“Tulisan Dari Meja Komisi IV DPRD Cimahi, Renungan Maulid Nabi: Cinta yang Tulus di Jalan Allah”

Kota Cimahi Profil

Cimahi, 6 September 2025 – Peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ di berbagai daerah selalu menjadi momentum refleksi. Di Kota Cimahi, Ketua Komisi IV DPRD Kota Cimahi, Ike Hikmawati, menyampaikan pesan yang sarat makna tentang pentingnya menghadirkan cinta yang berlandaskan keimanan.

Mengutip sabda Rasulullah ﷺ, ia mengingatkan bahwa ada golongan hamba Allah yang diberi kedudukan mulia, meski mereka bukan nabi maupun syuhada. Para sahabat bertanya, siapakah mereka? Rasulullah ﷺ menjawab, mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah.

“Semoga cinta di antara kita adalah cinta yang penuh keberuntungan, cinta yang menjadi tangga untuk meraih kemuliaan di sisi Allah Swt,” ungkap Ike dalam renungannya yang turut disampaikan melalui media sosial. Ia menutup pesannya dengan kalimat: “Dipertemukan karena Allah, ditempa di jalan Allah, dan kan bersama di surga Allah.”

Makna Cinta dalam Spirit Maulid Nabi

Maulid Nabi bukan sekadar perayaan kelahiran, melainkan momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah ﷺ. Salah satu akhlak teragung beliau adalah cinta—cinta yang berlandaskan kasih sayang universal, yang tidak terbatas pada keluarga dan sahabat, melainkan juga kepada umat manusia secara keseluruhan.

Dalam literatur klasik, ulama sering menekankan bahwa cinta karena Allah adalah fondasi ukhuwah. Imam Al-Ghazali menyebutnya sebagai puncak ikatan yang menumbuhkan persaudaraan sejati, bebas dari kepentingan duniawi. Pesan yang disampaikan dalam momentum Maulid ini selaras dengan spirit itu: menegaskan bahwa cinta sejati hanya mungkin tumbuh bila diniatkan karena Allah.

Cinta sebagai Jalan Persaudaraan

Bagi masyarakat, pesan tersebut menjadi pengingat bahwa cinta bukan sekadar rasa, tetapi juga amal. Mencintai karena Allah berarti menghadirkan ketulusan dalam hubungan antarindividu: menolong tanpa pamrih, menghargai tanpa mengharap balasan, serta merawat kebersamaan dengan doa dan keteguhan hati.

Di tengah masyarakat Cimahi yang beragam, nilai ini terasa relevan. Ketika tantangan sosial kian kompleks, mulai dari persoalan ekonomi, pendidikan, hingga hubungan antarwarga, cinta karena Allah dapat menjadi jembatan untuk memperkuat solidaritas.

Ruang Digital untuk Dakwah

Pesan yang disampaikan melalui media sosial memperlihatkan bahwa ruang digital kini juga menjadi bagian dari dakwah. Ajakan sederhana untuk berbagi kisah cinta karena Allah di kolom komentar membuka peluang interaksi yang tidak hanya bersifat sosial, tetapi juga spiritual. Di era digital, hal ini memberi wajah baru bagi Maulid Nabi: perayaan yang tidak hanya di mimbar dan majelis, tetapi juga di ruang maya.

Penutup

Peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ selalu menuntun umat untuk kembali kepada teladan beliau. Pesan tentang cinta karena Allah yang digaungkan di Cimahi mempertegas bahwa nilai tersebut adalah bagian dari warisan Rasulullah ﷺ yang abadi.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, mengingat kembali makna cinta karena Allah adalah cara untuk menata hati dan memperkokoh ukhuwah. Seperti doa yang disampaikan, semoga cinta yang tumbuh di antara sesama benar-benar menjadi cinta yang mengantarkan pada keberuntungan, kemuliaan, dan kebersamaan di sisi Allah Swt.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *