sesar Lembang yang melintas di wilayah Bandung Barat.

“Selain itu, saya mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program penghapusan denda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) selama 30 tahun ke belakang. Ini kesempatan besar untuk meringankan beban masyarakat,” tutur Agnes.
Sejarah Singkat Desa Gadobangkong
Desa Gadobangkong berdiri pada tahun 1982 dan kini genap berusia 43 tahun. Awalnya desa ini merupakan pemekaran wilayah yang tumbuh pesat seiring berkembangnya kawasan Ngamprah sebagai jalur strategis Bandung–Cianjur. Sejak dulu, Gadobangkong dikenal sebagai desa agraris dengan budaya gotong royong yang kuat. Kini, dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, Gadobangkong telah berkembang menjadi desa semi-perkotaan yang aktif dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.

Perjalanan 43 tahun ini menjadi pijakan penting untuk terus mengembangkan potensi desa, sejalan dengan tema nasional “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”
Antusiasme Warga dan Doorprize Menarik
Antusiasme warga terlihat dari riuhnya tepuk tangan saat pengundian doorprize dimulai. Hadiah utama berupa sepeda listrik menjadi rebutan, di samping berbagai perlengkapan rumah tangga seperti dispenser, kompor, dan peralatan lainnya.
Menurut salah seorang warga RW 05, pesta rakyat ini menjadi ajang kebersamaan yang selalu ditunggu. “Setiap tahun acaranya meriah. Kami senang bisa ikut jalan sehat, lalu menikmati jajanan sambil kumpul dengan tetangga,” ucap Siti (45), seorang ibu rumah tangga.

Semangat Gotong Royong
Kemeriahan pesta rakyat Gadobangkong tidak hanya dirasakan melalui hiburan, tetapi juga melalui nilai kebersamaan yang terus dijaga. Perayaan ini menjadi momentum agar desa semakin maju, sejalan dengan semangat HUT RI ke-80 yang mengusung cita-cita kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa. (Nuke)