Zaenal Arif Legenda Persib satu Team dengan Kepala Desa Jajang Kurniawan Meriahkan HUT RI ke-80 dan Milangkala Desa Sukamanah ke-42

Bandung Barat Bangun Desa Nasional

KECAMATAN RONGGA, BANDUNG BARAT, 18 Agustus 2025 – Lapangan Sugema di depan kantor Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, menjadi saksi kegembiraan ribuan warga yang memadati pertandingan persahabatan memperingati HUT Republik Indonesia ke-80 sekaligus milangkala Desa Sukamanah ke-42. Tim Legend Persib berhasil mengalahkan Persatuan Sepak Bola Desa Sukamanah (PSDS) dengan skor 3-1 dalam laga yang berlangsung penuh antusiasme, Senin (18/8/2025).

Pertandingan yang dibagi menjadi dua babak tersebut menyajikan drama menarik dengan skor 1-1 di babak pertama, sebelum tim tamu mampu menambah keunggulan menjadi 3-1 di babak kedua. Yang menjadi sorotan khusus adalah keikutsertaan Kepala Desa Sukamanah, Jajang Kurniawan, yang tampil dengan jersey bernomor punggung 12 bersama para legenda Persib.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para tamu undangan, khususnya tim Legend Persib, Kang Zaenal Arif dan kawan-kawan, yang telah hadir di Lapangan Desa Sukamanah,” ujar Jajang Kurniawan, yang tampak bangga bisa bermain satu tim dengan para mantan pemain profesional tersebut.

Legenda Persib Turun Gunung

Tim Legend Persib yang tampil diperkuat oleh sejumlah nama besar sepakbola Indonesia pada era 2000-an. Zaenal Arief, striker legendaris yang dikenal dengan julukan “Si Gondrong”, kembali menunjukkan ketajamannya dengan mengenakan jersey nomor 16. Pemain kelahiran 3 Januari 1981 asal Garut ini adalah salah satu striker lokal yang sangat melekat di hati para Bobotoh.

Erik Setiawan, mantan bek kanan andalan Persib di era yang sama, turut memperkuat barisan tim tamu. Kehadiran para legenda ini dibina langsung oleh AKBP Ujang Burhanuddin yang bertugas di Polwiltabes Bandung, sekaligus pembina team club sepakbola Blok N Cimahi.

“Alhamdulillah, dengan hadirnya para legenda Persib, masyarakat sangat antusias datang untuk menonton. Mereka ingin melihat langsung sosok legenda seperti Erik dan Arief, baik dari segi penampilan maupun skill permainan mereka yang masih bagus,” ungkap AKBP Ujang Burhanuddin.

Tim Legend Persib yang tampil meliputi Zaenal Arif (nomor 16), Cucu Hidayat, Erik Setiawan, Yuda, Kepala Desa Jajang Kurniawan Kepala Desa (nomor 12), Boy Jati, Andi Supendi, Anda, dan Usep Munandar. Sementara itu, PSDS diwakili oleh Amay, Kiwong, Fahmi, Dadan, Ilman Adi, Aban, Rustandi, Lutfi, Fredi, Diki, Miftah, dan Ipey.

Kolaborasi Tokoh Masyarakat dan Unsur Kepolisian

Keunikan lain dari pertandingan ini adalah keterlibatan berbagai tokoh masyarakat lintas profesi. AKBP Ujang Burhanuddin tidak hanya berperan sebagai pembina tim Blok N, tetapi juga sempat turun bermain bersama pemain lokal PSDS dengan mengenakan jersey bernomor 8 pada sesi sebelum pertandingan utama.

Haji Ipung, selaku pembina PSDS dan tokoh masyarakat Desa Sukamanah, tampil dengan peran ganda. Selain memberikan motivasi kepada kedua tim, ia juga sesekali berperan sebagai reporter lapangan yang menyampaikan jalannya pertandingan kepada penonton.

“Kompetisi yang diselenggarakan tahun ini berjalan sangat baik, penuh sportivitas, dan tanpa menimbulkan permasalahan berarti,” pungkas Haji Ipung memberikan penilaiannya.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Antusiasme masyarakat yang luar biasa tidak hanya terlihat dari tribun yang penuh sesak, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi warga setempat. Ribuan pengunjung yang hadir membuat usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal mengalami peningkatan omzet yang signifikan.

Para pedagang makanan dan minuman yang biasanya melayani konsumen terbatas, kini kebanjiran pembeli. Warung-warung makan, penjual es, hingga pedagang asongan merasakan berkah dari gelaran pertandingan ini. Suasana seperti ini mencerminkan bagaimana olahraga dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.

“Perekonomian desa hidup, silaturahmi meningkat, rakyat bergembira,” demikian gambaran suasana yang terekam selama berlangsungnya acara.

Visi Pembangunan Desa

Desa Sukamanah yang terletak di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat ini memiliki visi ambisius untuk periode 2019-2027 yang dirangkum dalam semboyan “SUKAMANAH GENAH” – Sejahtera, Unggul, Kuat, Agamis, Maju-Aspiratif dan Amanah, Gesit Merenah.

Visi tersebut diterjemahkan dalam misi yang komprehensif: Sejahtera Ekonomi, Unggul Sumber Daya Manusia, Kuat Lembaga Pemerintahan, Agamis dan Bermoral, Maju Pola Pikir, Aspiratif dalam Pembangunan, Amanah Menjalankan Roda Pemerintahan, Gesit dalam Pelayanan, dan Merenah dalam Penataan.

Kepala Desa Jajang Kurniawan menegaskan komitmennya untuk mewujudkan visi tersebut, termasuk melalui pembangunan fasilitas olahraga. Saat ini, desa tengah menyelesaikan pembangunan lapangan futsal terbesar di Kecamatan Rongga dengan progres mencapai 90 persen.

Tradisi Olahraga yang Mengakar

Sepakbola memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sukamanah. “Sepak bola memang sudah menjadi hobi besar masyarakat. Bahkan tanpa menghadirkan tim legenda sekalipun, turnamen sepak bola di Sukamanah selalu ramai,” jelas Kepala Desa.

Tahun ini saja, turnamen reguler desa melibatkan 32 tim dari dua kecamatan dengan durasi pertandingan selama 45 hari. Selain sepakbola putra, peringatan milangkala juga dimeriahkan dengan lomba sepakbola putri dan tabligh akbar sebagai bentuk keberagaman kegiatan yang mengakomodasi berbagai segmen masyarakat.

Dalam pembinaan tim PSDS, pihak desa menerapkan pendekatan yang holistik. “Penilaian bukan hanya dari skill, tapi juga dari sikap di lapangan, termasuk sportivitas suporter. Alhamdulillah, seluruh pertandingan berjalan tertib tanpa konflik,” ungkap Jajang Kurniawan.

Membangun Mimpi Besar

Optimisme Kepala Desa untuk memajukan prestasi sepakbola desa terlihat jelas dalam target jangka panjangnya. “Beberapa tahun lalu kami sempat meraih juara dua di tingkat kecamatan. Ke depan, kami ingin bisa berprestasi di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Siapa tahu ada pemain dari Desa Sukamanah yang bisa menembus level nasional,” katanya dengan penuh optimisme.

Kebanggaan pribadi juga dirasakan Jajang ketika salah satu pencetak gol terbaik di turnamen kali ini adalah anaknya sendiri. “Mudah-mudahan, karena masih muda, dia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi atlet sepakbola profesional,” harapnya.

AKBP Ujang Burhanuddin melihat kegiatan seperti ini sebagai sarana edukasi dan pengembangan talenta. “Dengan seringnya bertanding, meskipun melawan mantan pemain profesional, ini bisa menjadi sarana edukasi sekaligus wadah untuk memunculkan bakat-bakat terpendam. Siapa tahu, dari sini akan lahir pemain yang bisa bersaing di level Jawa Barat, bahkan nasional,” pungkasnya.

Keberhasilan penyelenggaraan pertandingan persahabatan ini menjadi bukti bahwa olahraga dapat menjadi jembatan yang mempersatukan berbagai elemen masyarakat, sekaligus memberikan dampak positif bagi pembangunan desa secara menyeluruh. Semangat gotong royong dan sportivitas yang ditunjukkan dalam acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi lokal melalui pendekatan yang kreatif dan inklusif. (Nuke)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *