Lembang, 4 September 2025 “Mengetuk Langit Bermunajat untuk Keselamatan Jagat” Menjadi Doa Bersama Masyarakat – Suasana khusyuk menyelimuti Masjid Besar Lembang ketika ribuan jemaah berkumpul dalam acara Istighotsah Kubro yang digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H. Acara yang digagas oleh forum ulama, umaro, dan masyarakat Kecamatan Lembang ini mengangkat tema yang sangat menyentuh: “Mengetuk Langit Bermunajat untuk Keselamatan Jagat.”
Momen ibadah ini terasa lebih bermakna di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap aktivitas Sesar Lembang yang akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan aktivitas seismik. Sesar Lembang telah mencatatkan beberapa gempa kecil sejak Juni hingga Agustus 2025, meski dengan magnitudo yang relatif kecil di bawah 3.

Acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan ini menjadi ajang persatuan dan penguatan spiritual masyarakat. Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Bandung Barat Asep Ismail, Asisten Daerah Asep Sehabudin, Camat Lembang Bambang Eko, serta Kabag Kesra. Dari unsur horizontal, tampak hadir perwakilan Sespimpol, Brimob, Dodik Bela Negara, Pustikajen, Kowad, Sesko AU, Kapolsek, dan Danramil.
Tidak hanya pejabat, acara ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, termasuk Ibu Maya selaku Ketua TP-PKK Kecamatan Lembang, Kepala Puskesmas, UPT, Violia Azzahra, Aliansi Cinta Lembang, Fatayat Nahdlatul Ulama, Pemuda Muhammadiyah, para tokoh masyarakat, dan kepala desa se-kecamatan Lembang, serta perwakilan BMKG.

Antusiasme Masyarakat yang Luar Biasa
Antusiasme masyarakat terhadap acara ini tercermin dari kehadiran lebih dari 50 majelis taklim yang dapat diidentifikasi dari beragamnya corak kerudung yang dikenakan para jemaah. “Ada 50 corak kerudung jadi majelis taklim hadir, jadi yang hadir lebih dari 50 majelis taklim,” ungkap laporan pelaksanaan kegiatan.
Yang menarik, meski acara ini digelar pada hari kerja, atas himbauan dari kecamatan, aktivitas perkantoran desa dikosongkan kecuali untuk pelayanan publik. Para perangkat desa lainnya hadir, termasuk RT dan RW dari seluruh wilayah kecamatan dan perangkat desa.

Edukasi Mitigasi Bencana di Tengah Ibadah
Acara ini tidak hanya berdimensi spiritual, tetapi juga edukatif. Firga dari BMKG koordinasi bidang informasi memberikan penjelasan teknis tentang kondisi Sesar Lembang. Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor sepanjang 29 kilometer dan berpotensi menyebabkan gempa berkekuatan 6,8 hingga 7 magnitudo.
“29 km dari Ngamprah sampai dengan Cilengkrang sesar membentang. Dampaknya gempa baru-baru ini terasa di Pasirlangu, gempa dirasakan seperti ada truk berat yang lewat,” jelasnya dalam paparannya.

Firga juga menjelaskan tentang kondisi geologis kawasan Gunung Batu yang mengalami pergeseran secara bertahap selama 500 ribu tahun yang lalu sepanjang 400 meter. BMKG tidak ingin kecolongan dengan melakukan simulasi survei dan membuat dua segmen simulasi gempa untuk memetakan kondisi di kedua tempat tersebut.
Ana Justiana, Ketua Relawan Bencana Lembang, turut memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemahaman yang benar mengenai sesar Lembang. “Banyak informasi dari media yang simpang siur, saatnya dijelaskan seperti apa gempa dengan 6-7 skala Richter itu sebenarnya bisa meruntuhkan rumah,” tegasnya.

Zonasi Risiko dan Persiapan Menghadapi Bencana
Ana menjelaskan pembagian zona risiko berdasarkan kajian BMKG yang terdiri dari tiga zona. Zona merah meliputi Bandung Barat, Lembang, Cisarua, Ciumbuleuit, Dago, Cidadap, dan Bandung Utara. Zona kuning mencakup Bandung Tengah, Soreang, Buah Batu, dan Gedebage. Sementara zona hijau meliputi Sumedang dan Garut.
“Karena Gedebage bekas lumpur maka guncangan akan terasa, demikian juga di Lembang Graha Puspa yang bekas lumpur,” jelasnya mengenai faktor yang mempengaruhi intensitas guncangan.

Ana menekankan pentingnya persiapan masyarakat: “Yang perlu dipersiapkan, tentukan jalur evakuasi atau titik kumpul, musyawarah dengan RT setempat, sebaiknya dimulai dari sekarang. Siapkan tas siaga bencana, surat tanah, obat-obatan mulai dari sekarang.”
Ia juga mengimbau pemerintah untuk segera membentuk Destana (Desa Tanggap Bencana) dengan melibatkan masyarakat dalam pelatihan bencana. “Pembangunan Lembang semakin marak dan ekonomi maju tapi jangan lupakan mitigasi bencana,” pesannya.

Pesan Spiritual dan Dukungan Pemerintah
Wakil Bupati Asep Ismail dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memprakarsai “Lembang Berzikir Istighotsah Kubro.” Ia menegaskan pentingnya pendekatan lahir dan batin dalam menghadapi potensi bencana.
“Dari hasil kajian ilmu akademisi yang harus diketahui untuk disikapi lebih lanjut berihktiar untuk bersiap-siap menghadapi bila itu terjadi. Secara batiniah kita meminta dan beristighfar dengan bersegeralah meminta ampun dan bertobat kepada Allah,” ujarnya.

Wakil Bupati juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan, terutama bagi orang tua yang memiliki anak untuk tidak keluar rumah pada malam hari karena dikhawatirkan terpengaruh provokasi hal yang tidak baik. Bapak Asep Ismail mewakili Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menyampaikan salam ta’dzim bagi yang hadir, beliau tidak bisa datang karena ada acara lainnya.
Hikmah Spiritual dari Kyai Haji Tajudin
Puncak acara ditutup dengan untaian hikmah dari Kyai Haji Tajudin yang memberikan perspektif spiritual tentang menghadapi bencana. “Bencana itu datangnya mendadak, kita sering membayangkan hal yang belum terjadi,” ungkapnya.

Beliau mengingatkan tentang pentingnya kesiapan spiritual: “Bencana besar itu datang dalam keadaan tidur, jadi ketika akan tidur berdoalah dan berdzikirlah. Hasil dari istighotsah hari ini yang utama adalah ketika tidur berdzikirlah.”
Kyai Tajudin juga memberikan amalan khusus berupa tiga wirid yang harus dibaca: istighfar (astaghfirullah hal adzim), sholawat (Allahummasolli ala sayyidina muhammad), dan kalimat tauhid (la ilaha illallah). “Dengan istighfar maka musibah akan ditahan,” tegasnya.

Pesan Keamanan dan Dukungan Aparat
Kapolsek Lembang AKP Dana Suhenda meminta dukungan masyarakat agar kamtibmas tetap aman dan kondusif. Sementara Komandan Koramil Lembang Kapten H. Andri Gunawan mohon doa dan dukungan selama bertugas agar aman dan lancar, serta mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada tentang Sesar Lembang dan menjaga anak-anak sekolah dari ajakan demonstrasi.
Kesiapan Titik Kumpul dan Jalur Evakuasi
Sebagai bagian dari kesiapsiagaan bencana, telah disiapkan berbagai titik kumpul evakuasi di seluruh Kecamatan Lembang, antara lain: Lapangan Benteng Desa Lembang, Pusdik Ajen Desa Pagerwangi, Lapangan Desa Cibodas, GOR Kantor Desa Cikahuripan, Lapangan sepakbola Ciburial Desa Cibogo, Lapangan Desa Cikidang, Lapangan Brimob Cikole, Alun-Alun Lembang Desa Jayagiri, Lapangan Sespimpol Desa Kayuambon, Lapangan bola Desa Langensari, Kantor Desa Parongpong, Kantor Desa Sukajaya/Lapangan Grahapuspa, Kantor Desa Suntenjaya, dan Lapangan Cicalung Desa Wangunharja.

Acara ditutup dengan dzikir bersama dan istighotsah dengan membaca Quran Surah Al-Hasyr ayat 21-24, menciptakan atmosfer spiritual yang mendalam di antara ribuan jemaah yang hadir.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H ini jatuh pada tanggal 5 September 2025, menjadikan momentum ini semakin bermakna sebagai wujud cinta dan keteladanan terhadap Rasulullah SAW, sekaligus sebagai bentuk persatuan masyarakat dalam menghadapi tantangan alam yang ada di hadapan mereka.

Istighotsah Kubro Lembang ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan manifestasi kearifan lokal dalam menghadapi tantangan alam dengan pendekatan holistik yang memadukan kesiapan teknis dan kekuatan spiritual, mencerminkan semangat gotong royong dan persatuan masyarakat Lembang dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan datang. (aq-nuke)